Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Dharma Dengan Tekad yang Teguh

“Pemandian Rupang Buddha melambangkan pembersihan batin. Lewat kegiatan ini, kita berharap teman-teman di sini dapat melepaskan kebencian dan kebodohan di dalam batin. Dengan bantuan kita semua, semoga mereka dapat segera keluar dari titik terendah kehidupan mereka,” kata Lin Shun Bin, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Taitung.

“Kita membawa ajaran Buddha dan kata-kata bijak dari Master Cheng Yen untuk berbagi kepada mereka di dalam Lapas dengan harapan ajaran Buddha dan kata-kata Master ini dapat menyucikan batin mereka,” kata Yang Jiu-ru, relawan Tzu Chi.

Buddha membabarkan Dharma di dunia karena semua makhluk diliputi tabiat buruk. Noda dan kegelapan batin membuat semua makhluk menciptakan berbagai karma sehingga merasakan berbagai penderitaan. Para penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) mengalami pembatasan sehingga tidak dapat hidup bebas. Apa sebabnya?

Setiap orang memiliki tabiat masing-masing. Akibat tabiat yang menyimpang, mereka melakukan kesalahan sehingga harus menanggung konsekuensi. Jadi, bagaimana kita dapat menyucikan hati para penghuni Lapas?

Diperlukan cara untuk membawa Dharma ke dalam Lapas. Kita mendengar insan Tzu Chi sering memanfaatkan jalinan jodoh untuk membawa ajaran Buddha ke Lapas. Namun, berhubung waktunya sangat terbatas, kini Da Ai TV memikirkan sebuah cara, yaitu mengantarkan televisi. Banyak orang yang bersedia mendukung dan menggarap ladang berkah ini. Mereka mengantarkan 40 buah televisi ke Lembaga Pemasyarakatan Hualien agar para penghuni (warga binaan –red) dapat menyaksikan saluran televisi yang membawa aliran jernih. Kisah-kisah yang disiarkan Da Ai TV berisi nilai kehidupan dari orang-orang yang bersumbangsih bagi masyarakat, menyebarkan kebenaran yang nyata, serta mendorong semua orang untuk saling mendukung dan bekerja sama demi membawa manfaat bagi dunia.

Empat puluh buah pesawat televisi telah diantarkan ke Lapas perempuan. Kita juga tahu di sana banyak orang yang mengalami penderitaan batin karena merindukan anggota keluarga. Kerinduan ini sungguh membawa penderitaan. Saat bercerita tentang anak, mereka langsung meneteskan air mata. Jadi, pesawat televisi yang diantarkan bukan bertujuan untuk membawa hiburan, melainkan harapan.

 

Lewat siaran berita Da Ai TV, mereka juga dapat melihat kisah orang-orang yang meningkatkan nilai kehidupan dengan bersumbangsih bagi kepentingan masyarakat. Orang-orang dan hal-hal baik seperti ini dapat mereka saksikan lewat televisi dan menjadi bahan pembelajaran yang baik. Siaran berita itu berisi kisah-kisah yang menyentuh. Ada pula program acara Lentera Kehidupan dan Sanubari Teduh. Semuanya disiarkan oleh Da Ai TV. Mereka dapat mendengar dan menyaksikan kebenaran yang dipraktikkan di dunia.

Demikianlah kita harus memikirkan cara untuk menyucikan hati manusia. Jadi, Bodhisatwa harus bersumbangsih bagi masyarakat, juga memberi ajaran yang mendidik. Inilah yang harus terus kita jalankan.

“Dalam menyucikan hati manusia dan membawa keharmonisan bagi masyarakat, Da Ai TV merupakan salah satu penggerak terbesar di dunia. Ini membuat saya sangat kagum,” kata Ge Huang-ming, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Hualien.

“Mendengar wejangan Master Cheng Yen, hati kita mendapat bimbingan. Semoga kelak kita dapat mengulurkan tangan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di dunia,” kata penghuni Lapas.

Semoga orang-orang di Lapas dapat memahami tabiat dan kesalahan masa lalu mereka serta dapat berintrospeksi diri sehingga masa hukuman dapat dipersingkat dan mereka dapat segera pulang ke rumah, berkumpul dengan keluarga, dan memulai hidup baru. Inilah tujuan kita.

Buddha mengajarkan praktik Bodhisatwa. Ajaran yang kita dengar harus kita pahami dengan jelas dan kita praktikkan secara nyata. Kita harus berusaha untuk menyucikan hati semua manusia di dunia agar pikiran manusia perlahan-lahan mengarah pada kemurnian dan kecemerlangan. Dalam interaksi antarsesama, kita berharap semua orang dapat memahami hukum sebab-akibat. Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Empat Kebenaran Mulia. Bagaimana kita melenyapkan penderitaan?

Untuk itu, dibutuhkan cara. Kita berbagi cara ini kepada para penghuni Lapas agar mereka dapat menerimanya. Inilah yang disebut mengajar dan belajar. Buddha mengajar, semua makhluk belajar. Buddha mengajar dengan berbagai cara agar kita dapat menyerap dan memahami Dharma serta melatih diri di jalan yang sesuai Dharma. Ini bertujuan agar kita semua dapat memahami dan mengakhiri penderitaan.

Untuk itu, kita harus mendengar Dharma dan menerima ajaran. Setelah menerima ajaran, kita harus menjalankannya dengan tekad yang teguh pantang mundur. Kita harus meneguhkan tekad untuk mendengar, menyelami, dan mempraktikkan Dharma tanpa menyia-nyiakan waktu sedkit pun.

Semua makhluk menciptakan karma buruk akibat kegelapan batin
Pemandian Rupang Buddha melambangkan penyucian lahir dan batin
Da Ai TV menyebarkan Dharma demi menyucikan hati manusia
Menjadi aliran jernih pembawa keharmonisan masyarakat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 September 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, 
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 8 September 2019
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -