Sanubari Teduh: Mengakhiri Celah dan Noda Batin

Jika pikiran terjerumus oleh kegelapan batin dan menumbuhkan lebih banyak noda batin,  maka ini bagaikan api yang membakar batin. Batin membara siang dan malam sehingga habis membakar hutan pahala. Bayangkan, batin kita bagai terbakar api, ini adalah masalah serius. Ini adalah sejenis noda batin. Jenis noda batin yang sangat banyak. Semua itu membuat batin kita tak dapat tenang.

Mengapa begitu? Bukankah sering dikatakan bahwa hati Buddha dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan? Jika hati kita sama dengan hati Buddha, lalu bagaimana bisa batin kita dipenuhi noda batin? Mengapa pikiran kita tak dapat tenang? ini karena kita membuka pintu celah pada pikiran. Sebersit kegelapan batin melahirkan tiga aspek halus dan kontak dengan kondisi luar.

Batin kita semua pada mulanya sangat murni. Hanya saja, akibat sebersit kegelapan batin timbullah tiga aspek halus atau tiga noda batin yang sangat halus, yaitu ketamakan, kebencian dan kebodohan. Noda batin ini lalu semakin berkembang hingga menjadi tak terhingga dengan berbagai istilah, seperti pandangan, noda batin, kecenderungan dan lain lain.

Berbagai noda batin ini terus tumbuh hanya karena kita membuka pintu celah pikiran. Akibatnya kita banyak menciptakan karma buruk. Apa yang dimaksud dengan “Celah”? Celah adalah noda batin. Selanjutnya dijelaskan bahwa begitu pintu celah ini terbuka, segala karma buruk dapat tercipta. Dengan begitu, kita mengganggu orang bijak dan orang suci serta semua makhluk dari empat jenis kelahiran di tiga alam.

doc tzu chi

Hanya karena pintu noda batin terbuka, segala yang kita lakukan dan ucapkan dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Bukan hanya itu, tetapi juga mengacaukan keluarga dan mengacaukan tatanan masyarakat yang mulanya mengandung kebijaksanaan dan kesucian. Begitu pintu noda batin terbuka, maka segala tindakan dan ucapan kita dapat membawa kerugian bagi orang lain dan diri sendiri. Dengan segera memperbaiki diri, barulah kita dapat mengikis karma buruk.

Melatih diri berarti selalu menyimpan Dharma di dalam hati dan menambal segala kebocoran batin agar tidak ada celah sedikit pun. Dengan demikian, barulah kita bisa mencapai kondisi batin di mana segala celah telah berakhir dan noda batin tidak ada lagi.

Waktu berlalu dengan cepat. Kini dunia telah memasuki era kalpa kerusakan. Dharma juga telah memasuki era kemunduran. Kita telah berada di penghujung era kemunduran Dharma. Entah kapan Dharma benar-benar lenyap. Jika kita tidak  bersedia mengemban misi untuk mempraktikkan Dharma, bagaimana kita dapat membimbing semua makhluk?

Dharma yang diucapkan lewat mulut akan mudah berubah. Sebuah kalimat yang disebarkan lewat mulut akan berubah setelah melewati tiga orang. Jika kita menggunakan Dharma pada diri kita untuk melenyapkan tabiat buruk dan melaksanakan ajaran dalam keseharian, barulah Dharma tidak cepat berubah dan hilang. Jangan sampai Dharma cepat hilang. Harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari video Sanubari Teduh: Mengakhiri Celah dan Noda Batin.

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -