Hevi Triana: Relawan Tzu Chi Palembang
Tzu Chi Membuat Saya Mensyukuri Kehidupan


“Selama masih bernapas, saya ingin terus mengikuti ajaran Master Cheng Yen dan berkegiatan di Tzu Chi."

Awal jalinan jodoh saya dengan Tzu Chi bermula dari rutinitas saya dulu sebagai ibu rumah tangga karena saat itu anak saya masih kecil, jadi saya sering menonton DAAI TV di rumah. Suatu malam, saya bermimpi sedang berada di dalam sebuah rumah yang sedang terbakar. Api sudah memenuhi bagian belakang rumah. Dalam mimpi itu, seorang relawan komite datang dan menyuruh saya segera keluar.

Saya terbangun dan menceritakan mimpi itu kepada suami. Ia sempat bilang mungkin karena saya terlalu sering menonton serial DAAI TV. Namun, seminggu kemudian, saya kembali bermimpi hal yang sama, persis seperti sebelumnya. Setelah menceritakan kembali kepada suami, ia mulai merasa bahwa mungkin itu sebuah pertanda. Ia menyarankan untuk mencari tahu tentang Tzu Chi.

Suatu hari, saya bersama teman mencoba mendatangi alamat Yayasan Buddha Tzu Chi Palembang yang tertera di maps, kami sudah berada dekat lokasi, tapi entah kenapa kami tetap tidak melihat kantornya. Kami pun sempat mampir ke sebuah bank, dan di sana kami bertemu dengan Darmanto Shixiong, yang ternyata kenal teman saya saat itu dan merupakan relawan Tzu Chi.

Ia pun menjelaskan beberapa kegiatan Tzu Chi, termasuk kelas bedah buku. Awalnya saya datang mengikuti kelas bedah buku bersama teman dan dari situlah saya mengikuti kegiatan Tzu Chi. Saya bergabung pada bulan April 2019 dan dilantik menjadi relawan pada bulan Oktober di tahun yang sama. Setelah itu, saya turut serta dalam kunjungan kasih ke panti asuhan, yang dilaksanakan pada hari Minggu.

Menurut saya, perubahan dalam diri seseorang hanya bisa dinilai oleh orang disekitar. Tapi setidaknya ada beberapa perubahan yang saya rasakan setelah ikut Tzu Chi. Dulu saya pribadi yang gampang marah. Kalo baru pulang dari toko, biasanya anak-anak sering merasa takut sama saya. Tapi sekarang lebih bisa dekat dengan keluarga dan merangkul mereka. Jadi memang ada perubahan, walaupun tidak besar, tapi terasa.

Saya memiliki hobi memasak, dan dalam kegiatan baksos saya sering dipercaya untuk mengurus bagian konsumsi. Pertama kali saya dipercaya menjadi PIC konsumsi adalah saat terjadi banjir di Palembang tahun 2019. Saat itu, saya dan beberapa relawan lainnya menyiapkan 250 porsi masakan vegetarian di rumah saya. Padahal saya sendiri belum menjadi seorang vegetarian saat itu. Tapi saya merasa sangat bahagia karena bisa memasak vegetarian dalam jumlah besar, dibantu teman-teman relawan lain. Setiap ada baksos, saya selalu kembali ke bagian konsumsi.

Banyak hikmah yang saya dapatkan selama berkegiatan di Tzu Chi. Saya menjadi lebih dewasa, belajar memahami karakter orang lain, dan lebih mampu mengelola diri ketika menghadapi masalah. Jika ada gesekan batin, saya berusaha menyeimbangkan, bukan malah memperbesar. Selain itu, bertambah pengetahuan juga tentang masak dan berani memasak dalam jumlah besar.

Bagi saya, Master Cheng Yen adalah sosok guru yang membuat hidup menjadi lebih berarti dan berguna. Salah satu momen yang sangat membekas adalah saat pelantikan relawan dari AP ke APL pada tahun 2024 lalu. Di sana, saya mendengar kata-kata bahwa “Kita tidak boleh membuat Master Cheng Yen khawatir. Kita harus selalu bersatu dengan Master Cheng Yen.” Kata-kata itu sangat menyentuh hati saya. Master Cheng Yen telah membuat saya menjadi pribadi yang lebih positif. Dalam setiap pelatihan ataupun ceramah, beliau selalu mendorong kita untuk bervegetarian. Hal itu menjadi titik awal saya bertekad untuk bervegetarian.

Tentunya Saya ingin terus aktif dan berjalan di jalan Tzu Chi sampai ketidakkekalan datang. Selama napas masih ada, saya ingin terus mengikuti ajaran Master Cheng Yen dan aktif dalam kegiatan. Kedepannya, saya ingin memperluas barisan relawan, mengajak lebih banyak orang agar barisan Tzu Chi khususnya di Palembang semakin panjang. Saya juga ingin keluarga saya, suami dan anak-anak bisa satu wadah di Tzu Chi, bersama-sama.

Seperti yang dituturkan kepada Windy Riska Hariani (Tzu Chi Palembang)
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -