Langkah Nyata Menangani Covid-19

Mengunjungi ruang pandemi (Pancemic Ward), Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan apresiasi akan kesiapan Tzu Chi Hospital yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melalui Tzu Chi Hospital membuka Pandemic Ward yang mengutamakan 3 hal dalam pelayanannya yaitu Keselamatan Pasien, Keselamatan Lingkungan, dan Keselamatan Tenaga Medis.

*****

Mengawali pelayanan kesehatan untuk masyarakat, Tzu Chi Hospital yang berada di area Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara mulai mengoperasikan Gedung Pandemi (Pandemic Ward) per tanggal 14 Juni 2021. Sebelumnya, fasilitas kesehatan khusus bagi pasien Covid-19 yang berada di lantai 9, gedung Tzu Chi Hospital ini diawali dengan doa bersama Sutra Bhaisajyaguru yang dilaksanakan pada Jumat, 30 April 2021 dengan peserta terbatas.

“Selama setahun terakhir ini, pandemi telah mengancam kesehatan dan mempengaruhi kehidupan kita. Kami berharap area pandemi ini bisa melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat,” ungkap Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia setelah mengikuti kebaktian Sutra Bhaisajyaguru.

Pandemic Ward yang Terencana
Pandemic Ward Tzu Chi Hospital dibangun demi kepentingan pasien, lingkungan, serta keamanan tenaga kesehatan,” ungkap Direktur Utama Tzu Chi Hospital, Dokter Gunawan Susanto. Lebih lengkapnya, Pandemic Ward Tzu Chi Hospital mengutamakan 3 hal dalam pelayanannya yaitu Keselamatan Pasien (gedung terpisah, alur pelayanan terpisah, alat medis lengkap), Keselamatan Lingkungan (fresh air, disinfeksi ramah lingkungan), dan Keselamatan Tenaga Medis (sarana prasarana sesuai standar sterilitas). Letak Pandemic Ward juga sengaja dipisahkan dengan gedung utama Tzu Chi Hospital supaya terfokus untuk penanganan pasien Covid-19 saja.

Keberadaan Pandemic Ward Tzu Chi Hospital disambut baik oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang berkesempatan mengunjungi Tzu Chi Hospital pada 11 Mei 2021. Dalam kunjungan itu, Menkes memuji desain ruangan serta pelayanan bagi pasien Covid-19.

Pandemic Ward di sini membuat kagum karena very well design. Umumnya Pandemic Ward itu dibikin menyusul, tambal sulam. Kalau ada pandemi ya bikin, kalau ini kan semuanya well design. Jadi negative pressure-nya ada dengan baik. Alurnya terutama sangat baik, baik untuk dokter, pasien, maupun perawatnya, didesain dengan baik. Ini well design sejak awal. Mudah-mudahan lebih banyak lagi rumah sakit di Indonesia memiliki Pandemic Ward karena di negara tropis pandemi itu sering terjadi. Lebih baik kita siap-siap supaya anak cucu kita lebih siap menghadapinya,” ungkap Menkes Budi.

Fasilitas dan Perawatan Intensif untuk Pasien

Dinas Kesehatan DKI Jakarta melihat kesiapan sarana dan prasarana Pandemic Ward. Dalam kegiatan ini, Direktur Utama Tzu Chi Hospital dr. Gunawan Susanto juga mendampingi sekaligus menjelaskan bagian-bagian dari Pandemic Ward di Tzu Chi Hospital.


Fasilitas Pandemic Ward Tzu Chi Hospital terdiri dari 30 bed isolasi Kelas Standar, 3 bed isolasi Kelas Dua, 8 bed isolasi Kelas Satu, 5 bed isolasi Kelas Suspek, 10 bed isolasi ICU/ PICU/NICU dilengkapi ventilator dan inkubator, 1 kamar operasi umum, 1 kamar operasi bersalin, ruangan CT Scan, serta ICU yang letaknya terpisah dari bangunan utama rumah sakit.

Pandemic Ward juga menyediakan Garda Isolation Patient Capsule (GIPC) untuk penanganan awal pada pasien. Kapsul ini memiliki teknologi Double Hepa Filter, sehingga udara yang keluar masuk disaring dengan menggunakan hepa filter yang membuat kemungkinan penyebaran virus diperkecil karena virus diisolasi dalam kapsul.

“Alat ini aman bagi pasien juga lingkungan karena virus dan droplet tidak menyebar kemana-mana, dan aman untuk petugas medisnya,” jelas Dokter William, salah satu dokter di Tzu Chi Hospital.

Tzu Chi Hospital saat ini memiliki 4 buah alat Garda Isolation Patient Capsule (GIPC) sehingga ketika menemukan pasien yang dicurigai terpapar Covid-19 akan segera dipindahkan ke dalam kapsul tersebut untuk selanjutnya mendapatkan perawatan intensif.

Tentunya segala sesuatu yang ada dalam Pandemic Ward Tzu Chi Hospital diharapkan dapat ikut mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia. “Kami berharap supaya Tzu Chi Hospital melalui Pandemic Wardnya ini bisa ikut membantu pemerintah dalam menangani Covid-19, ikut membantu masyarakat yang terkena Covid-19,” ungkap Dokter Gunawan.

Pasien Pertama Pandemic Ward

Mita yang dalam kondisi Preeklamsia dirujuk dari RS Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ke Tzu Chi Hospital agar bisa segera menjalani operasi cesar.


Ada kisah menarik bertepatan dengan dibukanya Pandemic Area Tzu Chi Hospital ini yaitu adanya seorang ibu hamil yang terpapar Covid-19 dan melahirkan anak kembar.

Mita Indah Sari (25) sebelumnya rutin memeriksakan kehamilan di RS Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi Cengkareng, namun menginjak usia kehamilan 33-34 minggu, ia mengalami Preeklamsia (komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi –red). Bayi kembar yang ada dalam kandungannya harus dilahirkan melalui operasi cesar karena membahayakan ibu dan bayi.

Setelah bertahan dan dirawat di RSCK Tzu Chi selama seminggu, ada kabar baik tentang dibukanya Pandemic Ward Tzu Chi Hospital. Mita kemudian dirujuk ke Tzu Chi Hospital dan menjalani operasi cesar pada 15 Juni 2021.

Bayi kembar, Gavin dan Gevan (foto kanan) lahir pada 15 Juni 2021 menjadi bayi pertama yang lahir di Tzu Chi Hospital. Kelahiran mereka ditangani oleh empat dokter melalui bedah cesar (foto kiri).

Mita menjadi pasien pertama yang melahirkan dan menjalani operasi di Tzu Chi Hospital. “Bersyukur akhirnya pasien bisa melahirkan, ibu dan bayinya juga sehat dan selamat,” kata Dokter Andri Hondir, Sp.OG, dokter kandungan yang sejak awal menangani Mita di RSCK Tzu Chi.

Mita sangat bersyukur mendapatkan perawatan yang sangat baik. Sejak dirawat di RSCK Tzu Chi hingga menjalani operasi cesar di Tzu Chi Hospital, ia merasa sangat diperhatikan. “Saya juga beruntung banget. Semua dari awal sampai akhir ini benar-benar diperhatiin, benar-benar dirawat. Makasih banyak buat Dokter Andri, Tzu Chi, rumah sakit, dan semua orang yang terlibat dalam persalinan saya, sampai perawatan anak saya,” ucap Mita berbahagia.

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Liu Su Mei memberikan angpao Berkah & Kebijaksanaan Master Cheng Yen kepada Mita, juga mengucapkan selamat kepada Mita atas kelahiran anaknya dan keluarnya Mita dari rumah sakit.

Restu dari Master Cheng Yen
Pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen memberikan restu, doa, serta ungkapan bahagianya akan beroperasinya Pandemic Ward Tzu Chi Hospital. Saat mendengar Pandemic Ward mulai beroperasi dan menerima pasien, Master Cheng Yen merasa terharu dan kagum. Perasaan Master tersebut dituangkan dalam sebuat surat.

“Pada saat-saat ini, saya sangat berterima kasih kepada tim medis yang berani membuat perencanaan sepenuh hati untuk memikul tanggung jawab besar dalam penanganan pandemi dengan tetap mawas diri dan tulus,” ungkap Master Cheng Yen dalam suratnya.

“Saya menyampaikan kekaguman dan terima kasih kepada tim pembangunan atas tekad mereka untuk terus melangkah maju selama masa pandemi yang berat hingga akhirnya mampu membuka tonggak sejarah baru dalam Misi Kesehatan Tzu Chi. Dengan tulus saya berdoa semoga pembukaan area perawatan khusus pandemi Tzu Chi Hospital Indonesia berjalan lancar. Saya berharap tim medis dapat meneladani 12 ikrar Tathagata Bhaisajyaguru; berikrar untuk melenyapkan penderitaan semua makhluk, berpegang pada semangat cinta kasih dan mempraktikkan welas asih, mengembangkan pengetahuan dan menunjukkan kebijaksanaan, serta menunaikan kewajiban dengan sepenuh hati,” lanjut Master Cheng Yen.

Master Cheng Yen juga menyertakan doa yang tulus semoga pasien Covid-19 yang datang ke Tzu Chi Hospital selalu mendapat perawatan yang baik serta memperoleh ketenteraman jiwa raga, dan kesembuhannya.

Teks: Arimami Suryo A, Erli Tan
Fotografer: Dok. Tzu Chi Indonesia
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -