Baksos Jayapura: Screening Pasien Baksos (2)

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoTim medis Tzu Chi saat melakukan pemeriksaan mata pada seorang anak. Banyak anak-anak yang menderita gangguan penglihatan yang disebabkan trauma benda keras.

Rabu 8 Juni 2011, screening pasienBaksos Kesehatan Tzu Chi ke-76 masih dilaksanakan di RS Bhayangkara, Kotaraja Jayapura. Satu hari sebelumnya screening yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang ini berhasil menjaring 112 pasien katarak dan 55 pasien pterygium. Di hari kedua screening ini jumlah pasien yang datang pun semakin banyak mencapai 893 orang. Beberapa di antaranya datang dari Kabupaten Sarmi yang harus menempuh satu hari perjalanan darat menuju Jayapura.

Dominggos Twenk (63) pasien yang berasal dari kebupaten itu, terlihat begitu gembira ketika Tim Medis Tzu Chi menyatakan kalau ia bisa mengikuti operasi katarak pada hari Sabtu 11 Juni 2011. Menurut Dominggos penglihatannya mulai terganggu sejak tahun 1996 lalu ketika ia membantu aparat kepolisian dan tim SAR mencari pesawat yang jatuh di laut. Karena banyak terkena percikan air laut ia mulai merasakan tidak nyaman di mata kirinya. Sampai satu minggu kemudian penglihatan Dominggos mulai kabur. “Satu minggu setelah itu, pandangan mata saya mulai kabur,” katanya.

Selain berhasil menjaring pasien yang menderita katarak dan pterygium, tim medis juga menemukan beberapa orang yang menderita silinder. Untuk kasus ini tim medis langsung memberikan sebuah kaca mata. Sedikitnya ada 20 orang pendaftar yang setelah menjalani pemeriksaan awal menderita silinder.


foto  foto

Keterangan :

  • Mitha Dewi (kanan) merasa bahagia menjadi relawan di baksos Tzu Chi. Ia berencana akan terus ikut hingga baksos kesehatan ini usai dilaksanakan di Jayapura. (kiri)
  • Di hari kedua screening awal Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-76 di Jayapura, jumlah pasien yang datang semakin bertambah hingga 893. (kanan)

Jumlah Relawan Bertambah
Pendaftar yang semakin banyak ternyata juga diimbangi dengan bertambahnya jumlah relawan. Para simpatisan yang ikut menjadi relawan berasal dari karyawan, siswa sekolah, dan komunitas gereja.  Mitha Dewi (16), salah satu siswi Hillcrest International School yang turut menjadi relawan baksos merasa senang sekali bisa memberikan pelayanan kepada banyak orang. Mitha yang telah terbiasa mengikuti kegiatan sosial di sekolahnya baru kali ini memiliki pengalaman menjadi relawan di bakti sosial kesehatan. Karena itu setelah 2 hari membantu Tim Medis Tzu Chi dalam proses screening, ia berencana akan ikut kembali menjadi relawan pada baksos yang jatuh hari Jumat 10 Juni dan  Sabtu 11 Juni 2011.

Selain Mitha, 3 temannya dari sekolah Hillcrest International School juga sangat antusias mengemban tanggung jawabnya sebagai relawan baksos. Jonathan Wandiyanto (15) yang mendapatkan tugas mengantar pasien dari ruang pemeriksaan visus ke ruang pemeriksaan dokter merasa telah memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat. “Daripada di rumah tidak berbuat apa-apa lebih baik di sini biasa membantu banyak orang,” jelasnya.

  
 

Artikel Terkait

 “Kehidupan  Yang  Bahagia ‘’

“Kehidupan Yang Bahagia ‘’

26 April 2013 Acara  Ai Sa  ini mempunyai kesan tersendiri bagi setiap tamu undangan yang datang, dimana kesibukan kerja atau lainnya bukanlah suatu rintangan untuk menyebar cinta kasih pada sesama.
Bersumbangsih ke Tzu Chi Lewat SPBU Panghegar

Bersumbangsih ke Tzu Chi Lewat SPBU Panghegar

16 November 2017

Relawan Tzu Chi Bandung berinteraksi dengan pengendara mobil yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU Panghegar, Bandung. Hari itu mereka secara tidak langsung turut bersumbangsih ke Tzu Chi melalui program Jumat Berbagi yang diadakan oleh PT. Panghegar Mitra Abadi.

Peduli Merapi: Teman Bermain Bagi Anak-anak

Peduli Merapi: Teman Bermain Bagi Anak-anak

16 November 2010
Tanggal 15 November 2010, tahap keempat relawan Tanggap Darurat Tzu Chi tiba di Yogyakarta. Mereka datang dengan membawa misi menjadi pemerhati bagi para pengungsi anak-anak.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -