Baksos Papua: Menanam Kebajikan di Biak
Jurnalis : Veronika Usha , Fotografer : Himawan Susanto
|
| ||
Doa yang Terjawab Salah satu bentuk kesiapan para relawan Tzu Chi di Biak ini terlihat dari keseriusan mereka dalam mempersiapkan rumah sakit yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan baksos. “Pihak rumah sakit sendiri begitu serius melakukan persiapan, salah satunya dengan merenovasi bagian belakang rumah sakit yang rencananya menjadi tempat pelaksanaan baksos,” tambah dr. Ruth. Dengan pertimbangan efektivitas, akhirnya tim medis TIMA memutuskan untuk melakukan Baksos Kesehatan ke-67 di Biak, setelah menyelesaikan kegiatan yang sama di Makassar. Meskipun akan cukup melelahkan, dr Ruth berharap TIMA tetap bisa memberikan yang terbaik bagi para pasien di Biak. Ia berharap, “Kegiatan baksos kali ini membutuhkan tenaga ekstra dari teman-teman tim medis maupun para relawan, karena diadakan dalam rentang waktu yang saling berdekatan. Oleh karena itu, dukungan dari segala pihak tentunya akan mensukseskan kegiatan ini.”
Ket : - Ketika orang lain tengah tertidur lelap, para relawan Tzu Chi bersiap untuk kembali menebarkan benih kebajikan melalui kegiatan baksos kesehatan. (kiri) Kebutuhan akan Dokter Mata Selain kesulitan tenaga dokter mata, pelayanan kesehatan di Biak pun masih sangat kurang. Masih banyak Puskesmas yang belum memenuhi standar pelayanan kesehatan. Belum lagi kebiasaan buruk warga Biak yang gemar mengonsumsi minuman keras. “Sudah pelayanan kesehatannya kurang, kebiasaan masyarakat yang buruk, membuat tingkat kematian di Biak cukup tinggi,” tegas Susanto.
Ket : - Sebelum meninjau lokasi baksos kesehatan, para relawan dan tim medis Tzu Chi melakukan rapat bersama membahas persiapan acara baksos keesokan harinya. (kiri). Bekerja dengan Hati Para relawan Biak maupun Jakarta bersama-sama terjun langsung ke lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan tempat akan dilangsungkannya baksos kesehatan tanggal 18 Mei 2010. “Karena baru pertama kali melakukan kegiatan baksos, mereka (para relawan -red) harus tetap mendapatkan pendampingan dari para relawan dari Jakarta.” ucap Susanto. Namun ia yakin, bilamana para relawan ini bisa bekerja dengan hati, maka mereka akan memperoleh kebahagiaan tersendiri. | |||
Artikel Terkait

Suara Kasih: menyelaraskan batin manusia
23 Desember 2011 Setiap hari sebelum melakukan pembersihan, insan Tzu Chi akan berbagi kepada semua warga bahwa tujuan kegiatan ini adalah demi masyarakat, negara, dan komunitas supaya setiap orang memahami bahwa sumbangsih ini sangatlah bermakna dalam kehidupan.
Barat dan Utara dalam Kesatuan
07 Oktober 2010 Tanggal 25 September 2010 adalah acara Gathering bersama para fungsionalis dari heqi utara dan heqi barat. Acara ini dimaksudkan untuk mempererat rasa kekeluargaan antara para fungsionalis Tzu Chi.
Peletakan Batu Pertama Tiga Jembatan Gantung di Nias
24 Oktober 2022Tzu Chi Medan membangun tiga jembatan gantung di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jembatan.