Antusias dan semangat, 13 relawan Tzu Chi ikut belajar pembuatan bakcang vegetaris di Kantor Tzu Chi Makassar.
Hari Bakcang yang dirayakan setiap tahun, jatuh pada bulan 5 tanggal 5 penanggalan Imlek memiliki sebutan bervariasi seperti festival Perahu Naga, festival Bulan Lima, festival Duan Wu dan sebagainya. Bakcang dipercaya memiliki makna positif dimana memiliki 4 sudut lancip yang bermakna kasih sayang, keharmonisan keluarga, rejeki lancar dan usaha/karir sukses.
Relawan Tzu Chi Makassar pun tak ketinggalan merayakan hari bakcang ini. Dalam kesempatan ini, relawan Tzu Chi Makassar melakukan kegiatan belajar membuat bakcang vegetaris bersama-sama. Kemudian pada Jumat, 30 Mei 2025, mereka mengadakan Bazar Bakcang Vegetaris dengan sistem Pre-Order (PO) dari jauh-jauh hari sebelumnya. Tanggal 28 Juni 2025 sekitar pukul 14.00 WITA sebanyak 13 relawan Tzu Chi sudah tiba di kantor yayasan untuk mulai memasak dan membuat pesanan bakcang vegetaris ini.

Relawan sudah mulai melakukan berbagai persiapan bahan seperti beras ketan, jamur, telur, dan daging-dagingan berbahan vegetaris, tali ikat bakcang, dan mengukur beras ketan ke dalam gelas.
Canda tawa terlihat dari wajah para relawan yang telah berhasil membungkus bakcang sebanyak 150 bungkus.
Beberapa relawan sudah mulai melakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan. Dalam kegiatan juga sudah disusun bagian-bagian, seperti timbangan, bahan makanan seperti beras ketan, jamur, telur, dan daging-dagingan berbahan vegetaris, ikat bakcang, dan lain– lain. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar bisa menggalang banyak relawan baru sehingga bisa bersatu hati menjalankan kegiatan.
Lenny Pupella menuturkan dengan adanya kegiatan bakcang ini bisa menggalang banyak relawan baru dan mensosialisasikan vegetaris melalui open PO Bakcang.
“Kebetulan sebentar lagi perayaan hari bakcang sehingga setiap keluarga pasti akan membeli bakcang. Master Cheng Yen mengatakan vegetaris harus dijalankan, sehingga setiap insan Tzu Chi harus mensosialisasikan vegetarisme. Kita mengharapkan penjualan (bakcang) vegetaris kita dapat berbeda dengan yang lain karena akan sangat enak dan hasil penjualan ini akan digunakan untuk kegiatan amal,” tutur Lenny Pupella, relawan Tzu Chi Makassar.
Kegiatan ini, tambah Lenny Pupella, juga ingin mewariskan budaya Tionghoa, mengajak orang untuk bervegetaris seperti yang diajarkan Master Cheng Yen kepada murid-muridnya.

Maya dua dari kanan yang sedang membungkus bakcang mengatakan bahwa pembuatan bakcang ini ternyata tidak sulit tapi harus cekatan.
Foto bersama relawan setelah selesai membungkus Bakcang Vegetarian.
Maya salah satu relawan baru yang ikut dalam kegiatan belajar membuat bakcang mengatakan bahwa “Pembuatan bakcang ini ternyata tidak sulit. Awalnya saya kira agak sulit dalam pembuatan karena harus diikat agar bakcang ini tidak terbuka, ternyata dalam proses pembuatan, kami diajarkan untuk melipat daun di segala sisi agar isi dari bakcang ini tidak keluar (tumpah),” ujar Maya.
Selain Maya, turut hadir Inny, staff Bank Artha Graha Cabang Makassar yang ingin belajar membuat Bakcang. “Sangat unik ya, pembungkusan bakcang tersebut, saya baru pertama kali dalam membuat bakcang vegetarian, seru dan relawan semangat dalam mengajari saya, walaupun saya baru pertama kali membuat bakcang” ungkap Inny.
Mengajak masyarakat untuk mengadopsi pola makan vegetaris bukanlah sebuah perkara yang mudah. Oleh sebab itu, insan Tzu Chi perlu mengenggam setiap kesempatan untuk mensosialisasikan pola hidup vegetarian. Dengan menunjukan keberagaman dan kenikmatan masakan vegetarian, Tzu Chi berharap dapat menanamkan pandangan bahwa bervegetarian itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun juga.
Editor: Metta Wulandari