”Indahnya Secercah Sinar Harapan”

Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Sinta Febriyani, Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoBaksos operasi katarak kali ini berhasil menangani 15 pasien yang berdomisili di Bandung, Cimahi dan Purwakarta dengan melibatkan 3 dokter, 7 perawat dan operator yang berasal dari Rumah Sakit Dustira.

Tanggal 1 April 2010 merupakan kali ketiga Tzu Chi Bandung  mengadakan bakti sosial operasi katarak di Rumah Sakit Dustira, Cimahi. Letkol CKM Bennadi Natawijaya, Sp. M, Kadep Mata Dustira, mengungkapkan rasa sukacitanya dapat berkerjasama dengan Tzu Chi dalam mengembalikan penglihatan para pasien penderita katarak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

 

”Baksos ini dapat menolong orang-orang yang menderita katarak yang memang tidak mampu agar sisa hidupnya lebih berdaya guna, nyaman, terlepas dari keadaan matanya yang dulu mengganggu aktivitas. Saya pribadi, staf, dokter, dan para medis lainnya sangat senang dengan diadakannya kerjasama ini karena memiliki tujuan yang mulia, dilakukan dengan tulus, senang hati, dan tidak memiliki maksud apa-apa,” ujar dr Ben tentang kesannya bekerja sama dengan Tzu Chi.

Bakti sosial operasi katarak yang diselenggarakan dalam rangka HUT  Persatuan Istri-Istri Prajurit (Persit) ke-64 ini berhasil menangani 15 pasien yang berdomisili di Bandung, Cimahi dan Purwakarta. Serta melibatkan 3 dokter, 7 perawat, dan operator yang berasal dari Rumah Sakit Dustira. Relawan Tzu Chi pun membantu pelaksanaan baksos dengan memberi pendampingan kepada pasien dan menyediakan obat-obat yang dibutuhkan setelah pasien menjalani operasi. 

foto  foto

Ket : - dr. Bennadi Natawijaya, Sp. M, selaku Kadep Mata Dustira, sangat terkesan dengan baksos ini karena              dapat menolong orang-orang yang menderita katarak yang tidak mampu. (kiri)
          - Adim sangat bersyukur dan bahagia tatkala perban matanya dibuka 1 hari paska menjalani operasi             katarak di RS Dustira. Kini ia dapat melihat indahnya dunia lagi. (kanan)

Bahagia Bisa Melihat Kembali
Rasa bahagia menyelimuti Adim Surya (54) tatkala perban matanya dibuka 1 hari pasca menjalani operasi katarak. Ia tidak menyangka setelah kurang lebih 3 tahun menderita katarak, akhirnya matanya dapat menangkap cahaya kembali. ”Habis dioperasi seperti ada kegaiban, waktu perban dibuka langsung cerah, Alhamdullillah,” ucap Adim penuh rasa syukur dan kelegaan. Menurut dr Bennadi, sebenarnya penglihatan akan mulai terlihat berfungsi maksimal setelah1-2 minggu operasi, karena pada awal-awal seringkali pasien masih merasakan shock pasca operasi.

Ayah dari tiga orang anak ini mengetahui baksos katarak dari Koramil setempat tempat ia tinggal. Setelah mendaftar dan dinyatakan lolos menjalani screening pada tanggal 31 Maret 2010, esok harinya Adim dapat menjalani operasi katarak.

 

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi melayani pasien dengan tulus, seperti keluarga sendiri. (kiri).
         - Relawan Tzu Chi melayani pasien dengan tulus, seperti keluarga sendiri. (kanan)

Kesehariannya, Adim merupakan seorang buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu, apalagi dengan kondisi matanya yang tidak dapat melihat dengan baik, seringkali ia malah kehilangan pekerjaan. Ating, istri Adim, bekerja sebagai penjual gorengan keliling. Ketiga anaknya pun masih bekerja serabutan dan sulit mendapatkan pekerjaan tetap karena tidak mengenyam pendidikan yang tinggi. Adim berharap setelah matanya kembali berfungsi dengan normal, ia dapat kembali bekerja untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

Setelah mengikuti kegiatan baksos operasi katarak, banyak relawan Tzu Chi yang menyadari bahwa penglihatan merupakan suatu anugrah besar dalam kehidupan. Membantu mengembalikan penglihatan mereka sama seperti membantu mengembalikan harapan agar kehidupan mereka menjadi lebih berarti.
  
 
 

Artikel Terkait

Kelas Budi Pekerti bagi Generasi Baru

Kelas Budi Pekerti bagi Generasi Baru

15 September 2012 Budi Pekerti bagi generasi baru merupakan langkah awal yang baik untuk memantapkan insan Tzu Chi. Pertemuan kedua kelas Budi Pekerti yang diadakan di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Untuk Pendidikan yang Lebih Baik

Untuk Pendidikan yang Lebih Baik

01 Desember 2015
Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li (komunitas) Siak, Riau mengikuti kegiatan training Program Ayo Belajar SMART term kedua. Sebanyak 30 relawan pendidikan (pengajar) yang merupakan istri dari staf perkebunan tergabung dalam training kali ini.
Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Kehidupan yang Bahagia

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Kehidupan yang Bahagia

28 Januari 2018

Kisah perjuangan Atta Shixiong dalam melepas kebiasaan buruknya: merokok dan berjudi. Ujian kembali menghampiri ketika ia divonis dokter mengidap tumor di kepala. Selepas dari ujian tersebut, tekadnya semakin besar untuk terus melangkah di jalan Tzu Chi.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -