Program Bebenah Kampung Tzu Chi: Menyusun Harapan Baru untuk Warga Prasejahtera
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dari utara Jakarta, kendaraan kami perlahan melambat saat memasuki kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Suasana kota yang semula riuh perlahan berganti. Gang-gang sempit mulai terlihat, diapit rumah-rumah berdempetan yang tampak kusam dan tak terawat. Beberapa hanya berdinding seng dan tripleks, tanpa jendela, dengan atap yang nyaris roboh. Ruang hidup di sini terasa sempit, hampir tanpa celah untuk bernapas.
Inilah potret nyata persoalan hunian di ibu kota, di mana banyak keluarga tinggal di rumah yang jauh dari kata layak. Namun di balik kondisi itu, harapan mulai tumbuh. Lewat tangan-tangan yang peduli, muncul inisiatif sosial bertajuk Program Bebenah Kampung: Renovasi Rumah Tidak Layak Huni, yang digagas oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei turun langsung menyurvei rumah-rumah yang tidak layak huni di wilayah Kamal Muara, Jakarta Utara. Liu Su Mei menegaskan Tzu Chi ingin membantu warga prasejahtera dengan memutus rantai kemiskinan khususnya hunian yang tidak layak huni.
Fotografer : Arimami Suryo A.
Johan Tando Ketua relawan komunitas He Qi Pusat menyurvei rumah Keluarga Uriptono salah satu warga Tanah Tinggi yang masuk dalam tahap pertama program renovasi rumah tidak layak huni di Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Fotografer : Arimami Suryo A.
Salah satu kondisi rumah di wilayah RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi yang kondisinya gelap karena sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah dan udara pengap akibat tidak ada sirkulasi udara yang baik dalam rumah-rumah yang saling berhimpitan.
Fotografer : Anand Yahya
Para warga RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi menandatangani surat kesepakatan bersama tahap pertama Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Bertempat di Pos RW 12, kegiatan ini dihadiri oleh relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat, Camat Johar Baru, serta Lurah Tanah Tinggi. Sebelumnya, relawan telah melakukan survei terhadap para calon penerima bantuan bedah rumah sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan hunian yang lebih layak.
Fotografer : Anand Yahya
Teksan Luis, Koordinator Program Bebenah Kampung Tzu Chi dan Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Joe Riadi melakukan survei rumah-rumah di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Di sana, Tzu Chi merenovasi 132 unit rumah milik warga yang tersebar di enam desa, yaitu Desa Petarangan, Somakaton, Sawangan Wetan, Alasmalang, Dawuhan, dan Papringan. Total ada 500 rumah yang akan direnovasi di Banyumas.
Fotografer : Fikhri Fathoni
Rasman (53) warga Desa Somakaton, salah satu warga penerima bantuan renovasi, dengan rasa syukur sedang membersihkan jendela rumahnya yang telah selesai direnovasi. Ia mengungkapkan rasa syukur dan harapannya. Di Desa Somakaton sendiri, terdapat 21 Kepala Keluarga (KK) yang akan menerima manfaat dari program renovasi rumah tidak layak huni.
Fotografer : Fikhri Fathoni
Wajah sukacita Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait kala turut melakukan proses renovasi rumah warga di Bandung bersama dengan relawan Tzu Chi.
Fotografer : M. Dayar (Tzu Chi Bandung)
Kepala Desa Patramanggala, Jayadi dan sejumlah warga berfoto bersama di depan rumah salah satu warga penerima bantuan renovasi rumah oleh Tzu Chi Indonesia dan ASG di Kabupaten Tangerang.
Fotografer : Fikhri Fathoni
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait datang berkunjung ke Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Pada acara ramah tamah Menteri PKP RI mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah banyak membantu merenovasi rumah bagi masyarakat yang tidak mampu, dan saat ini sudah berjalan sangat cepat di Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat), Banyumas (Jawa Tengah), dan Banten.
Fotografer : Arimami Suryo A.
Sitemap