“Aku Masuk TV”

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
 

fotoBella, siswi TK Cinta Kasih Tzu Chi tengah mencoba menjadi seorang presenter cilik di ruang studio DAAI TV Indonesia.

"Senang, soalnya bisa masuk TV," kata Bella Haryanto Wijaya mengungkapkan perasaannya seusai mengunjungi Kantor DAAI TV Indonesia. Rabu, 9 Maret 2011, bersama 74 teman-temannya dari TK Cinta Kasih Tzu Chi, Bella berkesempatan mengunjungi ruang kerja karyawan DAAI TV dan juga ke studio tempat berbagai program acara DAAI TV dibuat.

Dipandu oleh beberapa orang guru dan karyawan DAAI TV Divisi Program Anak, kunjungan ini terasa sangat menggembirakan bagi anak-anak. Terlebih 'kakak-kakak' dari DAAI TV menyambut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa-siswi TK ini dengan sangat ramah.

Belajar Secara Langsung
Sebelum mengunjungi ruang kerja dan studio DAAI TV Indonesia, siswa-siswi TK Cinta Kasih Tzu Chi ini terlebih dulu memasuki ruang bakti sala Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Di sini mereka diajak menyaksikan tayangan Rumah Dongeng, salah satu program anak di DAAI TV. Setelah itu setiap kelompok secara bergiliran diajak berkeliling stasiun televisi DAAI TV.

foto  foto

Keterangan :

  • Para siswa TK Cinta Kasih Tzu Chi tengah menyaksikan program acara Rumah Dongeng dalam kegiatan kunjungan mereka ke DAAI TV Indonesia, Rabu, 9 Maret 2011. (kiri)
  • Dengan bersemangat anak-anak ini mengikuti setiap penjelasan kakak-kakak dari DAAI TV Indonesia. (kanan)

Menurut Imas, guru TK Cinta Kasih yang menjadi koordinator kegiatan ini, kunjungan ini rutin diadakan setiap setahun sekali. Tujuannya adalah agar anak-anak dapat secara langsung melihat dan menyaksikan proses kerja di stasiun TV. "Bagi anak-anak seusia ini, pembelajaran memang lebih efektif jika dilakukan secara langsung dan praktik," kata Imas. Dalam kegiatan ini memang para siswa dapat secara langsung melihat berbagai alat dan fasilitas yang dipergunakan dalam membuat program di televisi: kamera, ruang studio, dan ruang kendali siar yang mengatur siaran. Bukan hanya itu saja, setiap anak bahkan dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi presenter cilik di DAAI TV. Seperti yang dilakukan Bella, siswi TK Cinta Kasih Tzu Chi ini dengan berani bergaya layaknya seorang presenter sungguhan di depan kamera. " Hallo teman-teman, namaku Bella. Aku murid TK Cinta Kasih Tzu Chi," ujarnya di depan kamera. Gambar Bella yang terekam kamera pun dapat terlihat jelas di layar monitor TV di depan dan samping kanannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Ruang studio menjadi tempat kunjungan favorit anak-anak TK Cinta Kasih Tzu Chi ini. (kiri)
  • Dengan ramah dan sabar kakak dari DAAI TV ini menjelaskan proses pengambilan gambar dari kamera sampai akhirnya menjadi tayangan televisi. (kanan)

Menurut Imas, kunjungan kali ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dilakukan TK Cinta Kasih Tzu Chi. "Kebetulan sekarang temanya tentang komunikasi (TV), jadi kita ke DAAI TV. Kalau temanya tentang alat transportasi kita juga pergi ke Bandara Soekarno-Hatta." Menurutnya cara ini membuat anak-anak lebih mudah memahami 'tema' yang diajarkan. Untuk hal pelestarian lingkungan misalnya, siswa-siswi TK Cinta Kasih ini juga diajak untuk menanam pohon di lingkungan sekolahnya. "Mereka juga harus merawat pohon itu setelah ditanam, sehingga mereka tahu bagaimana proses pohon itu tumbuh," tambah Imas.

Tepat pukul 11.30 WIB acara pun selesai. Meski singkat, namun kunjungan ini tampak sangat berkesan bagi anak-anak. "Aku masuk TV," bisik salah satu anak kepada temannya dengan bangga. "Aku juga," jawab rekannya tak mau kalah.

 


 
 

Artikel Terkait

Belajar dari Kehidupan Orang Lain

Belajar dari Kehidupan Orang Lain

17 Maret 2015 “Kita memang harus bersyukur dan belajar dari pengalaman orang lain,” pungkas relawan Tzu Chi lainnya, Luciana. Hal ini seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen: “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia baru bisa berbahagia.”
Dapat IPK Sempurna, Inilah Motivasi Novrin

Dapat IPK Sempurna, Inilah Motivasi Novrin

25 Oktober 2016
Namanya Novrin Sensela Putri, mahasiswi penerima beasiswa Tzu Chi yang kini menempuh pendidikan keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus, Jakarta. Prestasinya mengagumkan, ia meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)4,0. Namun bagi Novrin, IPK yang sempurna bukanlah tujuan utama. Ada hal yang lebih penting dari itu.
Terus Berjuang, Terus Optimis

Terus Berjuang, Terus Optimis

03 Desember 2019
Karmani (35), warga Pinang Ranti, Jakarta Timur, tak pernah patah arang. Walau kini hanya memiliki satu lengan, bapak dari tiga anak ini terus berusaha dan bekerja keras menghidupi keluarganya. Sudah sebulan ini, ia menjadi pengemudi ojek, khusus mengantarkan barang dan makanan. 
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -