Ceramah Master Cheng Yen: Terinspirasi Untuk Berbuat Baik Bersama


Setiap hari, siaran berita internasional membahas tentang pandemi, bencana air, angin, dan api, serta aksi demonstrasi dan konflik antar manusia yang terjadi di suatu wilayah akibat ketidakselarasan pikiran manusia.

Inilah yang terjadi di seluruh dunia. Saat mendengar berita seperti ini, saya selalu merasa bahwa semua itu tidak terbayangkan. Namun, saya juga melihat kisah penuh kehangatan. Dengan kondisi pandemi yang serius sekarang, setiap orang merasa takut dan khawatir saat mendengar tentang pandemi.

Selain itu, warga kurang mampu semakin kekurangan. Di mana pun ada orang yang menderita dan membutuhkan, insan Tzu Chi akan berusaha untuk menolong mereka. Berhubung tidak tega anak-anak dari keluarga kurang mampu kelaparan, relawan kita pun memberikan bantuan agar mereka tidak kekurangan dan kelaparan.

Insan Tzu Chi bekerja sama untuk mengemas barang bantuan, mengangkutnya, dan mengantarkannya ke rumah orang-orang yang membutuhkan. Setiap kali melihat pemandangan seperti ini, saya selalu merasa dari lubuk hati saya bahwa insan Tzu Chi merupakan Bodhisatwa dunia yang sesungguhnya.


Saya tidak bisa tidak mengungkapkan pujian dan rasa syukur saya. Akan tetapi, dengan banyaknya orang yang kekurangan di dunia yang luas ini, bisakah kita bersumbangsih bagi mereka semua? Kekuatan kita tetaplah tidak cukup karena dunia ini penuh dengan penderitaan.

Namun, jika kita tidak bertindak secara nyata, bagaimana orang-orang di sekeliling kita bisa terinspirasi untuk turut bersumbangsih? Jadi, kita harus mengajak orang-orang untuk bersumbangsih bersama. Semua orang hendaklah bersumbangsih bersama tanpa memandang perbedaan agama.

Dengan demikian, akan terhimpun tenaga dan sumber daya. Dengan himpunan tenaga dan sumber daya, kita dapat menolong orang yang membutuhkan agar mereka dapat bernapas lega dan bangkit kembali. Kita harus menggenggam waktu untuk mengimbau orang-orang menghimpun kekuatan guna menolong orang-orang yang menderita. Gelombang baru pandemi yang terjadi beberapa hari ini sungguh menakutkan.

Namun, dari pada merasa takut, lebih baik kita bermawas diri dan berhati tulus. Inilah obat paling mujarab untuk mengakhiri pandemi. Kita harus mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, pelajaran terpenting dari pandemi ini ialah bervegetaris dan mengembangkan cinta kasih menyeluruh. Agar tubuh kita sehat, janganlah kita membunuh hewan ataupun mengonsumsi hewan liar dan hewan ternak.


Di bawah pengaruh kekuatan karma, mereka terlahir sebagai hewan ternak, lalu disembelih, dimasak, dan dihidangkan di atas meja. Mulut manusia memakan segalanya. Jika kita mengonsumsi daging, baik yang matang, setengah matang, maupun mentah, apa bedanya kita dengan hewan karnivora?

Jadi, mari kita menenangkan hati kita dan pikirkanlah tentang kondisi kehidupan manusia dan hewan. Hewan juga merupakan makhluk hidup, tetapi bagaimana kehidupan mereka? Demi memenuhi nafsu makan terhadap daging, manusia telah menciptakan karma buruk.

Singkat kata, karma buruk kolektif semua makhluk telah mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrem, konflik antar manusia, dan pandemi yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun terakhir. Intinya, kita harus tersadarkan serta memperlakukan setiap orang dengan cinta kasih, rasa hormat, dan rasa syukur.

Saya sering mengulas tentang rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Kita hendaknya bersyukur dapat hidup aman dan tenteram serta memiliki pandangan, pengetahuan, perhatian, dan pikiran benar sehingga tidak terpengaruh oleh kekacauan dan kegelapan batin di dunia ini serta tidak membangkitkan kegelapan batin yang membawa masalah bagi diri sendiri.


Pandemi ini sungguh mendatangkan pelajaran besar bagi kita. Saat ini, mari kita mengendalikan nafsu keinginan kita agar ia tidak merajalela. Saya berharap setiap orang dapat bersungguh hati menyerap ajaran saya ke dalam hati.

Kita harus menyaksikan siaran Da Ai TV karena Da Ai TV selalu menyiarkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar. Kita juga harus menonton siaran berita agar tahu hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Kita harus mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia.

Setelah menyaksikan dan memahaminya, kita hendaklah mengubah pengetahuan kita menjadi kebijaksanaan. Inilah yang saya katakan beberapa hari ini. Setelah memahami kebenaran tentang dunia ini, kita hendaklah lebih bermawas diri. Jadi, semua orang hendaklah lebih bersungguh hati setiap waktu.

Pergolakan masyarakat terjadi di seluruh dunia
Kondisi iklim berubah dan pandemi merebak
Menjaga kondisi batin agar tidak bergejolak
Orang-orang yang terinspirasi berkumpul untuk berbuat baik bersama

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 22 Juli 2021
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -