Ada Cinta Kasih Di Kota Bagansiapiapi

Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru)


Ketua Tzu Chi Pekanbaru, John Andrew membawakan acara pemberkahan akhir tahun ini menggunakan bahasa Hokkian. John Andrew merupakan putra kelahiran Bagansiapiapi

Jumat, 11 Januari 2019, sepuluh relawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan perjalanan ke kota Bagansiapiapi, Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Perjalanan membutuhkan waktu normal 6 jam dengan mobil, tetapi yang dialami oleh relawan Tzu Chi Pekanbaru lebih dari itu dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan ada pula proses perbaikan jalan.

Tujuan perjalanan kali ini adalah melakukan kunjungan kasih ke keluarga penerima bantuan Tzu Chi, melaksanakan acara pemberkahan akhir tahun, dan sosialisasi Tzu Chi. Relawan Tzu Chi Pekanbaru menetap selama 2 hari di kota Bagansiapiapi, tepatnya di Pak Kua Ting (sejenis Vihara) yang memiliki mes sederhana dan lapangan untuk mengadakan acara pemberkahan akhir tahun.


Isyarat tangan Ren Jian You Ai (ada cinta kasih di dunia) yang diperagakan oleh anak-anak Bagansiapiapi.


Acara pemberkahan akhir tahun di Bagansiapiapi dilaksanakan pada Sabtu malam, 12 Januari 2019 di Pak kwa ting dihadiri oleh 280 tamu undangan.

Di Kota Bagansiapiapi sudah ada relawan, donatur, dan penerima bantuan Tzu Chi sejak tahun 2009 tetapi masih belum memiliki kantor hingga saat ini. Tzu Chi di kota ini masih dibimbing oleh Tzu Chi Pekanbaru. Kegiatan yang rutin dilakukan relawan Tzu Chi Bagansiapiapi adalah kunjungan kasih dan pembagian bantuan.

Sabtu pagi, 12 Januari 2019, relawan Tzu Chi Pekanbaru berbagi tugas. Ada yang melakukan kunjungan kasih bersama relawan setempat dan ada yang menyiapkan dekorasi untuk acara pemberkahan akhir tahun.


Ong Giok Hwa, salah seorang tamu yang hadir membawa beberapa celengan.

Relawan memberikan perhatian kepada 24 keluarga penerima bantuan, juga memberikan buah tangan berupa parcel sederhana dan angpau untuk para penerima bantuan yang akan segera menyambut Imlek. Selain itu, relawan juga melakukan pengecekan kesehatan bagi para penerima bantuan Tzu Chi yang kurang sehat oleh dr Flemming, dokter TIMA yang juga merupakan relawan aktif Tzu Chi Pekanbaru yang ikut dalam perjalanan kali ini. Bagi yang kurang sehat, diberikan obat dan saran untuk menjaga kesehatan.

Relawan juga memberikan perhatian bagi penghuni panti kusta yang ada di Kota Bagansiapiapi, yang saat ini berpenghuni 4 orang. Di sana relawan memberikan bingkisan dan Fu Hui Hong Bao (angpau berkah dan kebijaksanaan) dari Master Cheng Yen sebagai doa buat mereka. Bukan hanya sebagai penerima, salah seorang penghuni panti juga memiliki celengan bambu Tzu Chi, dan pada kesempatan itu menuangkan cinta kasihnya untuk membantu orang lain.


Pemberkahan dari Master melalui pembagian Fu Hui Hong Bao (Ang pao berkah dan kebijaksanaan) yang dibagikan oleh relawan komite Tzu Chi mewakili Master Cheng Yen.

Acara pemberkahan akhir tahun di Bagansiapiapi dilaksanakan pada Sabtu malam, 12 Januari 2019 di Pak kwa ting di mana dilaksanakan di lapangan terbuka yang didekor sedemikian rupa. Ini merupakan pemberkahan akhir tahun yang ke-9 kali di kota ini.

Walau sederhana, terlihat para donatur maupun simpatisan Tzu Chi juga antusias datang. Mereka datang dengan berbagai transportasi seperti jalan kaki, menggunakan becak motor, bersepeda, ataupun sepeda motor. Lapangan sederhana beratapkan langit ini pun dipenuhi oleh 280 tamu undangan yang hadir.


Relawan menyiapkan parcel untuk dibagikan kepada 24 penerima bantuan Tzu Chi yang ada di kota Bagansiapiapi.

Acara pemberkahan akhir tahun diisi dengan tayangan 25 tahun Tzu Chi Indonesia, kilas balik Tzu Chi Internasional, kilas balik Tzu Chi Pekanbaru, liputan DAAI TV tentang Tzu Chi Bagansiapiapi, dan doa dari Master Cheng Yen. Selain itu juga ada drama singkat dan isyarat tangan Ren Jian You Ai (ada cinta kasih di dunia) yang diperagakan oleh anak-anak Bagansiapiapi serta doa bersama. Tentu saja, di akhir acara dilakukan penuangan celengan dan pemberkahan dari Master melalui pembagian Fu Hui Hong Bao (Ang pao berkah dan kebijaksanaan) yang dibagikan oleh relawan komite Tzu Chi mewakili Master Cheng Yen.

Meskipun sederhana, acara pemberkahan akhir tahun di sini, suara koin yang tiada henti mengalir ke gentong seakan memberi harapan bahwa di Kota Bagansiapiapi ini terdapat cinta kasih besar yang terus mengalir. Semoga Tzu Chi di Bagansiapiapi bisa berdiri kokoh suatu hari nanti untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat kota Bagansiapiapi.


dr Flemming sedang memeriksa kesehatan salah seorang penerima bantuan Tzu Chi.


Relawan memberikan buah tangan berupa parcel sederhana dan ang pao untuk para penerima bantuan akan segera menyambut Imlek. 

Ong Giok Hwa, salah seorang tamu yang hadir membawa beberapa celengan. “Saya, anak saya, dan cucu saya juga yang mengisi celengan,” tuturnya dalam bahasa Hokkian. Tzu Chi dalam pandangannya merupakan sebuah organisasi yang memperhatikan masyarakat.

Keesokkan harinya, Minggu, 13 Januari 2019, pada pagi hari relawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan sosialisasi Tzu Chi di Vihara Sakyamuni. Sosialisasi disampaikan tentang kisah Tzu Chi, budaya humanis Tzu Chi, dan Misi Amal Tzu Chi. Sebagian besar yang mengikuti sosialisasi ini adalah muda-mudi vihara. Di antara muda mudi terselip beberapa relawan berusia, dan dewasa.


Relawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan sosialisasi Tzu Chi di Vihara Sakyamuni. Ing Ho(Abu putih) dilantik menjadi relawan Tzu Chi.

Salah seorang relawan yang ikut sosialisasi kali ini adalah Ing Ho yang selama ini rutin melakukan survei dan kunjungan kasih. Pada kesempatan ini, Ing Ho dilantik menjadi relawan Abu Putih. Ing Ho menyampaikan ajakan kepada para peserta sosialisasi.

“Di Bagansiapiapi banyak orang yang membutuhkan pertolongan, mari kita sama-sama bersumbangsih,” tuturnya.

Selesai sosialisasi, dr Flemming melakukan pengecekan kesehatan bagi warga lansia yang datang ke Vihara dan juga memberikan pengobatan. Kegiatan ini merupakan akhir dari perjalanan di kota Bagansiapiapi ini kali ini. Relawan Tzu Chi Pekanbaru pun melakukan perjalanan pulang pada Minggu siangnya dan berharap benih-benih cinta kasih terus tumbuh dan berkembang di kota Bagansiapiapi.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2018

Pemberkahan Akhir Tahun 2018

07 Februari 2019
Pemberkahan Akhir Tahun 2018 Tzu Chi Indonesia kali ini terasa berbeda. Penampilan Persamuhan Dharma Wu Liang Yi Jing yang menjadi inti semangat Tzu Chi, menjadi isi dari pemberkahan akhir tahun. Sebanyak 865 orang relawan melafalkan Sutra dan melakukan gerakan isyarat tangan dengan sangat indah pada Minggu, 13 Januari 2019. Seminggu kemudian, Minggu, 20 Januari 2019 di tempat yang sama juga diadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2018 untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dihadiri 3.620 peserta (dua sesi, pagi dan siang).
Bersatu Hati Menggarap Ladang Berkah

Bersatu Hati Menggarap Ladang Berkah

23 Januari 2019

Berbuat baik tidak harus selalu berupa sumbangan materi, namun bisa juga berupa perhatian, kasih sayang, maupun sumbangsih tenaga. Seperti para relawan yang mendedikasikan diri mereka sebagai relawan koordinator lapangan. Di sini setiap orang berperan penting dalam kelancaran dan keindahan acara.


Energi Kebaikan yang Terus Menyebar

Energi Kebaikan yang Terus Menyebar

16 Januari 2019

Bertempat di Hotel Aston Karimun, 13 Januari 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2018. Pemberkahan ini bertema “Hendaknya bersyukur, menghargai kehidupan dan mengasihi segala makhluk. Menjaga keharmonisan dengan saling menghormati, bebas dari konflik dan saling berbagi jalinan berkah."


Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -