“Learning By Doing”

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

fotoAgar lebih memahami tugas-tugas dan profesi Polisi, Sekolah Tzu Chi Indonesia mengundang Polisi untuk berinteraksi dan berkenalan dengan para siswa Sekolah Tzu Chi Indonesia, PIK, Jakarta Utara.

Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen berkata, ”Sebutir benih tumbuh menjadi tak terhingga dan yang tak terhingga tumbuh dari satu benih. Janganlah kita meremehkan diri sendiri. Kalian juga dapat menginspirasi banyak orang. Saya sungguh berharap kalian dapat bekerja keras dan memanfaatkan semangat Tzu Chi sebaik mungkin.“

 

Seperti halnya yang dilakukan oleh Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Para guru dalam memberikan pengetahuan, tidak hanya berfokus kepada anak murid saja, tetapi juga kepada orangtua murid dan pengasuhnya. Pemberian pengetahuan kepada orangtua murid atau pengasuhnya dengan tujuan supaya mereka mendapat masukan positif yang dapat mereka terapkan ketika di rumah dalam merawat  dan berkomunikasi dengan anak sehingga peran aktif dalam mendidik, membina, dan membangun karakter serta menciptakan pola pikir yang positif pada murid tidak lagi menjadi tanggung jawab guru semata, tetapi juga melibatkan dukungan dan peran serta orangtua murid.  

Dalam hal mengajar di sekolah, para guru Sekolah Tzu Chi Indonesia melakukannya dengan penuh cinta kasih dan tulus, seolah-olah mereka sedang mendidik anak mereka sendiri. Dan ketika pendidikan yang diberikan terasa kurang lengkap, mereka langsung melengkapinya dengan cepat. Pada tanggal 15 September 2011, Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan pengenalan aparat Kepolisian kepada para murid-muridnya di lobi sekolah pada jam 8 pagi hingga jam 12 siang. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak yang berusia 2 sampai 5 tahun.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para murid Sekolah Tzu Chi Indonesia ini dijelaskan mengenai peraturan rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. (kiri)
  • Para murid Sekolah Tzu Chi Indonesia ini di kenalkan pada atribut-atribut yang biasanya digunakan oleh Polisi dalam menjalankan tugasnya.(kanan)

 ”Sebenarnya kita ingin agar murid-murid di Sekolah Tzu Chi Indonesia ini, selain mendapatkan pengetahuan dari para guru di sekolah juga mendapatkan pelajaran langsung di lapangan, dalam arti kita dapat melakukannya melalui kegiatan darmawisata. Tetapi, karena berhubung Sekolah Tzu Chi baru memulai kegiatan belajar-mengajar, kita ingin kegiatan ini diadakan di dalam sehingga murid-murid dapat lebih mengenal lingkungan sekolah, lebih tahu dan lebih akrab,” jelas Iing Felicia Joe, selaku Kepala Sekolah K1, K2, N1, N2 Sekolah Tzu Chi Indonesia.

 Iing Shijie juga menerangkan mengapa Polisi yang diundang untuk memberikan pengetahuan tambahan untuk murid-murid. Salah satu alasannya adalah karena Polisi bergerak di bidang pelayanan masyarakat (keamanan, ketertiban, dan kenyamanan). Bila terjadi sesuatu atau masalah, murid-murid  bisa mengetahui harus kemana mereka mengadu. ”Kita sebagai orang dewasa hanya tahu, kalau ada masalah hubungi 911, padahal kita tahu 911 itu bukan milik negara kita. Nah…, kita itu harus lapor kemana sih, kalau ada apa-apa. Itulah yang saya inginkan agar murid-murid kita juga mengetahuinya,” tambah Iing shijie.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan pengenalan secara langsung maka siswa Sekolah Tzu Chi Indonesia akan dapat lebih mengerti tentang tugas seorang Polisi.(kiri)
  • Para murid Sekolah Tzu Chi Indonesia dengan penuh sukacita menaiki dan menumpang mobil Polisi mengelilingi jalan di sekitar lingkungan sekolah. (kanan)

 

Sistem yang digunakan di Sekolah Tzu Chi Indonesia dalam mengajarkan kepada murid-muridnya adalah melalui Learning by Doing. “Bila para murid diberikan pengenalan dengan cara dijelaskan saja, mereka pasti tidak akan mengerti. Oleh karena itu, kita membuat mereka (murid–murid) lakukan sendiri dan apabila terasa menyenangkan, mereka akan menyimpan informasi itu dalam pikiran mereka, dan mengenali ini pelajaran apa ya… ,” jelas Iing Shijie.

Banyaknya informasi yang diberikan oleh pihak Kepolisian untuk murid-murid antara lain pengenalan mengenai tugas-tugas Polisi, bagaimana cara menghubungi polisi, atribut, peraturan rambu-rambu lalu lintas,  mobil dan motor polisi. “Kami memberikan pengenalan kepada murid-murid Sekolah Tzu Chi mengenai apa itu Polisi, supaya murid-murid dapat mengenal lebih dekat seperti apa sih polisi… , sehingga mereka tidak merasa canggung dan takut ketika melihat kami,” ujar Muhammad, anggota Bimas Polsek Penjaringan.

Muhammad juga menambahkan bahwa dengan adanya pemberian informasi ini, diharapkan para murid-murid juga dapat membantu orangtua dalam mematuhi peraturan, baik peraturan lalu lintas ataupun yang lainnya. Dengan adanya peran serta orangtua dan guru dalam memberikan pendidikan pada anak, diharapkan generasi penerus bangsa dapat menjadi orang yang taat dan berbudi pekerti, sehingga pertikaian, perselisihan, kebencian dapat dihindarkan dan bersama-sama kita dapat mewujudkan negara yang aman, damai, dan tenteram.


Artikel Terkait

Pelatihan Komite dan Calon Komite: Bersungguh Hati

Pelatihan Komite dan Calon Komite: Bersungguh Hati

15 Maret 2017

Sebagai konsultan keuangan Haryo awalnya merasa kesulitan menjalankan Sila Tzu Chi (Tidak Berbohong dan Berspekulasi). Pekerjaannya kerap berbenturan dengan aturan dan hati nuraninya. “Sebagai konsultan kita harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal. Masalah orang lain menjadi masalah kita,” ungkapnya. Lalu, bagaimana cara ia mengatasinya?

Internasional : Hidup Baru Mantan Pecandu

Internasional : Hidup Baru Mantan Pecandu

29 Maret 2010
Sebagai bagian dari upaya memperbaiki dirinya, Chang berhenti memakai obat terlarang dan merokok. Ia menjadi seorang vegetarian dan menjadi anggota Yayasan Tzu Chi. Ia ingin menebus dosa-dosa masa lalunya melalui pekerjaan relawan.
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -