Sanubari Teduh : Melatih Batin Melalui Pertobatan Serta Kembali Pada Kebenaran

Praktisi Buddhis hendaknya memahami bahwa dalam kehidupan di dunia, setiap perbuatan maupun pikiran semua makhluk senantiasa menciptakan karma. Dengan senantiasa melatih batin dengan penuh pertobatan, kita baru dapat merangkul semua makhluk dan memahami kebenaran, meninggalkan penyimpangan, kembali pada kebenaran, dan melenyapkan karma buruk.

Saudara se-Dharma sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha yang terpenting adalah merangkul semua makhluk dan memahami kebenaran. Kita harus memahami bahwa semua makhluk hidup dan bukan makhluk hidup adalah satu kesatuan. Kita harus memahami kebenaran dan tak tersesat. Inilah yang terpenting dalam melatih diri.

Merangkul semua “Makhluk”, mencakup makhluk hidup maupun bukan. Memahami “kebenaran”, yaitu segala kebenaran yang berlaku di alam semesta. Makhluk awam kerap terbuai asmara yang menyebabkan bertambahnya kegelapan batin. Demi kepentingan pribadi, lalu memutarbalikkan kebenaran dan tak dapat membedakan benar atau salah, sehingga mengganggu keharmonisan masyarakat. Mengeksploitasi sumberdaya alam, tak memahami bahwa kehidupan kita bergantung pada semua yang ada di dunia dan berkaitan erat dengan masyarakat.

Mengapa makhluk hidup maupun bukan dikatakan sebagai satu kesatuan? Karena manusia bergantung pada segala sesuatu. Siapa yang tak bergantung pada bumi untuk hidup? Setiap manusia membawa buah karma pendukung yang menentukan dimana ia akan tinggal. Semua ini tergantung pada karma yang di bawahnya.

Setiap orang harus senantiasa bertobat, barulah moralitas dan kebajikannya dapat terus tumbuh.  Kita harus bertobat dengan menyeluruh dan mendalam hingga pada hal yang paling kecil sekalipun. Kita harus merendahkan hati, jangan berpikir kita telah berbuat banyak. Kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita masih memiliki karma buruk dan noda batin halus yang belum dilenyapkan.

Prilaku kita mungkin sudah berubah, namun benih noda batin kita belum tercabut. Untuk mencabut benih noda batin, jalan utama yang sesungguhnya adalah bertobat dengan tulus, melenyapkan tabiat dan pikiran buruk secara tuntas.

Setiap tindakan, setiap pikiran yang timbul semuanya menciptakan karma. Karma pasti akan berbuah. Jika kita tak membuka hati dan memahami kebenaran, maka karma tak akan lenyap. Jadi sebagai praktisi Buddhis, kita harus paham, setelah karma buruk berbuah, ia akan lenyap. Kita hendaknya menerima dengan ikhlas dan sukacita. Meskipun menderita, batin kita hendaknya tetap merasakan sukacita dan penuh rasa syukur. Semoga semua orang menjaga pikirannya.

Sebagai praktisi Buddhis, kita harus membuka hati dan memahami kebenaran. Dengan membuka hati, kita dapat memahami kesalingterikatan semua hal di dunia. Dengan memahami kebenaran. Pikiran kita tak akan diliputi kegelapan. Jadi, untuk memiliki kemurnian tubuh dan batin,  kita harus membuka hati dan memahami kebenaran. Untuk itu, kita harus lebih bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh.

Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA:
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -