Sanubari Teduh - Menyadari Berkah Setelah Melihat Penderitaan (413)
Saudara se-Dharma sekalian, menasihati orang untuk sesaat,
bergantung pada ucapan; menasihati orang berabad-abad bergantung pada buku.
Apakah itu ucapan baik atau buku yang baik, semua mengajarkan untuk berbuat
baik dan memperbaiki diri. Untuk itulah kita harus belajar dan mendengarkan
Dharma. Ini sangat penting, karena kita makhluk awam terpengaruh oleh kondisi
luar. Pikiran kita sering tenggelam dalam nafsu keinginan. Begitu
keinginan bangkit, kita menjadi tamak akan harta, kecantikan, reputasi
dan lain-lain. Selain itu ada ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan,
keraguan.
Inilah kegelapan batin semua makhluk. Karena itu dibutuhkan petunjuk
jalan agar mengetahui mana yang salah, mana yang harus dilakukan. Diperlukan
orang yang membimbing dengan tindakan
nyata dan ucapan. Saat ada jalinan jodoh pada suatu waktu, kita dapat memberi
bimbingan praktik dan ucapan.
Namun yang terpenting adalah selamanya Dharma harus
diwariskan. Ajaran yang Buddha babarkan
lebih dari 2.000 tahun lalu dapat diteruskan hingga saat ini berkat kanonisasi
ajaran yang akhirnya dibukukan. Jadi ajaran ini dapat diteruskan spanjang masa.
Orang-orang dapat belajar dari kata-kata dan kitab ini. Ajaran ini terus di
wariskan.
Saudara sekalian, dalam keseharian, kita harus menjalin jodoh
baik dengan orang-orang. Dalam segala aktivitas, kita harus berkontribusi dengan sepenuh hati. Dengan demikian, kita
akan dapat membimbing orang lain untuk berdana atau bermurah hati, tentu
dimulai dari mengenal rasa puas. Orang dengan sepuluh kejahatan, kita bimbing
ke arah sepuluh kebajikan. Dengan demikian, jasa kebajikan menjadi tak
terhingga, Jadi, harap semua selalu
bersungguh hati.
Demikianlah dikutip
dari video Sanubari Teduh - Menyadari Berkah Setelah Melihat Penderitaan
(413).
Penyelaras: Hadi Pranoto
GATHA PELIMPAHAN JASA Semoga mengikis habis Tiga Rintangan Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran Semoga seluruh rintangan lenyap adanya Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan
Bodhisatwa
Artikel dibaca sebanyak : 1010 kali
Kirim Komentar
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.