Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134: Setelah Operasi Benjolan, Lalu Mandala Putra Tak Lagi Resah dan Malu

Jurnalis : Paulina (Tzu Ching Batam), Fotografer : Paulina (Tzu Ching Batam)
Lalu (3,5 tahun), pasien benjolan yang berada di kepala bawah dekat leher kiri melakukan pemeriksaan sebelum operasi.

Lalu Mandala Putra memiliki benjolan sejak lahir. Seiring perkembangan tubuh Lalu yang kini berusia 3 tahun 6 bulan, benjolan yang ukurannya kecil pun menjadi besar. Benjolan tersebut terletak di kepala bawah menuju leher di bagian kiri.
 
Mengikuti Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134, Lalu didampingi oleh kedua orang tuanya, Lalu Akhiruzaman (39) dan Ida Rosidah (32). Ayah Lalu merupakan orang Lombok yang merantau ke Batam dan bekerja sebagai penjual bakso bakar keliling sedangkan ibu Lalu merupakan orang Medan yang merantau ke Batam dan menjadi Ibu Rumah Tangga menjaga anak-anak beserta memasak kebutuhan penjualan.

Keluarga Lalu tinggal di Tanjung Uncang dan bertempat di dekat rumah liar (daerah pedalaman). Kurang pengetahuan mengenai jalan di daerah Batam merupakan kesulitan sendiri bagi orang tua Lalu kala membawa anaknya mengikuti screening dan operasi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Mereka mengandalkan Google Map sambil bertanya ke masyarakat sekitar.

Kedua orang tua Lalu mengetahui adanya baksos kesehatan Tzu Chi dari puskesmas terdekat dari tempat tinggal mereka. Mengetahui ada kesempatan untuk mengoperasi benjolan yang ada pada kepala Lalu, mereka pun mendaftarkan Lalu. Ternyata untuk operasi benjolan hanya boleh untuk anak berusia 3 tahun ke atas sehingga sungguh, jalinan jodoh yang baik dengan Tzu Chi. Apalagi kedua orang tua Lalu sangat minim informasi mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi, setelah mengikuti baksos ini mereka pun akhirnya tahu adanya yayasan yang memiliki Misi Amal, Misi Kesehatan, Misi Pendidikan dan Misi Budaya Humanis.

Kedua orang tua Lalu beserta dokter dari TIMA berusaha menenangkan Lalu yang baru sadar setelah operasi.

Sabtu, 1 Oktober 2022, merupakan hari kedua pelaksanaan operasi dari Baksos Kesehatan untuk penyakit Benjolan, Bibir Sumbing Hernia dan Katarak. Berbagai proses dilakukan dari antigen, pengecekan tekanan darah, info consent, pengecekan tambahan seperti gula darah, golongan darah dan sebagainya. Setiap pasien mengikuti alur tersebut dan jikalau lolos akan menjalani operasi pada hari itu juga.

Kegiatan operasi yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB membuat kedua orang tua Lalu membawa anaknya menuju Rumah Sakit Budi Kemuliaan pada pukul 05.00 dan disayangkan mereka tersesat karena tidak mengetahui jalan. Perjalanan yang sudah jauh dari tempat tinggal mereka menuju Rumah Sakit Budi Kemuliaan ditambah jauh lagi karena mereka tersesat, hingga mereka sampai, mereka pun tetap bersyukur setidaknya bisa sampai ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan menjalani prosedur operasi. Lalu dioperasi pada pukul 09.30 dan keluar pada pukul 10.15 di ruang operasi Mayor.

Operasi berjalan dengan baik. Lalu yang telah dibius total pun sadar dan telah berada di ruang pemulihan dengan infus yang masih terpasang di tangan. Lalu menangis karena merasa sakit, orang tua Lalu, dokter dan relawan pun berusaha menenangkannya, hingga akhirnya Lalu pun menjadi tenang dan kemudian tidur.

“Saya sangat bersyukur terhadap Tzu Chi karena telah melaksanakan baksos kesehatan ini, dengan adanya baksos kesehatan ini anak saya dapat melakukan operasi dengan gratis, yang mana keluarga saya belum mampu mengeluarkan biaya untuk melakukan operasi ini, saya sangat terbantu dengan kegiatan ini.” Ungkap ayah Lalu.

Alasan kedua orang tua Lalu ingin Lalu menjalani operasi sejak dini karena memikirkan masa depan Lalu, ditakutkan dengan adanya benjolan ini Lalu dianggap lain oleh anak sebayanya jikalau telah sekolah nanti, dan berbagai dampak yang akan datang.

Persiapan Lalu pulang setelah diperiksa kembali oleh dokter.

Lalu pun perlu menginap satu malam di ruang pemulihan. Esoknya pada pukul 08.30 WIB, para dokter melakukan kunjungan dan pemeriksaan kepada Lalu beserta pasien yang lainnya, dan kemudian mereka diperbolehkan pulang dan melakukan kontrol pada tanggal 6 Oktober 2022. Lalu pun pulang dengan wajah senyum dan bahagia bersama kedua orang tuanya.

“Saya merasa lega dan bersyukur karena operasi Lalu berjalan dengan baik, jikalau tidak adanya baksos ini, kemungkinan saya tidak akan mengoperasikan anak saya karena saya sendiri masih kesulitan dalam membiayai sehari-hari. Para relawan juga memperlakukan kami dengan sangat lembut dan baik membuat saya tidak takut dan menjadi nyaman dengan mengikuti baksos kesehatan ini, para relawan pantas mendapatkan 2 jempol dari kami.” Ungkap Ida yang merupakan Mama Lalu dengan senyuman lebar dari wajahnya.

Dengan adanya operasi ini, memberikan harapan baru untuk Lalu menjalani kehidupannya untuk ke depannya, tidak lagi merasa resah terhadap benjolan yang ada, tidak lagi malu dengan benjolan yang ada, Lalu pun dapat menjalani kehidupannya sama seperti anak lainnya. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen “Dalam Kehidupan ini, belum tentu semuanya berjalan dengan baik tanpa rintangan, namun bagi seseorang yang tegar dan terlatih, kapan saja dapat menghadapi segala kemungkinan dengan baik.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-144 di Batam: Operasi Kedua untuk Rifa’i

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-144 di Batam: Operasi Kedua untuk Rifa’i

09 September 2024

Muhammad Rifa’i atau yang akrab disapa Fai sebelumnya menjalani operasi bibir sumbing dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi di Batam pada tahun 2016, dan di tahun 2024 ini operasi kedua dilakukan untuk menyempurnakannya.

Sinergi yang Baik untuk Warga Banten

Sinergi yang Baik untuk Warga Banten

17 Oktober 2019

Pada Selasa, 15 Oktober 2019, dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-128 di Serang juga diadakan seremoni pelaksanan baksos kesehatan dari pihak Polri. Kegiatan baksos ini terfokus kepada pengobatan umum, gigi, operasi bibir sumbing, serta post op para pasien katarak yang telah dioperasi dua hari sebelumnya.

Seberkas Cahaya yang Dirindukan

Seberkas Cahaya yang Dirindukan

10 Desember 2024

Baksos kesehatan Tzu Chi di Kalimantan Tengah berhasil mengembalikan penglihatan 12 pasien katarak. Didampingi relawan, para pasien menempuh perjalanan jauh demi untuk menjalani operasi. Ini wujud kepedulian relawan Tzu Chi Sinar Mas kepada warga di sekitar perkebunan.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -