“Yuk Ikut Pemilahan Barang Daur Ulang di Depok”

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto, Yuly, Then Jan Mie (He Qi Pusat)

Muara, relawan Tzu Chi memasang spanduk Titik Pemilahan Barang Daur Ulang Tzu Chi yang berada di Jl. Dewi Sartika No. 23, Depok (seberang Transmart).  

Hujan yang terus mengguyur Kota Depok sejak semalam nyatanya tidak menyurutkan langkah relawan Tzu Chi untuk menebar kebaikan. Minggu itu, 12 Februari 2023, sebanyak 24 orang relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat (Xie Li Selatan) melakukan kegiatan pelestarian lingkungan sekaligus Sosialisasi Celengan Bambu Tzu Chi di Depok, Jawa Barat. Dibayangi rintik hujan yang sesekali menderas, kegiatan pemilahan pun dilakukan di tempat yang aman dari siraman hujan.

Sejatinya ini bukanlah kegiatan baru di Depok, beberapa tahun sebelumnya kegiatan pemilahan barang daur ulang juga kerap dilakukan di rumah Buntara Shixiong (panggilan relawan pria-red), relawan Tzu Chi yang tinggal di Jl. Dewi Sartika No. 23, Depok (seberang Transmart). Hanya saja dulu kegiatan daur ulang di tempat ini belum secara konsisten dilakukan. Kadang sebulan sekali, dua bulan sekali, dan bisa vakum berbulan-bulan kemudian.

Sebelum pemilahan dilakukan, Oey Lin Vong, relawan pemerhati Komunitas Xie Li Selatan memberikan pengarahan tentang tujuan kegiatan ini, sekaligus menjelaskan bagaimana mensosialisasikan celengan bambu kepada masyarakat.

Kali ini, mengawali Tahun 2023, komitmen, semangat, dan langkah relawan kembali disatukan. Berbagai persiapan dan perencanaan pun lebih matang dilakukan. Jika sebelumnya hanya berkegiatan memilah barang daur ulang, kali ini relawan juga mencoba menggalang hati dan kepedulian warga di sekitar titik pemilahan. Beberapa relawan Tzu Chi dari wilayah lain juga ikut mendampingi relawan Tzu Chi Depok memulai kembali kegiatan ini.

Sejak jam 1 siang, tanpa dikomando, sebagian relawan berinisiatif memilah botol-botol bekas minuman sesuai dengan jenis dan warnanya. Kardus-kardus sendiri sudah tersusun dengan rapi. Semua detail diperhatikan, tidak ada yang terlewat. Karena salah menempatkan barang-barang akan membuat ‘nilai’ barang ini berkurang. Relawan mengibaratkan barang-barang ini layaknya “emas”, jadi harus sunguh-sungguh dalam memilahnya. Dari barang-barang (daur ulang) inilah nantinya akan terhimpun dana yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kemanusiaan Tzu Chi dan juga DAAI TV Indonesia.

Relawan dibagi dua kelompok saat mensosialisasikan misi pelestarian lingkungan dan celengan bambu. Yuly (biru putih) membimbing relawan dan sukarelawan yang baru dalam berkegiatan.

“Dengan kegiatan ini, selain kita ikut berperan aktif dalam melindungi Bumi, kita juga bisa ikut berpartisipasi berbuat kebaikan. Dari hasil daur ulang ini nantinya akan bisa terkumpul dana yang bisa membantu mereka yang membutuhkan,” kata Yuly, Ketua Xie Li Selatan.

Di sela-sela kegiatan pelestarian lingkungan di Titik Pemilahan Barang Daur Ulang sebagian relawan menyusuri pertokoan di sepanjang Jl. Dewi Sartika (Pasar Depok Lama). Relawan mensosialisasikan barang-barang daur ulang yang bisa disumbangkan ke titik pemilahan serta mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam celengan bambu Tzu Chi untuk membantu sesama yang membutuhkan. "Kita berharap dengan adanya wadah berkegiatan relawan Tzu Chi di Depok maka bisa membuat relawan di Depok semakin berkembang," kata Yuly berharap.

Ada 24 relawan Tzu Chi dari Depok dan wilayah lain yang ikut berpartisipasi.

Salah satu alasan utama dibukanya titik pemilahan barang daur ulang ini adalah karena antusias relawan di Depok untuk berkegiatan Tzu Chi. Banyak diantaranya yang mengikuti kegiatan daur ulang, donor darah, dan kunjungan kasih hingga harus ke Jakarta dan bahkan Bogor.

Buntara, relawan yang berkenan menyediakan salah satu bagian rumahnya untuk menjadi tempat penampungan barang daur ulang berharap momen ini menjadi pemantik kembali semangat relawan Tzu Chi di Depok. “Harapannya semoga bisa rutin dan berkembang. Kalo rutin kan juga relawan akan lebih bersemangat datang,” katanya. 

Langkah Kecil untuk Tujuan Besar
Tak kenal maka tak sayang, istilah ini pula yang menjadi pendorong mensosialisasikan kegiatan pelestarian lingkungan dan celengan bambu Tzu Chi di sekitar Jl. Dewi Sartika. Targetnya memang para pedagang dan pemilik toko yang banyak di sepanjang jalan ini. Respon para pedagang pun beragam. Ada yang senang, bersemangat, dan hangat menyambut ajakan para relawan, namun ada juga yang “dingin” seperti cuaca di sore itu. Apapun reaksinya, senyuman relawan tetap menghiasi setiap pertemuan ini.

Relawan menjelaskan dan mengajak para pemilik toko untuk berpartisipasi dalam misi pelestarian lingkungan dan celengan bambu Tzu Chi.

“Rata-rata masih banyak yang belum tahu dan kenal Tzu Chi, semoga dengan kita nanti rutin berkegiatan, dan masyarakat semakin mengenal Tzu Chi maka akan semakin banyak yang bergabung,” kata Yuly.

Salah satu pedagang yang menyambut hangat kedatangan relawan adalah Ko Titi (sapaan akrabnya). Selain sudah kenal akrab dengan Buntara, relawan Tzu Chi, pemilik toko elektronik ini juga sudah mengetahui kegiatan-kegiatan kemanusiaan Tzu Chi. Karena itulah tanpa panjang lebar ia langsung menyambut brosur pelestarian lingkungan dan celengan Tzu Chi yang diberikan Oey Lin Vong, relawan Tzu Chi. “Bukan besar kecilnya dana yang dimasukkan, tetapi niat berbuat baik setiap hari yang lebih utama,” kata Oey Lin Vong.

Ko Titi, pemilik toko menyambut hangat kedatangan relawan Tzu Chi, Buntara dan Oey Lin Vong. Ia sangat mendukung dan akan berpartisipasi dalam misi pelestarian lingkungan dan celengan bambu Tzu Chi.  

“Ya saya pasti dukung, nanti kalo ada barang-barang daur ulang saya akan langsung kirim juga,” kata pria yang sudah tinggal di Depok sejak tahun 1980-an ini. Menurutnya Yayasan Tzu Chi sangat bagus, khususnya dalam amal kemanusiaan. “Semoga semakin banyak terkumpul dan bisa membantu lebih banyak orang lagi,” ungkapnya.

Selain melalui televisi (DAAI TV), Ko Titi juga mengetahui berbagai kegiatan kemanusiaan Tzu Chi melalui media sosial. “Iya, kemarin juga tahu kalau di Rumah Sakit Tzu Chi di PIK bantu orang yang melahirkan (istri pengemudi truk), bahkan selain dibebaskan biayanya, keluarga ini juga dapat bantuan lain dari para perawat dan dokter di sana,” ungkapnya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Kompak dalam Bersumbangsih

Kompak dalam Bersumbangsih

06 November 2023

Komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li JB3 memilah barang daur ulang dengan mengambil titik pilah di Sekolah Candra Naya, Jembatan Besi. Tak hanya pemilahan bahan daur ulang saja, relawan juga mengadakan bazaar mini untuk lingkungan sekitar.

The Body Shop Indonesia Berkunjung ke Depo Pendidikan Daur Ulang Tzu Chi Center PIK

The Body Shop Indonesia Berkunjung ke Depo Pendidikan Daur Ulang Tzu Chi Center PIK

13 Oktober 2021

Lebih dari 30 karung besar berisi botol plastik kemasan berhasil dipilah-pilah oleh karyawan The Body Shop Indonesia dan relawan Tzu Chi dalam waktu 2 jam.

Menjadi Sahabat Bagi Bumi

Menjadi Sahabat Bagi Bumi

10 September 2019

Mengawali bulan September yang orang bilang September Ceria, muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching Medan mengadakan pelestarian lingkungan dari rumah ke rumah di sekitar Kampus Universitas Prima Indonesia, Medan. Apa saja yang mereka lakukan? 

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -