Baksos Degeneratif yang Sangat Membantu

Jurnalis : Rosalina Rita (He Qi Pusat), Fotografer : Rosalina Rita, Yopie Budiyanto (He Qi Pusat)

Yopie Budiyanto (seragam biru) sedang memberikan sosialisasi mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi kepada warga yang sedang menunggu diperiksa.

Salah satu misi Tzu Chi adalah misi kesehatan, dan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, juga sebagai bentuk sumbangsih kepada masyarakat kurang mampu, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, Xie Li Pademangan mengadakan Baksos Degeneratif pada Minggu, 25 November 2018.

Sebanyak 16 relawan bersama 15 Tim Medis berpartisipasi dalam Baksos untuk melayani 219 orang yang memeriksakan dirinya. Berlokasi di Kantor RW 12, Jalan Budi Mulia RT 015/012, Pademangan Barat, Pasar Nalo, Jakarta Utara, Baksos Lansia berlangsung sejak pukul 07.00 wib hingga pukul 12.00 WIB.

Yopie Budiyanto (68) Koordinator Baksos menjelaskan bahwa baksos ini diadakan secara berkala setiap tiga bulan di wilayah Pademangan. Perpindahan lokasi baksos di berbagai tempat diharapkan dapat membantu warga lebih luas.

Ibu Sarty (tengah berbaju warnah coklat] sedang menunggu untuk di periksa gula darah, kolestrol dan asam urat.

Ibu Hadijah (depan) sedang menunggu antrean untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penyakit yang dideritanya.

Sesuai dengan harapan Yopie, itulah yang dirasakan Sarty (67) yang tinggal di wilayah Pademangan. Dengan baksos degeneratif yang dilaksanakan secara berkala, ia mengaku sangat terbantu. “Saya memang tidak berharap untuk sakit, tapi pengobatan gratis ini sangat membantu masyarakat sini,” katanya yang datang dengan keluhan diare.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Hadijah (78). Ia sangat terbantu karena selama ini merasa kesulitan dalam berobat karena belum memiliki kartu BPJS. Nenek 12 cucu ini tak jarang memilih untuk membeli obat di warung daripada memeriksakan diri di Puskesmas. “Saya sangat bersyukur karena bisa berobat secara gratis, semoga nanti ada pengobatan seperti ini lagi,” katanya.

Bukan hanya melayani pasien yang datang ke lokasi baksos, tim medis bersama relawan juga berkunjung ke rumah warga yang tidak bisa hadir. Sari (75) yang beberapa hari lalu terjatuh dan tidak bisa bangun menjadi pasien yang mereka kunjungi. Ratna (35), anak Sari bercerita bahwa ibunya sudah tiga kali terjatuh, yang pertama di kamar mandi, yang kedua di kampung halaman, dan terakhir jatuh dari tempat tidur.

Dokter Moses Bernard Homenta sedang memerika di rumahnya. Sari tidak dapat datang ke lokasi baksos karenakan tidak dapat berjalan.

Menurut Dokter Moses Bernard Homenta, selain karena usia tua, Sari juga menderita penyakit kencing manis, banyak pikiran, dan gula darahnya tidak seimbang. Ia kemudian memberikan obat dan imbauan untuk tetap menjaga kesehatan.

Saat menderita sakit dan merasa tidak berdaya, selain obat sebagai penyembuh raga, perhatian, semangat, dukungan dan oda dari keluarga dan orang terdekat juga bisa menjadi obat bagi pasien. Namun di samping itu, tetap dibutuhkan tekad dan kesabaran dalam diri pasien untuk bisa melewati berbagai kondisi kesehatannya.


Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Jalinan Welas Asih yang Terus Berlanjut

Jalinan Welas Asih yang Terus Berlanjut

24 Oktober 2018
Setiap Detik Berjuang Demi Kebajikan, begitulah tema Bakti Sosial Kesehatan tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam bersama Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Baksos kesehatan besar yang melakukan tindakan bedah terhadap penderita Katarak, Benjolan, Hernia dan Bibir Sumbing ini sudah merupakan kedelapan kalinya sejak tahun 2008. 
Baksos Kesehatan Tzu Chi untuk Warga Desa Takari, NTT

Baksos Kesehatan Tzu Chi untuk Warga Desa Takari, NTT

15 April 2021

Tim Medis Tzu Chi Memberikan pelayanan pengobatan untuk warga korban banjir bandang di Takari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 14 April 2021.

Berbagi Kebahagiaan dengan Baksos Kesehatan

Berbagi Kebahagiaan dengan Baksos Kesehatan

10 Desember 2019

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada tanggal 6-8 Desember 2019 mengadakakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-130 di RS Unggul Karsa Medika Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 248 pasien katarak, pterygium, sumbing, bedah minor, dan hernia berhasil menjalani operasi.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -