Baksos Pengobatan ke-30

Jurnalis : Ari Trismanan (DAAI Tv), Fotografer : Widodo (DAAI Tv)
 
foto

Bagi pasien peserta Bakti Sosial Pengobatan Tzu Chi yang seluruhnya kalangan tak mampu, mendapatkan pengobatan gratis adalah suatu berkah yang patut disyukuri. Tidak sedikit diantara mereka yang karena keterbatasan ekonomi, tak dapat mengobati penyakitnya. Namun dengan uluran cinta kasih Tzu Chi, mereka kini mendapatkan harapan besar untuk sembuh.

Meski harus antri, Rohman salah seorang pasien bibir sumbing tampak sabar menunggu giliran. Rohman yang mengidap bibir sumbing sejak lahir ini, telah lama memimpikan dapat menjalani operasi. Namun karena Ibunya yang janda hanyalah bekerja sebagai tukang cuci, bocah 10 tahun ini tak banyak berharap sang ibu dapat membiayai operasi bibirnya.

Harapannya lahir ketika bibinya mendapatkan informasi tentang Bakti Sosial Pengobatan yang diadakan Tzu Chi. Awalnya Jamilah sang bibi sempat tak percaya ada yayasan social yang mau memberikan pengobatan gratis untuk masyarakat miskin.

Rohman, bocah asal Kedaung, Tangerang ini tak kalah bahagianya. Rohman yakin setelah operasi ini tak akan ada lagi teman-teman yang mengejeknya. Cita-citanya hanya satu, setelah kondisinya baik ia ingin belajar mengaji dengan benar.

Bagi Tzu Chi pelaksanaan Bakti Sosial Pengobatan memang tidak semata-mata memberikan jaminan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan, namun yang tak kalah penting adalah membangun rasa percaya diri dan masa depan yang lebih baik.

 

Artikel Terkait

Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti Kepada Orang Tua

22 Mei 2012
Acara ini rutin diadakan setiap akhir tahun untuk siswa yang berada di tingkat akhir pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMK. Pendewasaan ini juga merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Mengamalkan Kemandirian dan Toleransi

Mengamalkan Kemandirian dan Toleransi

22 Mei 2018

Ada yang berbeda pada kamp pendewasaan tahun 2018 ini yang bertepatan dengan bulan Ramadan. Kamp pendewasaan pun dikombinasikan dengan kamp kerohanian, sehingga terdapat beberapa kali sesi ibadah yang diikuti oleh semua murid baik yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa.


Akhir yang Indah dalam Hidup

Akhir yang Indah dalam Hidup

06 Juni 2016
Perjalanan hidup Ji Ma Mi dan Chen Ming Zhe penuh liku. Jatuh bangun hingga kemudian mengenal Tzu Chi dan bertekad seterusnya membaktikan hidup untuk membantu orang lain.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -