"Dua Celengan Bambu"
Jurnalis : Feranika Husodo (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara)
|
| ||
Berawal dari Celengan Bambu Yayasan Buddha Tzu Chi berawal dari 30 ibu rumah tangga yang setiap hari, masing-masing individu, merajut sepasang sepatu bayi. Selain itu, masing-masing juga diberi celengan bambu oleh Master Cheng Yen, agar mereka setiap hari dapat menghemat uang belanjaannya sebesar 50 (lima puluh) sen untuk ditabung ke dalam celengan bambu. Hasil dari dana tersebut digunakan untuk membantu kaum fakir miskin. Ket : - Relawan Tzu Chi memperagakan bahasa isyarat tangan "Satu Keluarga" sebagai bentuk cinta kasih universal. (kiri) Isi Celengan Bambu “Mengapa kita perlu menabung setiap hari, kenapa tidak sebulan sekali saja dengan jumlah yang sama?” tanya Yang Pit Lu kepada para hadirin. Relawan yang aktif di bagian pendampingan pasien ini kemudian menjelaskan, “Dengan menabung setiap hari maka setiap hari kita telah berbuat satu kebajikan. Berbeda dengan langsung menabung satu bulan dengan jumlah yang sama, kebajikan yang dilakukan hanya satu kali sebulan, bukan tiga puluh kali sebulan.” Selain itu isi dari celengan bambu adalah doanya bukan jumlahnya. “Doanya semoga semua orang hidup bahagia, dunia terhindar dari bencana, semoga dengan doa banyak orang, dunia menjadi lebih damai, lebih tenteram dan aman,” tambah Yang Pit Lu.
Ket: - Relawan dan para keluarga para penerima bantuan pengiobatan Tzu Chi melakukan shou yu (isyarat tangan) "Satu Keluarga". (kiri). Dulu Dibantu Sekarang Membantu Acara ini kemudian ditutup dengan peragaan isyarat tangan “Satu Keluarga” oleh para relawan dan seluruh penerima bantuan. Suasana menjadi sangat akrab dan penuh rasa kekeluargaan. Seluruh peserta penerima bantuan maupun relawan merasa sangat senang dengan kegiatan ini. | |||
Artikel Terkait
Eka Tjipta Widjaja di Mata Orang Terdekatnya
06 Maret 2019Acara untuk mengenang Alm. Eka Tjipta Widjaja, Penasihat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diadakan di Aula Jing Si lantai 3, Minggu 3 Maret 2019. Acara penuh kenangan dan keharuan itu dihadiri oleh 638 tamu, terdiri dari keluarga, sahabat, direksi dan karyawan Sinar Mas, serta relawan Tzu Chi.

Training Relawan: Menjadi Guru Sekaligus Sahabat
25 Maret 2013 Kedua orang guru ini adalah Lu Mei Yun dan Ni Mei Ying. Lu Mei Yun sendiri terkenal sebagai guru ”Power” akibat semangat dan inovasinya dalam mendidik murid-muridnya.Berbagi Inspirasi dalam Keterbatasan
21 Juli 2017Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengundang Yayasan Pendidikan Tunanetra (Yapetra) untuk beramah-tamah bersama seniman difabel asal Tiongkok, My Dream (China Disabled People’s Performing Art Troupe). Di sana mereka saling berbagi inspirasi.