Hargai Setiap Hari Dengan Kasih



Relawan Tzu Chi tengah menghibur warga korban gempa di di tempat penampungan sementara di wilayah Tainan Timur, Taiwan.

Hari ini adalah malam Tahun Baru Imlek. Dalam pertemuan pagi dengan relawan, Master Cheng Yen mengingatkan kita agar saat menyambut tahun baru, kita harus membersihkan hati kita seperti musim semi yang membuka babak tahun baru. Sementara itu, beliau juga menyatakan  keprihatinannya pada pertolongan darurat dan dan bantuan penyelamatan di Tainan setelah gempa bumi yang mematikan pada hari sabtu (6 Februari) lalu. Menurut berita-berita, banyak yang ditemukan masih hidup,  namun sebagian sudah meninggal dunia.

Ringkasan pertemuan:

Setiap orang menantikan Tahun Baru Imlek dan mengharapkan rezeki yang melimpah di tahun baru, tetapi saya berharap setiap orang dapat lebih memusatkan perhatian pada pemurnian hati mereka. Setelah tahun baru akan tiba musim semi. Di musim semi semuanya tumbuh dengan subur. Saya berharap kita semua dapat membawa perasaan subur seperti itu ke dalam hati kita. Hiduplah setiap hari seperti menyambut tahun baru dan musim semi. Penuhi hati kita dengan sukacita seperti itu, pandanglah orang lain dengan hati yang pernuh sukacita, dan sambutlah orang lain dengan hangat, lalu bersama-sama kita akan menciptakan masyarakat yang harmonis.

Meskipun faktanya kalau kita semua mengharapkan tahun baru, kadang-kadang sesuatu hal dapat terjadi tidak seperti yang diharapkan. Kemarin, di pagi buta, gempa bumi menluluhlantakkan tanah dan meruntuhkan hampir sepuluh bangunan tinggi, yang harus menjadikan kita waspada dan mengingat ajaran Budha. Hidup tidaklah kekal dan tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi kemudian. Itulah sebabnya kita harus menyimpan Dharma di dalam hati kita dan menyadari Dharma adalah pokok kebenaran yang mengajarkan kita tentang hidup.

Sampai saat ini, regu penyelamat masih mencari orang yang dapat diselamatkan. Masih tidak diketahui berapa banyak orang yang terkurung di dalam reruntuhan bangunan berlantai 16 itu. Pemerintah mendata ada 200 keluarga yang tinggal di dalamnya, namun ada sebagian penduduk yang masih belum terdaftar.   

Para tim penyelamat mengirimkan selimut agar orang yang diselamatkan merasa hangat. Beruntunglah, mujizat masih ada. Ada satu keluarga dimana ayahnya dapat dikeluarkan tanpa terluka, tetapi istri dan anaknya masih terperangkap di dalam. Keluarga itu memiliki seekor kucing yang sangat akrab dengan pemiliknya. Di dalam reruntuhan, kucing keluarga itu tinggal bersama anaknya dan terus bersuara (mengeong-red). Para penyelamat mendengar suara kucing tersebut dan mulai mencari keberadaannya. Kemudian mereka melihat anak kecil itu terperangkap di bawah dinding yang runtuh dan tidak dapat bergerak. Anak itu mulai menangis saat melihat orang mendatanginya. Membutuhkan waktu agak lama bagi tim penyelamat untuk memotong besi di sekitarnya dan dengan hati-hati menolong demi mencegah reruntuhan lainnya roboh. Setelah mengeluarkan anak itu, mereka dapat menemukan istri keluarga tersebut.

Saya sangat berterima kasih kepada para relawan Tzu Chi. Pada  jam 4 pagi, para relawan di Tainan dibangunkan oleh gempa bumi dan mereka segera bergerak. Mereka tidak hanya melaporkan keselamatan mereka sendiri, tetapi juga mengecek yang lainnya. Kemarin, mereka menelusuri area gempa bumi sepanjang hari untuk membantu memberikan barang-barang bantuan seperti selimut, ranjang lipat, dan lainnya. Saya juga berterima kasih kepada tim pengobatan kami, Kepala Rumah Sakit Tzu Chi Lai of Dalin memimpin tim medis ke Tainan dan menawarkan bantuan pengobatanl. Saya amat berterima kasih kepada Tim Medis Tzu Chi yang memberikan pelayanan medis dan perhatian.

Terima kasih juga kepada para petugas dari Pemerintah Kota Tainan dan banyak lainnya yang sudah berpartisipasi dalam tugas penyelamatan semenjak kemarin pagi. Terlalu banyak hal yang ingin saya haturkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya. Sewaktu bencana terjadi, kita harus selalu waspada. Mengingat hal itu, kita harus ingat arti menyambut tahun baru dan musim semi, yang menginspirasikan hati kita dengan penuh dengan cinta kasih dan membuatnya bersemi seperti musim yang penuh berkah yang dianugerahi pada dunia ini. Mari kita jadikan tahun baru ini menjadi ketetapan hati kita untuk menjadi lebih baik.

Sumber: www.tzuchi.org

 Diterjemahkan oleh  Susy Grace Subiono  (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)

Jurnalis: Kantor Pusat Tzu Chi Taiwan

Foto   : Chen Chung-Ming

Hari ini adalah malam Tahun Baru Imlek. Dalam pertemuan pagi dengan relawan, Master Cheng Yen mengingatkan kita agar saat menyambut tahun baru, kita harus membersihkan hati kita seperti musim semi yang membuka babak tahun baru. Sementara itu, beliau juga menyatakan  keprihatinannya pada pertolongan darurat dan dan bantuan penyelamatan di Tainan setelah gempa bumi yang mematikan pada hari sabtu (6 Februari) lalu. Menurut berita-berita, banyak yang ditemukan masih hidup,  namun sebagian sudah meninggal dunia.

 

Ringkasan pertemuan:

Setiap orang menantikanTahun Baru Imlek dan mengharapkan rezeki yang melambung di tahun baru, tetapi saya berharap setiap orang dapat lebih memusatkan perhatian pada pemurnian hati mereka. Setelah tahun baru akan tiba musim semi. Di musim semi semuanya tumbuh dengan subur. Saya berharap kita semua dapat membawa perasaan subur seperti itu ke dalam hati kita. Hiduplah setiap hari seperti menyambut tahun baru dan musim semi. Penuhi hati kita dengan sukacita seperti itu, pandanglah orang lain dengan hati yang pernuh sukacita, dan sambutlah orang lain dengan hangat, lalu bersama-sama kita akan menciptakan masyarakat yang harmonis.

 

Meskipun faktanya kalau kita semua mengharapkan tahun baru, kadang-kadang sesuatu hal dap

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -