Sanubari Teduh: Berbuat Baik, Melatih Moralitas dan Menjalankan Kewajiban

Tak berani berbuat kesalahan yang belum dilakukan. Karenanya, saat ini sepenuh hati berlindung kepada para Buddha di sepuluh penjuru, para Maha Bodhisatwa, Pratyekabuddha dan Arahat.

Saudara se-Dharma sekalian, kita semua adalah praktisi Buddhis, karena telah mempelajari ajaran Buddha, kita harus berusaha memahami kebenaran. Jika tak dapat memahami kebenaran, bukan hanya dalam kehidupan ini, melainkan selamanya kita menderita. Karenanya kita harus segera mempelajari Dharma dan sungguh-sungguh memanfaatkan kehidupan ini.

Sebagai praktisi Buddhis, hati harus selalu penuh rasa hormat dan syukur, dan harus membangkitkan welas asih. Inilah kebenaran yang harus kita pahami. Membersihkan batin dengan pertobatan, membersihkan kesalahan masa lalu, menghadapi masa depan dengan senantiasa mawas diri. Jangan mengabaikan perbuatan baik yang kecil, jangan pula melakukan perbuatan jahat meskipun kecil.

Kesalahan masa lalu disebabkan kegelapan batin. Karena tidak tahu, kita melakukannya. Kini, setelah mempelajari ajaran Buddha, kita harus bertobat dengan sepenuh hati. Pertobatan adalah pemurnian. Karena telah paham dan bertobat, mulai saat ini kita harus menjaga dengan baik keadaan batin yang murni ini.

Kesalahan yang belum dilakukan janganlah kita lakukan. Kita harus takut untuk melakukan pelanggaran. Kita sering berbuat kesalahan karena tak takut akan akibatnya. “Hanya kesalahan kecil, saya tidak takut”. Ingat jangan melakukan kejahatan walaupun kecil. Jangan hanya karena kejahatan itu kecil, maka tak ada yang perlu ditakutkan. Janganlah berpikir demikian, karena kejahatan kecil yang terus terakumulasi juga akan menjadi kejahatan besar.

Jangan pula berpikir bahwa kebajikan kecil tidak mendatangkan pahala. “Saya hanya mau melakukan kebajikan besar”. “Kebajikan kecil mana ada pahalanya?” Jika memiliki pikiran seperti ini, berpikir bahwa hanya kebajikan besar yang mendatangkan pahala, maka akan banyak kesempatan menciptakan berkah yang kita sia-siakan. Jadi, kebajikan kecil pun harus kita lakukan.

Ada sebuah ungkapan berbunyi “Jangan mengabaikan perbuatan baik yang kecil”. Jadi, kita harus mengerti untuk selalu mengingatkan diri sendiri. Jangan menganggap bahwa kejahatan kecil boleh saja dilakukan. Jangan pula mengira kebajikan kecil tak berpahala jika dilakukan. Janganlah berpikir demikian, jika setiap orang mengerti bahwa berbuat kebajikan adalah kewajiban manusia, menghindari kejahatan adalah aturan hidup; jika semua orang mengerti aturan dan dapat menunaikan kewajiban. Mereka tak akan melakukan kesalahan dalam hidup. Inilah kehidupan yang benar.

doc tzu chi

Berbuat baik dan melatih moralitas adalah kewajiban manusia. Menghindari perbuatan jahat adalah aturan hidup manusia. Dengan menjalankan kewajiban dan mematuhi aturan, kehidupan manusia tak akan menyimpang “Zong” berarti tujuan Hidup manusia. “Jiao” berarti pendidikan seumur hidup. Agama adalah arah hidup manusia. Pendidikan di dalam kehidupan kita. Semua ini terdapat dalam agama.

Agama apapun yang anda anut, selama kita sunguh-sungguh memilihnya, memilih yang mengajarkan keyakinan dan ajaran yang benar. Maka arah hidup kita tak akan salah. Jika kita belum memilih keyakinan agama, minimal kita menjalankan kewajiban sebagai manusia dan tidak meninggalkan tujuan hidup manusia.

Manusia pada hakikatnya bersifat bajik. Terlahir di dunia ini sebagai manusia, kita harus menuju pada kebajikan, berjalan ke arah yang baik. Inilah tujuan hidup kita. Selama memilih tujuan dan arah yang benar, menjalankannya dengan giat dan bersemangat, kita akan memperoleh kehidupan yang sukses.

Dengan ketulusan, kebenaran, keyakinan, kejujuran, berbuat kebajikan dan berbakti, menunaikan kewajiban dan giat berusaha, pasti akan memperoleh keberhasilan dalam kehidupan ini. Berusaha mencapai kebuddhaan dan membimbing semua makhluk, dengan aktif memberi manfaat bagi orang lain dan diri sendiri, itulah Bodhisatwa.

Muncul di masa kekosongan Dharma, dengan mengamati segala perubahan pada materi, manusia dan pikiran, tercapailah pencerahan sebagai Pratyekabuddha. Berlatih untuk diri sendiri, merealisasi dan menyadari kekosongan, memutus akar kekotoran batin, dan terbebas dari lingkaran tumimbal lahir, itulah Arhat.

Sulit terlahir sebagai manusia, kini sudah terlahir. Sulit bertemu ajaran Buddha, kini telah bertemu. Jika tidak tercerahkan dalam kehidupan ini kapankah baru akan tercerahkan. Sebagai praktisi Buddhis, jangalah kita bermalas-malasan, jika tidak tercerahkan pada kehidupan ini, sampai kapan kita baru tercerahkan?

Sulit bagi kita untuk bertemu ajaran Buddha. Namun, hanya menjaga kemurnian dan menyayangi diri sendiri saja tidaklah cukup. Kita harus meneladani Bodhisatwa yang berlatih sekaligus membimbing makhluk lain. Tujuan kita adalah mencerahkan diri sendiri dan orang lain sehingga praktik dan kesadaran kita sempurna. Inilah tujuan pelatihan diri kita. Untuk itu, harap semua selalu bersungguh-sungguh.

Demikianlah diintisarikan  Sanubari Teduh: Berbuat Baik, Melatih Moralitas dan Menjalankan Kewajiban.

Sanubari Teduh disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA setiap Minggu 05.30 WIB dan tayang ulang pada Sabtu 05.30 WIB.

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -