Menjadi Perahu untuk Menyelamatkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Saat mengalami krisis air, orang-orang selalu berdoa semoga turun hujan. Isi bab Perumpamaan Tanaman Obat dari Sutra Bunga Teratai juga menggambarkan  betapa pentingnya air hujan bagi kehidupan manusia. Bumi kita membutuhkan faktor pendukung, seperti aliran udara dan lain-lain untuk membentuk awan dan memicu turunnya hujan yang dapat membasahi tanah. Bunga, pohon, tanaman obat, dan lain-lain dapat bertumbuh berkat adanya air dan faktor pendukung lainnya. Tanda-tanda kehidupan di bumi juga terlihat sangat indah.

Adakalanya, saat tidak turun hujan, jika bersungguh hati melihat rumput pada pagi hari, kita juga bisa melihat embun yang sangat indah. Meski tidak turun hujan, tetapi pada malam hari, embun tetap akan terbentuk karena kelembapan udara. Jika terjadi kekeringan hingga tidak ada embun, maka segala sesuatu tidak bisa bertumbuh. Manusia juga tidak bisa hidup tanpa air. Kita harus menghargai air. Saat ada air, kita harus selalu mengingat betapa susahnya saat tidak ada air. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menghargai air.

Kini, salah satu rencana PBB adalah menjalankan diplomasi air untuk menangani masalah krisis air yang sangat parah di seluruh dunia. Ada juga yang berusaha menangani masalah ini dengan pengolahan air limbah. Beberapa waktu lalu, kita bisa melihat Bill Gates telah menciptakan alat penyaring air limbah. Alat ini dapat mengolah air limbah, termasuk air limbah dari kotoran manusia, menjadi air bersih. Air saringan ini bisa langsung diminum. Krisis air adalah masalah yang harus dihadapi setiap orang. Kelak, pengolahan air limbah mungkin akan semakin sering kita temui jika kita tidak sungguh-sungguh menghargai air. Jadi, kita harus menghargai segala sesuatu yang kita miliki sekarang.

Bagaimana agar iklim bersahabat? Setiap orang harus memiliki pikiran yang tulus, murni, bajik, dan senantiasa mengikuti prinsip kebenaran. Jika kita mengikuti prinsip kebenaran, arah kita tidak akan menyimpang dan kita akan hidup aman, tenteram, dan bahagia sepanjang hidup kita. Jika kita tidak mengikuti prinsip kebenaran, perjalanan hidup kita akan penuh rintangan. Saat kita mengikuti prinsip kebenaran, meski jalan kita penuh rintangan, batin kita akan tetap tenang dan damai. Asalkan bisa melewati jalan penuh rintangan dengan bersungguh hati dan tulus tanpa berjalan menyimpang, kita pasti bisa melihat jalan yang rata di hadapan kita. Selain itu, kita juga bisa melihat pemandangan yang indah.

Kita bisa melihat sepasang suami istri yang berasal dari Filipina. Awalnya, sang suami sangat sehat dan kondisi ekonomi mereka juga cukup baik. Namun, setelah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan luka di ruas tulang belakang, sang suami tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Keluarganya terdiri atas lima orang. Berhubung sudah waktunya bagi anak-anaknya untuk masuk sekolah, seorang guru sekolah lalu memberitahukan kondisi keluarga ini kepada Tzu Chi. Setelah mengetahui kondisi mereka pada tahun 2009, insan Tzu Chi mulai mengunjungi mereka untuk membimbing anak-anak mereka serta membantu dan mendampingi keluarga ini.

Ada pula seorang wanita warga negara Thailand. Pada usia 20-an tahun, dia datang ke Taiwan. Seorang laki-laki Taiwan mendekatinya dan akhirnya mereka pun menikah. Suatu hari, saat putri mereka masih berusia setahun lebih, mereka pergi ke sebuah taman. Tiba-tiba, sekelompok orang berpakaian hitam mendatangi mereka dan memukuli suaminya. Mengapa suaminya dipukuli tanpa sebab? Ternyata, orang-orang itu mengira suaminya adalah orang yang mereka cari.

Suaminya mengalami luka parah di bagian kepala dalam kejadian kali itu. Tzu Chi membantu mereka sejak tahun 2004 hingga tahun 2007. “Pada masa-masa sulit, saya makan mi instan setiap hari. Meski makan mi instan, saya juga tidak mampu makan tiga kali sehari. Adakalanya, saya tidak makan. Saya tidak bisa menceritakan kesulitan saya kepada orang tua saya di Thailand karena khawatir mereka akan bersedih. Mereka akan mengira saya diperlakukan dengan tidak baik di sini dan menyuruh saya pulang ke Thailand. Saya tidak memiliki teman di sini. Saya juga tidak bisa membaca dan berbahasa Mandarin,” ucap istrinya.

Setelah mengetahui kondisi mereka, insan Tzu Chi terus memberikan pendampingan hingga kini. Sang suami juga berkata bahwa dia hanya bisa berbaring di ranjang seharian dan tidak tahu bagaimana membalas budi Tzu Chi. Dia lalu menyemangati istrinya untuk bergabung dalam kegiatan daur ulang. Master berkata bahwa kita harus segera berbuat baik dan menghimpun berkah. Meski hidup kekurangan, kita tetap bisa membantu sesama. Janganlah kita selalu mengharapkan bantuan orang lain.

“Kami tidak memiliki uang untuk didonasikan kepada Tzu Chi. Karena itu, suami saya meminta saya untuk melakukan daur ulang. Saat kami kesulitan, Tzu Chi yang membantu kami. Banyak orang yang hidupnya lebih sulit daripada kami. Meski tidak memiliki uang untuk didonasikan kepada Tzu Chi, tetapi saya bisa melakukan daur ulang dengan sepenuh hati untuk membawa manfaat bagi sesama. Saya merasa sangat gembira,” ucap suami. Ini adalah hal yang sangat baik. Selain mendapat bantuan dan pendampingan jangka panjang dari Tzu Chi, mereka juga mendapat bantuan dari pemerintah.

Inilah kehidupan. Hukum sebab akibat tak terbayangkan. Kita juga tidak tahu bagaimana ketidakkekalan akan menimpa kita. Contohnya sepasang suami istri yang berasal dari Filipina ini. Awalnya, kehidupan mereka cukup baik. Namun, begitu ketidakkekalan datang, kehidupan keluarga yang terdiri atas lima orang ini tidak bisa berjalan dengan baik, terutama pendidikan anak-anak mereka. Hidup ini penuh dengan penderitaan.

Contoh kedua adalah bapak yang dipukuli tanpa sebab hingga mengalami luka parah ini. Sungguh, ini semua bergantung pada jalinan jodoh. Jika tidak, bagaimana kita bisa menjelaskan kejadian yang menimpanya? Sungguh, hidup ini tidak kekal dan penuh dengan penderitaan. Jadi, saat hidup kita aman dan tenteram,kita harus senantiasa bersyukur. Kita juga harus menghargai sumber daya alam dan jalinan kasih sayang yang tulus antarsesama manusia. Dengan mengikuti prinsip kebenaran dan menuju arah yang bajik, barulah masyarakat bisa stabil, aman, dan tenteram. Inilah berkah yang sesungguhnya bagi masyarakat di dunia ini.

Air hujan memberikan kehidupan bagi manusia

Melihat kekeringan semakin kerap terjadi, kita hendaknya semakin menghargai air

Membimbing diri sendiri dan orang lain dengan penuh sukacita dan keseimbangan batin Menjadi perahu yang menyelamatkan orang dari lautan penderitaan

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 7  April 2015

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -