TIMA Global Forum: Sepenggal Sejarah TIMA Indonesia


“Pada tahun 1996 beberapa tim medis (dokter, perawat, apoteker, dan lainnya) dari berbagai rumah sakit dan klinik di Taiwan mendirikan Asosiasi Medis Tzu Chi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk untuk mempermudah perawatan dan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan di Taiwan. Karena Tzu Chi terus berkembang dan telah tersebar di berbagai negara, akhirnya perkumpulan ini berganti nama menjadi Tzu Chi International Medical Association (TIMA), yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan humanis bagi pasien yang membutuhkan.

Sehingga TIMA pun telah mengukuhkan kehadirannya di banyak negara di dunia, menyajikan peluang bagi para tenaga medis profesional untuk melayani orang sakit di daerah-daerah yang kekurangan secara medis atau mereka yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Setelah berganti nama, perkumpulan tim medis yang mulai go internasional ini rutin mengadakan pertemuan di setiap tahunnya.

Kemudian pada 9-13 September 2000, TIMA Global mengadakan pertemuan tahunan yang bertempat di RS Tzu Chi Dalin, Taiwan. Para relawan medis, dokter, dan perawat dari berbagai negara kembali berkumpul dalam kegiatan kali ini. Tzu Chi Indonesia yang telah beberapa kali mengadakan kegiatan baksos kesehatan sejak tahun 1999 juga berkesempatan mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kegiatan ini.


Kegiatan ini melibatkan TIMA di Indonesia, para relawan dokter dari Amerika, Taiwan, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, dan beberapa negara lainnya untuk saling berbagi pengalaman dan berdiskusi mencari terobosanterobosan baru di bidang kesehatan yang dapat diterapkan di negaranya masing-masing. Setelah pertemuan tersebut, para relawan medis Tzu Chi diajak untuk mengunjungi RS Tzu Chi Hualien, Perguruan Tinggi Kedokteran Tzu Chi dan Institut Teknologi Tzu Chi di Hualien.

“Saat itu Tzu Chi Taiwan pun menyarankan Indonesia harus sudah punya TIMA. Karena sudah sering mengadakan baksos kesehatan,” jelas Ketua Harian TIMA Indonesia, Awaluddin Tanamas. Beberapa bulan kemudian, setelah dari pertemuan tersebut pada 27 Mei 2021, Tzu Chi Indonesia juga mengadakan seminar kesehatan bagi para relawan medis Tzu Chi Indonesia di Hotel Dusit Mangga Dua, Jakarta Utara.

Para peserta yang hadir dalam kegiatan seminar kesehatan ini terdiri dari 40 dokter, 10 perawat, dan 20 relawan. Para dokter dan paramedis yang datang ini, telah beberapa kali berpartisipasi dalam sejumlah bakti social kesehatan yang diadakan Tzu Chi Indonesia. Selain untuk mempererat hubungan antara sesama relawan medis, seminar ini juga bertujuan untuk mengenalkan sejarah, visi, dan misi Tzu Chi.


Berlanjut dari seminar ini, akhirnya para relawan di bagian medis ini mulai berkoordinasi untuk membentuk TIMA Indonesia. Setelah berbagai persiapan, penyusunan SOP, dan lain-lainnya, cita-cita tersebut akhirnya tercapai dengan didirikannya TIMA Indonesia pada 10 November 2002. Saat pertama kali berdiri, TIMA Indonesia diketuai oleh dr. Budiono Sp.B dan wakilnya dr. Hengky Ardono dengan jumlah anggota sebanyak 34 orang.

Seiring berjalannya waktu, TIMA Indonesia semakin besar dan bertambah anggotanya. Kantor Perwakilan dan Kantor Penghubung Tzu Chi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia juga sudah memiliki tim medis yang juga tergabung dalam TIMA Indonesia. Hingga tahun 2022, tercatat TIMA Indonesia telah memiliki 1.571 anggota yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker, analis lab, teknisi medis, ahli K3, ahli gizi, radiografer, rekam medis, fisioterapis, dan relawan TIMA.

“Senang melihat perkembangan TIMA Indonesia, dari yang tidak ada menjadi ada. Berkat kerja sama berbagai pihak semua berkembang, kalau bukan mereka (tim medis TIMA Indonesia) siapa lagi. Saya sangat mengapresiasi kepada relawan dan tenaga medis yang terus mewariskan budaya humanis dalam kesehatan lewat TIMA Indonesia,” jelas Awaluddin Tanamas.


Selain pertemuan rutin tahunan, TIMA juga mulai mengadakan kegiatan TIMA Global Forum yang pertama kali diadakan di Singapura pada 2016. Kegiatan ini pun sangat didukung Master Cheng Yen dan bertujuan agar anggota TIMA dari 21-an negara dapat bergiliran mengadakan forum diskusi dalam bidang kesehatan. Selanjutnya TIMA Global Forum diadakan di Malaysia pada 2017, Filipina pada 2018, dan di Amerika Serikat pada 2019. Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, TIMA Global Forum kemudian diadakan kembali di Indonesia pada 2023.

Kegiatan TIMA Global Forum 2023 yang berlangsung selama dua hari di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara ini juga menghadirkan dokter-dokter pembicara dari luar dan dalam negeri. Tujuannya agar para anggota TIMA global dapat saling mengenal dan belajar. “Anggota TIMA Indonesia di daerah banyak yang tidak bisa datang tetapi bisa ikut kegiatan secara online. Supaya bisa samasama belajar baik peserta dari luar negeri dan Indonesia khususnya dalam pengembangan dan terobosan baru dalam bidang kesehatan global,” kata Awaluddin Tanamas.

Teks: Arimami Suryo A.
Foto: Dok. Tzu Chi Indonesia
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -