Darwis Hidayat: Relawan Tzu Chi Palembang
Membantu Orang lain adalah Wujud Rasa Syukur


“...Saya bertekad akan terus aktif berkegiatan dan menjadi relawan Tzu Chi seterusnya...”

Saya pertama kali mengenal Tzu Chi dari salah satu direksi di tempat saya bekerja pada bulan Mei 2004. Saat itu beliau sedang berkunjung ke pabrik di Palembang. Lalu dari diskusi di sela-sela kunjungan, beliau pun berpesan jika nanti ada kegiatan Tzu Chi di Palembang maka saya diajak untuk ikut berpartisipasi.

Kemudian pada Agustus 2004, saya diundang untuk hadir dalam rapat pembentukan panitia pembagian beras Cinta Kasih Tzu Chi yang akan diadakan di Kota Palembang. Setelah panitia terbentuk, saya pun ikut langsung dalam pembagian beras tersebut di bulan Oktober 2004. Dari situlah saya mulai aktif dan mengikuti serangkaian pelatihan-pelatihan relawan Tzu Chi.

Hingga kemudian pada 4 November 2017 saya dilantik menjadi relawan Calon Komite (Cakom) Tzu Chi. Selama menjadi relawan dan aktif dalam berkegiatan, perlahan-lahan banyak perubahan dalam diri saya. Salah satunya adalah saya lebih bisa menahan emosi, lebih terbuka, dan juga rasa empati semakin tumbuh setelah melihat kenyataan dilapangan. Masih cukup banyak masyarakat di lapisan bawah yang hidup dengan berbagai kesulitan, baik ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan. Dari situlah saya banyak belajar dan mengambil hikmah.

Dalam berkegiatan saya lebih banyak ikut di kegiatan amal, pelestarian lingkungan, dan bedah buku. Terakhir, saya banyak terlibat di kegiatan vaksinasi Covid-19 yang diadakan Tzu Chi Palembang karena saya ditunjuk untuk menjadi PIC-nya. Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Tzu Chi Palembang bersama beberapa instansi tersebut berlangsung hampir 7 bulan.

Bagi saya sangat luar biasa menjalankan kegiatan yang durasinya cukup lama. Saya belajar bagaimana harus bisa menjalin komunikasi, berinteraksi dengan berbagai instansi dan pihak yang terkait, sehingga terjalin hubungan yang sangat baik hingga sekarang. Ini juga membuktikan apa yang disampaikan Master Cheng Yen bahwa apabila kita melayani dengan penuh suka cita dan tanpa pamrih maka berkah kesehatan juga akan mengiringi kita.

Bagi saya, Master Cheng Yen adalah sosok guru yang sangat luar biasa dan penuh kasih sayang. Beliau mengajarkan dan membimbing kita untuk bersamasama melangkah di jalan Bodhisatwa dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu bertujuan agar berkah kelahiran sebagai manusia dapat kita manfaatkan tidak saja untuk kemajuan batin kita, tapi untuk semua makhluk.

Saya juga memetik pelajaran dengan menjadi relawan Tzu Chi yang juga saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita memiliki kemampuan dan menggunakannya untuk membantu orang lain itu adalah wujud rasa syukur. Dengan saling bersyukur dan membantu, setiap orang bisa hidup sejahtera dan penuh sukacita.

Keluarga pun sangat mendukung saya berkegiatan dan menjadi relawan Tzu Chi. Semua tidak ada masalah, kebetulan istri saya juga mau diajak dalam kegiatan Tzu Chi dan kebersamaan tersebut berlangsung hingga sekarang. Bukan hanya di lingkungan keluarga, di kantor saya juga memperkenalkan Tzu Chi. Bahkan hampir semua sahabat sekantor rutin tiap bulan menjadi donatur Tzu Chi.

Banyak sekali hal yang saya dapatkan di Tzu Chi. Saya pun bertekad akan terus aktif berkegiatan dan menjadi relawan Tzu Chi seterusnya. Dan kontribusinya tentu juga akan saya sesuaikan dengan usia yang semakin bertambah dan kemampuan saya.

Seperti yang dituturkan kepada Darmawan Handoko (Tzu Chi Palembang)
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -