Sanubari Teduh - Berpaling Dari Kesehatan Menuju Kesadaran (405)
Saudara se-Dharma sekalian, Sutra
Makna Tanpa Batas bersumber dari “Kediaman para Buddha”; terpancar ke hati
setiap makhluk; berada di ladang praktek para Bodhisattva; ada sepuluh pahala
dari Sutra ini yang bermanfaat bagi semua makhluk. Penggalan ini seharusnya
sangat akrab. Ini adalah lirik lagu Sutra Makna Tanpa Batas. Ini adalah kutipan
dari Sutra. Penggalan ini dapat membuat kita paham. Dharma apakah yang ingin
diteruskan oleh Sutra ini; metode apa yang digunakan untuk membimbing semua
makhluk. Kita harus tahu Sutra adalah
jalan. Jalan harus di praktikkan. Ia adalah sebuah kebenaran. Jalan kebenaran
haruslah kita tapaki.
Dimanakah jalan ini berada ? di
“kediaman Para Buddha”. Dimanakah “Kediaman Para Buddha”? di hati setiap orang. “Kediaman” ibarat sebuah
ruangan. Ia merujuk pada “rumah tinggal” Buddha. Dimanakah rumah tinggal Buddha
? Di dalam hati setiap orang. Kita sering mendengar insan Tzu Chi berkata,
“Pulang ke kampung halaman batin.” Benar. Kita semua memiliki kampung halaman
batin. Kampung halaman batin yang sesungguhnya adalah hati Buddha.
Jadi, “Kediaman Para Buddha” adalah
hati Buddha. Hati Buddha dimiliki oleh setiap orang. Jadi, Kebenaran Sutra Makna Tanpa Batas berasal dari hati
Buddha. Ini ada di dalam hati kita
semua. Jadi sesungguhnya ke mana kebenaran ini harus dijalankan ? ke hati semua makhluk. Hati Buddha adalah
hati semua makhluk. Semua makhluk pada hakikatnya memiliki hati Buddha. Hanya
saja akibat kegelapan batin, kita telah tersesat tanpa sadar dalam waktu yang
panjang. Jadi, sering dikatakan, “Kehilangan Hakikat sejati sejak masa tanpa
awal.” Hakikat sejati ini telah tertutup sejak masa tanpa awal. Jadi, pikiran
kita semua telah tersesat. Buddha datang ke dunia untuk membimbing kita agar
dari kesesatan ini, kita dapat kembali ke kampung halaman batin dan menemukan
kembali “Kediaman Para Buddha”. Jadi Jalan ini dibuka atas dasar welas asih
Buddha yang datang ke dunia ini demi membimbing semua makhluk.
Semua makhluk memiliki 84.000 noda batin. Buddha harus membuka 84.000 pintu metode terampil untuk
mengakomodasi sifat dan daya tangkap semua makhluk. Jadi, jalan ini sangat panjang. Ke
mana jalan ini membawa kita ? Ke hati semua makhluk. Kita semua makhluk tengah
tersesat. Buddha mengajar semua makluk ini sesuai kemampuan dan kondisi
masing-masing sejak masa tanpa awal. Tabiat orang tidaklah sama. Karena itu,
dibutuhkan cara yang berbeda-beda agar kebenaran dapat meresap ke dalam hati
mereka. Inilah “terpancar ke hati semua makhluk” Di mana kebenaran ini berada ?
Di Ladang praktik Para Bodhisattva. Jalan yang ditapaki semua
Bodhisattva adalah jalan yang diajarkan Buddha, yaitu terjun ke tengah umat
Manusia untuk membimbing semua makhluk agar menyerap ajaran ke dalam hati. Jadi
saya sering mengatakan bahwa di hati setiap orang harus ada Buddha, di dalam
perbuatan harus ada Dharma. Artinya sama dengan ini. Pada dasarnya kita
memiliki hakikat kebuddhaan, hanya saja kita telah tersesat. Kini kita dapat
mengenal ajaran Buddha, maka kita harus membangkitkan Bodhicitta dan
mempraktikkan Jalan Bodhisattva. Jadi, di hati harus ada Buddha, di dalam
perbuatan harus ada Dharma. Jadi, dikatakan bahwa kebenaran ini berada di ladang
praktik para Bodhisattva.
Sejak masa tanpa awal hingga kini, entah berapa banyak karma buruk
yang kita lakukan akibat kebodohan.
Jadi, saudara sekalian kita harus selalu bersungguh hati dan terus
meningatkan diri sendiri. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai
kebodohan timbul dalam batin kita. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh - Berpaling Dari
Kesehatan Menuju Kesadaran (405)
Penyelaras:
Hadi Pranoto
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga
Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan
memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap
adanya
Dari kehidupan ke kehidupan
senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva
Artikel dibaca sebanyak : 514 kali
Kirim Komentar
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?