Sanubari Teduh: Bertoleransi dan Mengendalikan Diri
Saudara se-Dharma, kita semua tak dapat lepas
dari masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial. Bagaimana manusia hendaknya
saling berinteraksi? ada orang yang terhadap orang lain sangat ketat, tetapi
sulit untuk mengatur diri sendiri. Kita seharusnya dapat mendisplinkan diri
sendiri. Kita hendaknya mendisiplinkan diri sendiri sesuai peraturan dan
pedoman hidup yang ada.
Kita juga hendaknya bertoleransi terhadap
orang lain. Jika kita dapat berinteraksi seperti ini dengan orang lain, maka
akan diliputi sukacita. Jika kita kita ketat pada orang, tetapi longgar pada
diri sendiri, maka sulit untuk membina hubungan baik. Kita akan mudah merasa
tidak suka dengan orang karena kita selalu menuntut mereka.
Kita selalu melihat orang lain salah. Dengan
begitu, saat melihat orang lain, kita tidak dapat membangkitkan rasa sukacita.
Inilah orang yang sombong. Jika kita terlalu sombong, selamanya kita akan
kesepian.
Kita hidup di tengah masyarakat. Jika kita
menutup diri, maka kita akan menderita dan tak bahagia. Jadi kita harus
bertoleransi terhadap orang dan mendisplinkan diri sendiri. Inilah cara
menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan. Inilah prinsip interaksi yang benar.
Jika kita tahu cara memperlakukan orang, kita
akan tahu cara mengatur diri sendiri. Jika kita tak dapat mengatur diri
sendiri, kita tak akan mampu menghadapi orang lain. Berhubung kita hidup di
tengah masyarakat, maka kita harus bertoleransi dan mendisplinkan diri. Inilah
orang yang penuh berkah dan kebijaksanaan.
Saudara se-Dharma, harap kita semua bisa
bersungguh hati. Dalam kehidupan sehari-hari, di tengah masyarakat, kita
harus lebih lapang dada terhadap orang lain. Jangan perhitungan terhadap orang
lain. Kita hendaknya bisa mundur selangkah. Terhadap batin sendiri, kita harus
displin dan memegang teguh pedoman. Kita harus mendisplinkan diri. Dengan begitu,
meski dalam kehidupan ini berbagai hal tidak berjalan lancar atau tidak semua
orang bersikap baik pada kita, kita hendaknya dapat memahami bahwa hal itu
adalah jodoh yang kita jalin di kehidupan lampau.
Kini kita harus berlapang dada terhadap orang
lain, tetapi juga harus menjaga pikiran sendiri. Dengan begitu berkah dan
kebijaksanaan akan tumbuh. Bagaimanapun, yang lalu sudah berlalu. Kita harus
berfokus pada saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita berperan
sebagai manusia, bagaimana kita menjalin jodoh baik ? Inilah yang paling
penting. Jadi Harap selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari
Teduh: Bertoleransi dan Mengendalikan Diri
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga
Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa
Artikel dibaca sebanyak : 3275 kali
Kirim Komentar
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.