Rayakan Imlek dengan Sukacita dan Kepedulian

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang membagikan 230 paket sembako berupa beras dan Mi DAAI kepada umat Wihara Punna Karya di Curug Kulon, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan berbagi berkah menjelang perayaan Imlek 2025.

Perayaan Imlek, yang dikenal sebagai sambutan tahun baru bagi masyarakat keturunan Tionghoa, adalah momen yang sangat penting. Lebih dari sekadar pergantian tahun, Imlek memiliki sejarah yang panjang dan sarat makna. Ini adalah waktu untuk bersyukur atas pencapaian di tahun sebelumnya sekaligus memohon keberuntungan untuk tahun yang akan datang.

*****

Di Indonesia, perayaan Imlek selalu disambut dengan sukacita dan kemeriahan, meskipun hujan kadang turun sepanjang hari. Berbagai tradisi seperti menghias rumah dengan warna merah, mengenakan pakaian merah, dan menyajikan hidangan khas Imlek menjadi bagian penting dari perayaan ini. Kaya akan tradisi dan penuh makna, Imlek 2025 pun menjadi momen yang dinanti oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Lebih dari sekadar perayaan, Imlek juga menjadi waktu untuk refleksi dan mengukir harapan akan tahun yang lebih baik.

Dalam semangat ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut berpartisipasi dengan menunjukkan kepedulian sosialnya. Secara rutin, mereka memberikan paket sembako kepada masyarakat prasejahtera dalam setiap perayaan keagamaan. Tindakan ini menjadi wujud nyata dari cinta kasih universal yang ingin mereka sebarkan, memberikan harapan dan kebahagiaan di tengah masyarakat.

Pembagian paket Imlek 2025 pun dilaksanakan dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini berlangsung dari 11 hingga 25 Januari 2025 oleh relawan komunitas Tzu Chi di berbagai lokasi.

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi PIK dan He Qi Muara Karang bersama-sama menyusun paket sembako di Vihara Hemadhiro Mettavati, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Paket-paket ini akan dibagikan kepada umat dan warga setempat sebagai persiapan menyambut Imlek 2025.

Di komunitas He Qi Utara 1, Muara Karang, dan PIK: 220 paket dibagikan, sementara di He Qi Pusat: 2.020 paket. Di He Qi Utara 1 dan Pluit: 650 paket dibagikan, dan di He Qi Utara 2 dan Angke: 650 paket. Tak ketinggalan, He Qi Barat 2: 130 paket, He Qi Barat 1: 680 paket, He Qi Timur: 200 paket, He Qi Tangerang: 800 paket, dan He Qi Cikarang: 1.300 paket.

Secara keseluruhan, sebanyak 6.650 paket telah dibagikan kepada masyarakat Tionghoa yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Cikarang. Yayasan Buddha Tzu Chi berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi warga yang merayakan Imlek 2576 Kayu Ular (2025) dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga.

Agus Minan, Koordinator Pembagian Paket Imlek di Wihara Hemadhiro Mettavati dan Wihara Dirghayuka Prabha di wilayah Kapuk, menyampaikan bahwa bantuan sembako ini diperuntukkan bagi keluarga Tionghoa yang kurang mampu, agar mereka dapat merayakan Imlek dengan sukacita. “Kami berharap, dengan adanya pembagian sembako ini, beban ekonomi mereka dapat sedikit berkurang, sehingga mereka bisa merayakan Imlek bersama keluarga dengan penuh kebahagiaan,” ujar Agus di sela-sela acara.

Bikkhu Pharakhru Baidika Bodhi Thera ikut terlibat dalam kegiatan menyiapkan paket sembako bersama relawan Tzu Chi. Beliau juga turut memberikan paket sembako secara simbolis kepada lima orang Lansia yang membutuhkan.

Hidup dalam Kepedulian
Di Wihara Punna Karya, relawan komunitas He Qi Tangerang menyiapkan 230 paket sembako untuk umat dan warga sekitar yang membutuhkan. Salah satu penerima paket Imlek di Tangerang, Rusmiati, warga Ciakar, Kelurahan Panongan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. “Kegiatan sosial seperti ini sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut,” ujarnya.

Rusmiati merasa sangat terbantu dengan adanya paket sembako tersebut. “Beras dan mi ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, terutama bagi saya sebagai ibu rumah tangga. Bantuan ini bisa menghemat pengeluaran keluarga selama beberapa hari ke depan,” tambahnya penuh syukur.

Relawan Tzu Chi, Vivi Angel, terlihat membantu merapikan bantuan sembako yang disiapkan oleh Sayem dan anaknya di dapur rumah, di daerah Curug Kulon, Kab. Tangerang.

Taeng (76) bersama cucu dan anaknya, warga RT 010/01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, menerima dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan paket sembako yang terdiri dari 10 kg beras, 10 bungkus Mi DAAI, dan 2 pcs kue keranjang dari Tzu Chi. Bantuan ini sangat membantu mereka dalam merayakan Imlek.

Di lokasi lain namun dengan perasaan serupa, dirasakan oleh Taeng (76), warga Kapuk, Jakarta Barat. Meskipun usianya sudah lanjut, ia dengan tertatih membawa paket sembako yang berisi 10 kg beras, 10 bungkus mi DAAI, dan kue keranjang menuju rumahnya. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya meskipun harus melewati jalan sempit dan berlumpur untuk sampai ke rumah panggung sederhana di atas rawa, tempat tinggalnya bersama anak perempuan, menantu, dan tiga cucu, salah satunya penyandang disabilitas.

Setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu, Taeng tidak lagi bisa bekerja dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Bantuan sembako ini sangat berarti bagi keluarganya. “Saya sangat berterima kasih. Semoga Tuhan memberkati semua yang telah memberi bantuan ini,” ucapnya penuh haru.

Harapan untuk Masa Depan
Rifal Tanu Wijaya (33), warga Cikarang, juga merasakan manfaat dari pembagian paket Imlek ini. Ia kini belum bisa bekerja karena masih merasakan nyeri di kakinya. Sejak 2019, Rifal menderita Ankylosing Spondylitis (autoimun), sebuah kondisi yang menyebabkan seluruh tubuhnya kaku dan mengalami nyeri sendi. Pada awal 2024, ia terdaftar sebagai penerima bantuan khusus Tzu Chi (Gan En Hu) untuk biaya pengobatan rutin. Rifal adalah salah satu penerima paket Imlek di wilayah Cikarang.

“Bos di bengkel tempat saya kerja dulu yang memberi tahu tentang Yayasan Buddha Tzu Chi setelah melihat saya sering mengeluh sakit sendi. Berkat bantuan Tzu Chi, saya bisa mendapatkan suntikan yang biayanya enam juta rupiah sekali suntik. Tanpa bantuan ini, saya tidak tahu bagaimana nasib saya,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Rifal Tanu Wijaya (Baju putih, celana putih) dengan suka cita mendapatkan paket Imlek dari Yayasan Tzu Chi. Rifal adalah salah satu penerima bantuan khusus Tzu Chi berupa bantuan biaya pengobatan Ankylosing Spondylitis yang dideritanya.

Rifal pun bertekad untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi jika kondisinya membaik. “Jika nanti saya sehat, saya ingin bergabung di Tzu Chi untuk membantu orang lain seperti yang dilakukan para relawan Tzu Chi,” tekad Rifal dengan semangat.

Yeniwati (68), salah satu penerima bantuan lainnya, juga sangat bersyukur atas paket Imlek yang diterimanya. Tinggal seorang diri di kios kecil berukuran 4x4 meter, ia harus dibantu tetangganya untuk membawa paket sembako yang diberikan oleh Tzu Chi.

“Saya sangat bersyukur. Dengan bantuan ini, saya bisa memasak untuk makan seharihari. Dulu saya berdagang, tapi usaha saya habis karena utang bank,” kata Yeni dengan mata berkaca-kaca. “Ini pertama kalinya saya mendapat bantuan seperti ini. Saya sangat berterima kasih kepada para relawan Tzu Chi,” tambahnya penuh rasa terima kasih.

Veriyanto, Ketua He Qi Cikarang, berharap bingkisan kecil ini dapat menjadi simbol persaudaraan, persatuan, dan cinta kasih sesama. “Melalui paket perayaan Imlek, Waisak, Natal, dan Idul Fitri yang kami berikan setiap tahun, kami berharap dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan dalam diri pemberi dan penerima. Dengan begitu, kita bisa membangun masyarakat yang lebih harmonis,” pungkasnya.

Teks: Anand Yahya
Fotografer: Anand Yahya, Arimami Suryo A
Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -