Sanubari Teduh: Lima Kekuatan



37 Faktor Pencerahan: Empat Landasan Perenungan, Empat Usaha Benar, Empat Landasan Kekuatan Batin, Lima Akar, Lima Kekuatan, Tujuh Faktor Pencerahan, Delapan Ruas Jalan Mulia.

Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari saya selalu berulang kali memberi nasihat dan terus mengingatkan kalian semua bahwa pikiran kita harus memiliki keteguhan, maka seiring kondisi luar atau lingkungan hidup kita, pikiran kita juga bergejolak antara bahagia, marah, sedih dan gembira.  Dengan begitu, kita akan menderita.

Kita telah memiliki keyakinan. Sebelumnya kita telah membahas lima akar dan lima kekuatan. Yang pertama adalah keyakinan. Keyakinan harus kuat. Apa yang orang lain katakan, kita langsung percaya juga tidak benar. Keyakinan haruslah keyakinan yang benar. Setelah itu kita harus bertekad dan berikrar untuk melakukan praktik nyata. Untuk itu kita tidak boleh kurang kekuatan.

Meski keyakinan kita sudah benar dan arah kita tidak menyimpang, tetapi butuh kekuatan untuk melangkah maju. Kita harus menahan derita dan kesulitan. Jadi kita harus memiliki kekuatan. Dikatakan “Mempraktikkan jalan Bodhisatwa dengan pikiran murni dan usaha benar, terjun ke tengah masyarakat dengan samadhi dan kebijaksanaan tanpa keluh kesah.” Artinya, dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kita memerlukan kekuatan.

doc tzu chi indonesia

Berhubung telah bertekad dan berikrar, maka kita perlu mengerahkan kekuatan untuk menjalankannya. Dalam menapakai Jalan Bodhisatwa, pikiran kita haruslah murni. Jika pikiran kita murni, maka tindakan kita tak akan menyimpang. Jadi, inilah usaha dan semangat yang benar. Benar berarti tidak menyimpang. Dengan pikiran murni, kita dapat maju dengan semangat.

Sebelumnya kita telah membahas dan berbagi tentang lima akar. Kini kita membahas lima kekuatan. Lima Kekuatan :

1.  Kekuatan Keyakinan

2.  Kekuatan Semangat

3.  Kekuatan Perhatian

4.  Kekuatan Samadhi

5.  Kekuatan Kebijaksanaan

Yang pertama adalah keyakinan harus tumbuh meluas agar kokoh. Berikutnya kita membutuhkan kekuatan.  Tanpa kekuatan, keyakinan bisa menyimpang.

Yang Pertama dari lima kekuatan adalah kekuatan keyakinan, yaitu meyakini jalan benar dan faktor pendukung pencerahan; jika akar keyakinan tumbuh, akan dapat mengalangi noda batin sehingga kita tak akan terpengaruh keraguan. Artinya,kita meyakini jalan benar. Jalan benar membantu kita untuk menapaki jalan yang benar. Jika kita menyimpang sedikit saja, maka sulit untuk kembali ke jalan yang benar. Asalkan kita berjalan di jalan benar, secara alami noda batin tidak akan timbul. Dengan demikian berbagai keraguan minor tidak akan bisa memengaruhi kita.

Yang kedua dari lima kekuatan adalah kekuatan semangat, yaitu saat menjalankan jalan benar dan faktor pendukung pencerahan. Jika akar semangat bertumbuh akan dapat melenyapkan kemalasan lahir batin dan mewujudkan Dharma adiduniawi. Artinya. jika kita menapaki jalan yang benar, maka secara alami ketekunan dan semangat kita akan bertambah. Jika demikian, maka akar kekuatan dan kekuatan tekad kita akan sangat besar. Dengan kekuatan tekad yang besar, secara alami kita dapat menghilangkan kemalasan.

Yang ketiga dari lima kekuatan adalah kekuatan perhatian, yaitu selalu mengingat jalan benar dan faktor pendukung pencerahan; jika akar perhatian bertumbuh, akan dapat menghancurkan pemikiran salah dan mewujudkan segala pahala perhatian benar adiduniawi. Pikiran kita yang menyimpang dan tidak benar akan terlenyapkan. Jika perhatian kita tidak benar, maka pikiran yang sesat dan menyimpang akan muncul.

Untuk mengendalikan pikiran bukanlah hal yang mudah. Hanya dengan memiliki perhatian benar, baru kita dapat mencegah pikiran yang sesat dan menyimpang. Jadi, pola pikir sangat penting.

Yang keempat dari lima kekuatan adalah kekuatan samadhi, yaitu berfokus pada jalan benar dan faktor pendukung pencerahan; jika akar samadhi bertumbuh, akan dapat menghancurkan pikiran kacau dan mengembangkan samadhi fenomena dan prinsip.  Dengan menumbuhkan akar samadhi, maka kita tidak akan berpikir yang tidak-tidak sehingga tidak akan terpengaruh oleh kondisi sekitar.

Dengan demikian, maka dalam melakukan segala sesuatu, kita dapat senantiasa berada dalam samadhi. Kita juga akan tahu untuk membangkitkan kebijaksanaan di dalam hati. Dalam segala hal dan prinsip, kita harus lurus. Untuk itu kita harus dapat membedakan yang benar dan yang salah. Jika tidak berjalan sesuai dengan prinsip kebenaran, maka mungkin kita akan berjalan menyimpang dan jauh tersesat dan melakukan hal yang tidak sepantasnya dapat mendatangkan penyesalan seumur hidup. Jadi, kita harus memiliki kekuatan samadhi yang kukuh.

Yang kelima dari lima kekuatan adalah kekuatan kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan dari empat landasan perenungan merefleksikan segala Dharma; jika akar kebijaksanaan tumbuh, akan dapat melenyapkan segala kemelekatan keliru dan kebijaksanaan inferior. Terkadang dalam mempelajari ajaran Buddha, penyimpangan sedikit saja dapat mengakibatkan kesalahan besar. Karena itu, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus memilih ajaran yang benar.

Setelah menemukan keyakinan benar dan jalan benar, kita harus tekun dan bersemangat. Dengan demikian kita tak akan berjalan menyimpang. Jadi, kita harus senantiasa mengingat lima akar dan lima kekuatan meliputi akar dan kekuatan keyakinan, akar dan kekuatan semangat, akar dan kekuatan perhatian, akar dan kekuatan samadhi, serta akar dan kekuatan kebijaksanaan.

Jika dapat memiliki lima akar dan lima kekuatan yang tepat, mendalam, dan luas, maka kita dapat melenyapkan banyak penderitaan dalam hidup. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kekuatan keyakinan dan akar keyakinan sangatlah penting. Saya berharap setiap orang dapat memilih keyakinan dengan benar. Keyakinan merupakan sumber dari segala pahala. Asalkan memiliki keyakinan serta ketekunan dan semangat  yang benar, secara alami samadhi dan kebijaksanaan kita akan berkembang. Harap semuanya senantiasa bersungguh hati.

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -