Bahagia Melihat Keceriaan Ayuni

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Dariah sangat gembira ketika relawan Tzu Chi datang berkunjung ke rumahnya di kampung Pedongkelan Kapuk, Cengkareng. Maria (kanan) dan Hendrawati (kiri) relawan yang datang berkunjung sangat gembira melihat kondisi Ayuni yang saat ini sudah lebih membaik dan sudah bersekolah kembali.

Sorot mata Dariah terlihat kosong saat hendak mengawali cerita tentang yang diderita Ayuni Suhartini (8) anak bungsunya dari empat bersaudara. Dariah seolah sedang meneropong masa lalu sembari mengumpulkan potongan-potongan peristiwa yang menimpa keluarganya. Setelah menarik napas panjang, dia mulai membuka pengalaman ketika Ayuni sakit nyeri di bagian belakang punggungnya dua tahun lalu.

"Awalnya itu Ayuni bilang kesaya nyeri sakit di punggung bagian belakang. Lalu disuruh rontgen baru tahu bahwa tulang belakang Ayuni ada yang keropos harus menjalani terapi dengan alat yang direkatkan di tulang belakangn Ayuni di RS. Fatmawati. Saat ini kondisi Ayuni lebih membaik sudah bisa berjalan dan berlari normal karena rutin minum obat TBC Tulang selama dua tahun,” kata Dariah.

Helva Helani biasa disapa Eva (baju merah) yang mengalami keterbelakangan mental diajarkan oleh relawan Tzu Chi untuk menyayangi ibu dan adiknya yang sedang menjalani pengobatan. Dariah sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan Tzu Chi serta pendampingan relawan terhadap keluarga Dariah.

Anak pertama Dariah, Helva Helani (21) biasa disapa Eva mengalami keterbelakangan mental, sedangkan dua orang anak laki-lakinya Ahmad Dani (20) dan Dimas Husyaeni (18) sudah tidak sekolah sejak SD. Kedua anak laki-laki Dariah mengamen untuk kebutuhan dirinya sendiri. Dariah sendiri bekerja serabutan menjadi asisten rumah tangga panggilan, menstrika baju di beberapa rumah yang upah jasanya dibayar satu minggu sekali.

Kondisi keluarga Dariah sangat prihatin. Dua tahun lalu ketika Ayuni sering mengeluhkan rasa sakit di punggung belakang hingga tidak sanggup berdiri dan berjalan. Dariah sering menggendong Ayuni di malam hari untuk mencari Eva yang tanpa pamit keluar rumah hingga malam hari.

Dariah sangat khawatir terhadap Eva yang mengalami keterbelakangan mental. Eva bisa secara tiba-tiba mengalami kejang-kejang jika penyakit syarafnya datang. Dariah sering keliling kampungnya di Pedongkelan, Jakarta Barat yang pemukimannya padat untuk mencari Eva jika sudah larut malam.

Ayuni Suhartini sudah bisa berjalan dan berlari setelah menjalani pengobatan dan kontrol yang rutin ke rumah sakit untuk pengobatan TBC tulang belakang.

Saat mencari Eva sambil mengendong Ayuni inilah Dariah bertemu temannya Ibu Deva yang juga pernah dibantu biaya pengobatan oleh Tzu Chi. “Kata teman saya. ‘Teteh mau gak mengajukan bantuan pengobatan Ayuni ke Yayasan Buddha Tzu Chi? Saya bilang mau, tapi bagaimana caranya? Saya bilang ke Ibu Deva. Lalu saya bersama Ibu Deva pergi ke Yayasan Tzu Chi sambil membawa data keluarga, saya mengajukan bantuan biaya pengobatan Ayuni,” cerita Dariah.

Di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Dariah mendapat penjelasan yang sangat jelas dari staf Badan Misi Amal Tzu Chi bahwa biaya pengobatan Ayuni sudah di jamin oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Permohonan bantuan Dariah ditindaklanjuti oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 yang menyurvei langsung ke rumah Dariyah.

Ayuni Suhartini mengalami penyakit TBC tulang belakang sejak dua tahun lalu. Setelah menjalani pengobatan rutin Ayuni saat ini sudah tidak memakai alat yang di rekatkan di punggungnya.

Relawan Tzu Chi yang menyurvei pada saat itu ada Maria Fransiska, Herny Kim, Jeffry B, dan Hardiyanto. Tzu Chi menerima permohonan bantuan Dariah untuk Ayuni berupa biaya pengobatan yang tidak di jamin oleh BPJS, susu formula agar berat badan Ayuni segera normal kembali, dan pampers anak 42 pcs setiap bulannya. Bantuan ini mulai di terima Dariah sejak bulan Juli 2022.

Alhamdulillah, saya banyak-banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah banyak membantu saya dan sangat terima kasih untuk relawannya yang juga membantu saya dan pengobatan Ayuni. Semoga relawannya pada sehat selalu,” ucap Dariah. 

Mendampingi Ayuni
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1, Maria Fransiska, Susanti, dan Hendrawati yang menjadi relawan pendamping menyempatkan datang berkunjung ke rumah Ayuni di Kampung Pedongkelan, Kel. Kapuk, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu, 6 Desember 2023. Maria sangat gembira melihat kondisi Ayuni sudah sangat lebih baik dibandingkan ketika kali pertama menyurvei pada tahun 2022 lalu.

Pada kunjungan kasih ke rumah Dariah relawan juga memberikan paket cinta kasih yang berisi sembako dan susu formula untuk keluarga Dariah.

Ketika awal survei ke rumah, kondisi Ayuni sangat mengkhawatirkan seperti badan kurus, sulit berjalan, sering mengeluh sakit di bagian punggung. Maria bersama relawan lainnya sudah melihat data medis dari rumah sakit bahwa Ayuni mengalami penyakit TBC Tulang belakang.

“Perkembangan kondisi kesehatannya sekarang ini luar biasa. Kalau dahulu masih manja masih mengeluh nyeri sakit di punggung, nempel ke mamahnya terus. Kalau sekarang wahhh..., luar biasa perkembangannya bagus. Eajah Ayuni juga ceria, lincah, saya turut senang bisa mendampingi Ayuni sampai dia ceria lagi seperti ini,” ucap Maria.

Bagi Maria menjadi relawan Tzu Chi ketika mendapat tugas untuk mendampingi warga penerima bantuan dalam pengobatan banyak pelajaran hidup yang sangat berharga seperti yang ia dapatkan dari seorang Dariah. Bagaimana seorang ibu tanpa suami menghidupi keempat orang anaknya dalam kesulitan ekonomi. Selain itu, anak tertua Dariah juga mengalami keterbelakangan mental.

Kondisi Ayuni tidak mampu berdiri dan tegak dan sering mengeluh sakit di belakang punggung (kiri). Saat ini ketika relawan datang berkunjung kembali ke rumah Ayuni  kondisinya sudah lebih membaik. Ayuni sudah bisa berjalan, berlari dan bersepeda bermain seperti anak-anak seusianya (kanan).     

“Saya bisa melihat Ibu Dariah ini yang berjuang, kami merasakan bagaimana seorang wanita yang berjuang untuk menghidupi keempat anaknya tanpa suami. Bagi saya ini sebuah pelajaran berharga buat kita jangan cepat menyerah, kita harus melihat bagaimana kekuatan Ibu Dariah bisa bertahan dalam hidup ini,” ujar Maria terharu.     
  
Penyakit Spondilitis Tuberkulosis (TB) atau Pott's disease yang dialami Ayuni adalah infeksi tulang belakang yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis akibat TB ekstrapulmoner yang menyebabkan kerusakan pada bagian tulang belakang seperti yang dialami oleh Ayuni.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menebar Cinta Kasih Melalui Kunjungan Kasih ke Rumah Lansia

Menebar Cinta Kasih Melalui Kunjungan Kasih ke Rumah Lansia

13 November 2018
Dengan semangat yang tak kenal lelah untuk terus menebarkan cinta kasih, pada tanggal 25–27 Oktober 2018, relawan Tzu Chi Sinar Mas dari Xie Li Kalimantan Selatan 2 melaksanakan kunjungan kasih kepada para lansia di Desa Sangsang, Tamiang Bakung, Tebing Tinggi, Geronggang, dan Sepapah.
Satu Lagi Kisah Penerima Bantuan Implant Koklea dari Tzu Chi, Marcello Namanya

Satu Lagi Kisah Penerima Bantuan Implant Koklea dari Tzu Chi, Marcello Namanya

31 Maret 2022

Saking semangatnya agar Marcello bisa dengar dan berbicara dengan jelas, sang ibu, Istiharoh membawanya mengikuti terapi di empat tempat dalam sepekan.

Belajar dari Kehidupan Orang Lain

Belajar dari Kehidupan Orang Lain

17 Maret 2015 “Kita memang harus bersyukur dan belajar dari pengalaman orang lain,” pungkas relawan Tzu Chi lainnya, Luciana. Hal ini seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen: “Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia baru bisa berbahagia.”
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -