“Ibu”

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Raden Rizky Hasmoro (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)

 

 
 

foto Pada tanggal 21 April 2013, bertepatan dengan perayaan hari Kartini, Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas melaksanakan bakti sosial kesehatan ibu dan anak di beberapa desa di Kalimantan Timur .

Dalam berbagai kesusastraan, bumi tempat kita berdiam kerapkali diibaratkan dengan sebutan “ibu”. Ibu pertiwi, Ibu Shinta, mother nature, mother earth—kira-kira seperti inilah sebutannya. Ketika bumi dilanda bencana yang datang silih-berganti, maka personifikasi yang muncul adalah “ibu pertiwi sedang bersusah hati”.

Sosok “ibu” melambangkan kesediaan dan kebesaran hati untuk selalu merangkul, memberi, dan membagikan kekayaan yang tak ternilai harga dengan tulus ikhlas kepada “anak”nya. Karena itulah, dalam misi kesehatan yang dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, ibu mendapatkan tempat yang sangat terhormat.

Pada tanggal 21 April 2013, bertepatan dengan perayaan hari Kartini, Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas melaksanakan bakti sosial kesehatan ibu dan anak di Desa Juk Ayak, Desa Long Noran, Desa Long Segar, dan Desa Muara Pantun, Kalimantan Timur. Tujuannya sederhana saja, yakni untuk memastikan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak memperoleh pemahaman yang benar mengenai cara-cara menjaga kesehatan.

“Bakti sosial kesehatan ibu dan anak diadakan untuk menyentuh kehidupan ibu-ibu di sini serta anak-anak. Seperti kita ketahui, kesehatan anak dan keluarga umumnya ditentukan oleh ibu-ibunya karena ibu-ibu yang paling bisa mengatur asupan gizi. Khususnya untuk anak-anak, pengetahuan sang Ibu sangat mempengaruhi kesehatan anak,” kata Toto Winarso Shixiong, Ketua Panitia Bakti Sosial, dalam kata sambutannya.

Dari segi program, kegiatan bakti sosial ini dibagi ke dalam tiga penyuluhan utama, yaitu penyuluhan ibu hamil, penyuluhan ibu menyusui, dan penyuluhan kesehatan anak. Untuk ibu hamil, para penyuluh yang total berjumlah 66 orang mengajarkan kepada para ibu untuk menjaga kandungan dengan cara memakan makanan sehat berisi gizi seimbang. Selain itu, para ibu juga diingatkan untuk selalu mengenakan pakaian-pakaian yang nyaman agar tidak mempengaruhi kondisi psikologis kehamilan.

Keterangan :

  • Dari segi program, kegiatan bakti sosial ini dibagi ke dalam tiga penyuluhan utama, yaitu penyuluhan ibu hamil, penyuluhan ibu menyusui, dan penyuluhan kesehatan anak.

Bagi para ibu menyusui, penyuluh mengimbau ibu-ibu agar memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayi karena ASI eksklusif mengandung sangat banyak kebaikan yang membantu perkembangan kesehatan dan kecerdasan bayi. Para ibu juga diberikan tips-tips dalam memilih makanan dan minuman yang membantu menjaga ketersediaan ASI, misalnya makanan-minuman yang mengandung zat besi dan protein.

Bagi anak-anak, para penyuluh menekankan pentingnya meminum obat cacing dan multivitamin untuk mempertahankan kesehatan. Di tengah iklim yang mudah berubah, ditambah dengan cuaca yang terkadang panas terkadang hujan, anak-anak cukup rentan tertular penyakit. Oleh karena itu, penyuluhan kesehatan anak ini sangat bermanfaat untuk mengubah cara berpikir sekaligus cara berperilaku para ibu dalam menjaga kesehatan anak-anaknya.

Akhirnya, kami semua berharap agar kegiatan bakti sosial kesehatan ibu dan anak ini dapat bermanfaat bagi kehidupan penerima penyuluhan ke depannya. Semoga niat baik dari Tzu Chi Sinar Mas untuk membagikan berkah kesehatan melalui peran seorang ibu dapat menjadi pintu masuk bagi peningkatan kesehatan masyarakat di sebuah desa, di sebuah kota, bahkan di sebuah negara sekalipun.

Selamat hari Kartini! Ibu yang sehat akan melahirkan anak yang sehat, dan anak yang sehat akan melanglang tinggi untuk menjadi generasi emas bangsa kita di masa depan.

  
 
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

31 Maret 2016

Enang bahagia setelah anaknya berhasil menjalani operasi hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.

Menjadi Bodhisatwa Mandiri

Menjadi Bodhisatwa Mandiri

25 September 2012 Mengaitkan pada tema bulan lalu ‘Berbakti kepada Orang Tua’. Menjadi seorang Xiao Pu Sa yang baik, hal pertama yang harus ditanamkan adalah menjadi seorang anak yang dapat berbakti kepada kedua orang tua. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai wujud bakti. Antara lain, menjadi anak yang mandiri.
Bergotong Royong Membersihkan Sekolah

Bergotong Royong Membersihkan Sekolah

02 April 2014 Perasaan bahwa setiap anak juga adalah anak mereka, itulah yang membawa insan Tzu Chi membantu sekolah tersebut. Mereka ingin setiap anak dapat kembali belajar dengan senang, tenang, dan tentunya di dalam lingkungan yang bersih dan sehat.
Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -