"Rasakan Apa yang Dirasakannya"
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
|
| ||
Yueh Mi Lai, Assistant Professor the Department of Social Work yang juga menjadi pendamping para mahasiswa/i ini mengatakan bahwa tujuan kunjungan ke Indonesia ini agar setiap mahasiswa/i dapat belajar membuka hati dan hubungan internasional. “Berharap mereka berhubungan dengan sosial yang berbeda dan dapat mempelajari keahlian insan Tzu Chi di sini, sehingga setelah kembali dapat membantu mereka sehubungan dengan profesi yang mereka lakukan karena pekerjaan mereka yaitu membantu orang,” ucapnya. Di hari kedua di Indonesia (11 Februari), mereka berkesempatan untuk berkunjung melihat berbagai sisi lain kehidupan di Indonesia, khususnya Jakarta. Kegiatan yang dilakukan hari itu, yaitu kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi atau yang biasa disebut dengan Gan En Hu. Sebelum melakukan kunjungan, mereka berkumpul di Sekolah Tzu Chi Indonesia untuk mendengarkan penjelasan yang dibawakan oleh Lulu Shijie, mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan nanti. Setelah itu mereka pun dibagi dalam 4 kelompok untuk mengunjungi para penerima bantuan dan setiap kelompok didampingi oleh beberapa relawan.
Keterangan :
Belajar Merasakan dan Menghargai Berkah Walaupun saat itu mereka baru dua hari berada di Indonesia, namun mereka telah merasakan kehangatan dan pelajaran yang sangat berharga. “Dalam waktu singkat selama 2 hari ini merasakan rasa cinta dari Shigu dan Shibo ini. Rasa cinta dari mereka membuat kami terharu. Hari ini ada kegiatan kunjungan kasih, kami juga dapat melihat rasa cinta mereka terhadap para penerima bantuan. Mereka memberikan bantuan, ada anak yang membutuhkan pengobatan, ada yang butuh ditemani, kami merasakan rasa cinta yang sangat mendalam,” ucap Wu Shi Min salah satu mahasiswa Universitas Tzu Chi ini.
Keterangan :
Kunjungan kasih keempat tempat yang berbeda dengan waktu yang singkat ini dimanfaatkannya dengan kesungguhan hati untuk belajar merasakan penderitaan orang lain. “Saya rasa seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, melihat penderitaan orang, baru dapat menghargai berkah, setelah melihat mereka mereka kita dapat merasa kita ini orang yang berbahagia. Shigu bilang rasakan apa yang dirasakannya, jadi di kunjungan ini kami mendekati ibu dan menghiburnya, hari ini juga melihat anak autis kami menemaninya. Melihat banyak anak-anak yang tidak sekolah dan melihat kondisi di rumah mereka yang sangat kekurangan saya merasa sangat terharu,” tuturnya setelah mengunjungi penerima bantuan yang tinggal di dekat rel kereta api. Usai melakukan kunjungan kasih, mereka pun kembali berkumpul di Sekolah Tzu Chi Indonesia untuk saling berbagi kisah yang telah mereka dapatkan selama kunjungan. Rasakan apa yang dirasakannya, pesan tersebut pun mereka terapkan. Saat sharing beberapa di antara mereka tak dapat menahan rasa haru ketika melihat kehidupan para penerima bantuan yang sulit, namun penuh dengan perjuangan dan ketegaran untuk bangkit kembali. “Kamu bisa rasakan dalam situasi keluarga miskin ini, kita harus menghargai pengalaman ini,” ucap Yueh Mi Lai kepada para murid. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka untuk belajar bersyukur dan menghargai setiap berkah yang dimiliki. | |||
Artikel Terkait

Kepedulian yang Berbuah Cinta Kasih
29 September 2012 Berkat cinta kasih itu sebuah jembatan berdiri dengan kokoh dan siap menjadi penopang warga sekitar untuk dilalui demi mensejahtrakaan masyarakat serta mewujdukan cita-cita anak bangsa.
Suara Kasih: Meneruskan Jalinan Jodoh
05 September 2011 Lihatlah para Bodhisatwa yang menyelami Dharma. Setiap gerakan dan lirik yang mereka nyanyikan sungguh memperindah ladang pelatihan. Pementasan adaptasi Sutra tersebut telah disiarkan ke seluruh dunia.
Bersih Sungainya, Sejahtera Warganya
25 November 2022Relawan Tzu Chi Pekanbaru bersama Ditpoairud membersihkan Sungai Siak dengan melibatkan partisipasi warga sekitar pada Selasa, 15 November 2022.