"Ibu, Kaulah Segalanya"

Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana Astuti, Dani (SCKTC)

Pada acara pembuka di aula sekolah, siswa-siswi TK Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menampilkan isyarat tangan secara  bersama di hadapan para wali murid.

“Selamat pagi, Mami. Silakan diisi dulu absensinya,” kata Sandra, Kepala TK Cinta Kasih Tzu Chi. Bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, seluruh siswa-siswi didampingi oleh wali murid masuk ke dalam kelas. Hari itu, Jumat, 12 Desember 2014 menjadi hari bahagia sekaligus mengharukan bagi siswa-siswi, orang tua murid, guru, dan relawan. Keriuhan serta tawa ceria terpancar pada seluruh orang yang hadir. Mereka (siswa dan orangtua) mulai berdatangan dan memasuki ruang kelas. Sebanyak 4 kelas merayakan Hari Ibu. Dimulai dari kelas B1 hingga B4 dengan total 115 anak. Tema yang diusung kali ini adalah “Ibu, Kaulah Segalanya.”  Acara ini digelar lebih cepat sebab terbentur dengan jadwal libur siswa.

Acara dimulai dengan games yang dilaksanakan di ruang kelas masing-masing. Semula Sandra memberikan arahan untuk memulai permainan. Permainan pertama yaitu tiap siswa menutup mata dengan sapu tangan kemudian harus mencari ibu mereka masing masing. Ketika permainan pertama dimulai mereka sangat bahagia. Terdengar teriakan-teriakan ketika para mama memanggil nama anak. Setelah games pertama selesai maka lanjut ke permainan berikutnya. Mata mereka masih ditutup namun pada permainan ini mereka diberikan biskuit dan harus menyuapi orangtua. Permainan yang dibuat bertujuan agar terjalinnya kedekatan anatara anak dan orangtua. Selain permainan para siswa dan orangtua membuat tempat tisu dari kaleng susu bekas.  Pada proses pembuatan ibu guru memberikan peralatan gunting, lem kertas dan pernak-pernik hiasan. Ketika melakukan pembuatan tempat tisu ini diperlukan kerjasama, keceriaan.  Permainan dan kegiatan ini berlangsung selama satu jam.

Sebelum acara dimulai Nabila tengah berlatih membaca puisi di luar kelasnya.

Ungkapan Kasih dan Kado Istimewa

Setelah melakukan kegiatan di ruang kelas masing-masing, kini siswa dan orangtua diajak untuk mengikuti acara selanjutnya di ruang aula. Bangku tersusun rapi, dan para orangtua duduk di bangku yang telah disediakan. “Kami mengadakan acara Hari Ibu ini dengan tujuan agar anak-anak dapat mengungkapkan rasa sayang dan cinta pada orang tua dengan mengaplikasikan pelajaran budaya humanis yang diajarkan di sekolah,” ungkap Liauw Nami, koordinator acara. Di ruang aula siswa-siswi menampilkan isyarat tangan, dan membaca puisi.

Sesi paling mengharukan adalah ketika para siswa menuang teh dan menyuapi kue ke orangtua, dan saat mereka mengungkapkan rasa cinta kasih kepada orangtua lewat nyanyian. “Saya sangat terharu sekali, ini merupakan momentum yang sangat jarang. Saya melihat Keysha (anak) mengungkapkan rasa sayang ke saya itu dengan tulus. Tatapan matanya itu benar-benar jujur,” tukas Risna Anggaryni.

Kedekatan antara ibu dan anak terjalin erat ketika mereka menghias tempat tisu di dalam kelas.

Hal senada juga dialami oleh Titin orangtua murid dari Olivia kelas B4. Ibu dari dua anak ini sangat terharu dan juga bahagia, pasalnya ia tidak menyangka sekali bahwa Olivia sudah berusia 6 tahun dan akan masuk ke sekolah dasar. “Dengan sendirinya mata ini keluar air, tiap sesi acara ini saya terharu ngeliat anak saya. Dari bayi saya rawat, saya kasihi sampai sekarang dia sudah besar. Datang ke acara ini saya pun jadi ingat orangtua saya. Biar gimana juga saya ini juga seorang anak,” jelas Titin sembari meneteskan air mata. Titin menjadi ibu rumah tangga bertugas untuk menjaga dan merawat kedua anaknya di rumah. Kedekatan Titin dan Olivia ditunjukkan ditiap harinya. Bahkan pada waktu Olivia mengerjakan tugas di rumah, Titin senantiasa membimbing anak sulungnya itu. “Alhamdulillah Olivia dapat juara 3 Se-DKI Jakarta untuk lomba menggambar. Saya sebagai ibu sangat senang dan bangga. Di rumah memang Olivia itu anak yang cerewet dan kritis, segala hal ia ingin tahu dan ingin coba,” papar Titin.

Menyekolahkan anaknya di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi merupakan langkah awal yang baik untuk menanamkan rasa cinta kasih. “Saya dan suami memilih sekolah ini selain karena jaraknya yang mudah ditempuh serta di sekolah ini memang mengajarkan perilaku baik. Nilai cinta kasih kepada sesama yang diajarkan di sini pun dipraktikkan di lingkungan rumah. Saya pun berharap semoga ke depannya anak saya Olivia dapat menjadi anak yang berakhlak mulia,” kata Titin. Titin pun mengungkapkan bawa perayaan hari ibu ini menjadi kado indah untuknya dari puteri tercintanya Olivia.

Titin memeluk Olivia dengan penuh kasih. Tersirat dalam benaknya agar Olivia tumbuh menjadi anak yang berbakti dan juga berakhlak mulia.


Artikel Terkait

Kelas Budi Pekerti: Cinta Tulus Seorang Ibu

Kelas Budi Pekerti: Cinta Tulus Seorang Ibu

21 Mei 2025
Lewat momen Hari Bakti, anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Bandung diajak mengenang cinta dan pengorbanan orang tua melalui rangkaian bunga, teh hangat, dan pembasuhan kaki. Sebanyak 78 murid mengikuti kegiatan ini.
Menghargai dan Membalas Budi Luhur Orang Tua

Menghargai dan Membalas Budi Luhur Orang Tua

24 Mei 2017

Sejatinya Hari Ibu Internasional jatuh pada minggu kedua bulan Mei, namun tim pendidikan Tzu Chi Batam mempercepat perayaan Hari Ibu seminggu sebelumnya, 7 Mei 2017. Keputusan ini diambil agar perayaan ini tidak menghalangi perayaan hari ibu yang diadakan di keluarga masing-masing.

Sejatinya Hari Ibu Internasional jatuh pada minggu kedua bulan Mei, namun tim pendidikan Tzu Chi Batam mempercepat perayaan Hari Ibu seminggu sebelumnya, 7 Mei 2017. Keputusan ini diambil agar perayaan ini tidak menghalangi perayaan hari ibu yang diadakan di keluarga masing-masing.

Cinta Kasih untuk Ibu

Cinta Kasih untuk Ibu

10 Mei 2019

Puncak acara pun tiba, orang tua sudah duduk dengan rapi, kemudian anak-anak mendatangi orang tua mereka masing-masing. Anak-anak ini kemudian memberikan bunga yang mereka buat kepada orang tuanya. Terasa suasana haru dalam acara tersebut.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -