Giat Mendengar Dharma untuk Memperoleh Makanan Spiritual

Melihat semua orang giat melatih diri, hati saya merasa terhibur dan tenang. Saya sering mendengar relawan kita berkata, “Mohon agar Master tidak khawatir.” Saya sudah mendengar dan merasakannya, tetapi saya tidak tahu apakah semua orang bisa melakukannya. Jika ingin saya tidak khawatir, satu-satunya cara adalah setiap orang harus memiliki Dharma di dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata.

Bayangkanlah, dalam hidup ini, apa yang perlu dikejar dan dilekati? Bicara mengenai hidup, hidup manusia sangat singkat. Mungkin hari ini kita sangat sehat, tetapi tiada yang tahu bagaimana dengan besok. Mungkin ada orang yang berkata, “Sekarang saya melakukan kebajikan dan menjadi insan Tzu Chi. Saya pasti akan panjang umur.” Benarkah seperti itu? Ketahuilah bahwa panjang pendeknya usia kita di kehidupan ini ditentukan oleh naskah yang kita tulis di kehidupan lampau. Ini adalah kebenaran yang pasti. Berapa lama hidup kita di kehidupan yang akan datang tergantung pada jalinan jodoh yang kita jalin dalam kehidupan ini.

Bisa hidup di zaman ini, saya merasa sangat beruntung. Bisa terlahir di zaman ini, saya sungguh merasa memiliki berkah karena bisa menjalin jodoh baik dengan begitu banyak orang. Barisan insan Tzu Chi sangat panjang. Di dunia Tzu Chi, semua orang membangkitkan tekad dan membangun ikrar. Meski setiap orang sangat rela untuk melakukan kebajikan di dunia, tetapi saya sangat khawatir kalian hanya berbuat kebajikan dan tidak sungguh-sungguh menyerap ajaran Buddha sehingga kekurangan kebijaksanaan. Kita harus mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.

Sesungguhnya, dengan berdedikasi di tengah masyarakat dan memahami ajaran Buddha, berarti kita telah mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Itu karena dengan memahami ajaran Buddha dan bersumbangsih di tengah semua makhluk, kita bisa belajar dari segala hal yang kita temui. Setiap keluarga dan setiap orang merupakan sebuah Sutra hidup. Hanya saja, kita tidak menyadarinya. Karena itu, saya sangat berharap setiap orang bisa giat melatih diri dan menyerap Dharma ke dalam hati. Dengan memiliki Dharma di dalam hati, secara alami kita bisa berjalan sesuai dengan Dharma.

Ajaran Buddha harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia dan mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Apakah manusia hidup hanya untuk diri sendiri? Bukan. Manusia mampu bertahan hidup berkat cinta kasih dari bumi pertiwi dan semua orang di masyarakat. Karena itu, kita harus senantiasa bersyukur. Kita harus melayani masyarakat sebagai wujud berterima kasih dan balas budi terhadap masyarakat.

Saya sering berkata bahwa kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan giat menggarap lahan batin. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, kita harus menggarap lahan batin sendiri dengan baik. Di kehidupan ini, kita terlahir sebagai manusia dan dapat bertemu ajaran Buddha. Jika tidak melatih diri di kehidupan ini, kapan kita baru bisa melakukannya? Kita sudah terlahir sebagai manusia dan dapat mendengar ajaran Buddha, maka kita harus menggenggam jalinan jodoh ini dan segera menerima ajaran Buddha. Dengan demikian, kita baru bisa tahu hal yang benar untuk dilakukan.

Kita jangan terlalu menutup diri dan hanya berinteraksi dengan orang di sekitar kita. Kita seharusnya menabur benih cinta kasih ke seluruh dunia. Jadi, setelah menjadi relawan Tzu Chi, kita harus mengembangkan potensi kita. Kita juga harus menyerap Dharma ke dalam hati. Setiap orang memiliki sebidang lahan batin. Kita harus menggarap lahan batin sendiri dan menaburkan benih kebajikan di atasnya. Selain menggarap lahan batin sendiri, kita juga harus menaburkan benih kebajikan di atas lahan itu.

Kita harus menanam benih kebajikan sendiri dengan cara bersumbangsih di tengah umat manusia dengan menggunakan cinta kasih. Kita harus melakukan kebajikan dan menciptakan berkah setiap hari. Melakukan kebajikan setiap hari sama dengan menciptakan berkah. Selain itu, kita juga harus menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Dengan demikian, kita dapat melihat segala penderitaan di dunia dan membuktikan kebenaran ajaran Buddha. Setelah menyaksikan kebenaran di dunia, kita akan memperoleh kebijaksanaan yang tak terbatas. Jadi, menabur benih kebajikan bisa menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita.

Hidup manusia tidak terlepas dari hukum alam. Usia hidup manusia terus berkurang dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. Seiring berlalunya hari, manusia semakin mendekati hari terakhir dalam hidupnya. Oleh karena itu, kita harus menggenggam setiap waktu dan menabur benih kebajikan setiap hari. Dengan melakukan satu kebajikan, maka kita telah menanam satu benih kebajikan. Setiap hari, kita harus melakukan kebajikan, menciptakan berkah, dan menjalin jodoh baik. Inilah cara kita mengembangkan pahala kebajikan dan kebijaksanaan. Inilah cara untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita.

Setiap hari, usia hidup kita terus berkurang, tetapi jiwa kebijaksanaan kita terus bertumbuh. Jadi, kita harus menabur benih kebajikan untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Jika kita bisa melakukannya, kita bisa memperoleh banyak makanan spiritual. Jika kita terus menabur benih kebajikan dan giat menggarap lahan batin, maka kita pasti memperoleh hasil yang berlimpah. Jadi, memupuk dua jenis pahala ini sama dengan menapaki Jalan Bodhisatwa. Dengan berjalan di Jalan Bodhisatwa, kita akan merasa damai setiap hari karena kita melakukan kebajikan setiap hari.

Menapaki Jalan Bodhisatwa setiap hari dapat menambah jiwa kebijaksanaan kita dan membuat kita memahami kebenaran di dunia. Ajaran Buddha sungguh bisa menumbuhkan kebijaksanaan kita sehingga membuat hati kita merasa damai. Kini, banyak orang yang giat melatih diri dan mendengar ceramah pagi setiap hari. Kalian semua ada mendengar ceramah pagi. Saya berharap setiap orang bisa terus mendengar Dharma. Yang paling saya utamakan sekarang adalah setiap orang harus mendengar Dharma dan jangan salah memahami Dharma. Kalian harus mempraktikkan secara nyata Dharma yang saya babarkan setiap hari. Ini bisa membuat hati kalian merasa tenang dan meningkatkan kebijaksanaan kalian dalam memandang hidup ini.

Hanya jika kalian mendengar Dharma, saya baru bisa merasa tenang. Jika kalian tidak mendengar Dharma, saya akan merasa bersalah kepada kalian karena kalian hanya menciptakan berkah duniawi, tetapi tidak mengembangkan kebijaksanaan. Ini bisa membuat saya merasa bersalah kepada kalian. Jika kalian ingin membuat saya merasa tenang, kalian harus mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.

 

Kehidupan manusia sangat singkat

Memperoleh kesadaran berkat mendengar Dharma

Menabur benih kebajikan untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

Giat menggarap ladang berkah guna mendapatkan makanan spiritual  

 

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita

Ditayangkan tanggal 20 Juli 2014

 

 

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -