Bakti Sosial Kesehatan untuk Masyarakat Wilayah Bantaran Sungai Jagir

Jurnalis : Imelda Kristanti (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ferry, Hendra surya, Stanley (Tzu Chi Surabaya)

foto
Sebagai salah satu upaya menggalakkan misi kesehatan Tzu Chi, tanggal 23 Februari 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya mengadakan acara bakti sosial (baksos)  untuk para warga  yang bermukim di sekitar bantaran sungai Jagir, Surabaya.

Sebagai salah satu upaya menggalakkan misi kesehatan Tzu Chi, tanggal 23 Februari 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya mengadakan acara bakti sosial (baksos) kesehatan. Sasaran pengobatan di baksos ini adalah para warga  yang bermukim di sekitar bantaran sungai Jagir, Surabaya. Penduduk yang tinggal di kawasan ini sebagian besar  mencari nafkah sebagai pemulung, pengemis, pengamen di jalanan dan pengendara becak. Layanan kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan oleh penduduk di wilayah ini. 

Baksos pengobatan yang di mulai pada pukul 08.30 WIB ini meliputi baksos pengobatan umum, gigi, anak-anak, pembagian kacamata, dan potong rambut. Acara  ini bertempat di Hall Mangga Dua Centre, komplek kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya yang kebetulan berada tidak jauh dari wilayah pemukiman bantaran sungai Jagir.

Baksos pengobatan ini melibatkan 9 orang dokter umum, 14 orang dokter gigi, 9 orang perawat yang tergabung dalam TIMA (Tzu Chi International Medical Association) yaitu wadah bagi relawan dan profesional  Tzu Chi di bidang medis.

Dengan penuh kesabaran dan semangat, para relawan medis memeriksa, dan  merawat para pasien yang datang.  Tercatat sejumlah 29 orang pasien gigi, 120 orang pasien umum, 91 orang pasien mata, 22 orang pasien anak-anak dan 34 orang yang potong rambut, telah berhasil ditangani dengan baik.

“Kami berterima kasih sekali dengan adanya bakti sosial ini, karena masyarakat  Kelurahan Jagir khususnya di wilayah bantaran sungai Jagir, memang membutuhkan bantuan layanan kesehatan, terlebih dengan kondisi tempat tinggal penduduk yang di dekat sungai, banyak kemungkinan terjangkit penyakit, juga balita gizi buruk “ kata Bambang Kusmianto, selaku kepala Lurah wilayah Jagir.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan juga memberikan penjelasan mengenai Tzu Chi dan apa saja aktivitas Tzu Chi kepada para peserta baksos (kiri).
  • Lokasi baksos yang tidak jauh dari bantaran sungai Jagir, membuat warga lebih leluasa untuk datang terutama lansia (kanan).

Dalam kegiatan baksos pengobatan ini,  juga dilakukan sosialisasi celengan bambu, memperkenalkan kepada masyarakat yang hadir untuk ikut membantu orang lain dengan menjadi donatur celengan bambu, sekaligus pengenalan kantor Tzu Chi Surabaya dan kegiatan-kegiatan sosial Tzu Chi. Diharapkan dengan demikian, masyarakat di wilayah Jagir juga dapat ikut bersumbangsih membantu orang lain yang membutuhkan.

Sosialiasi celengan bambu ini mendapatkan tanggapan yang cukup bagus dari masyarakat yang hadir, tercatat sekitar 88 orang menjadi donatur celengan bambu.  Ayu dan Nurul, dua orang siswi yang duduk di sekolah dasar, juga mendaftarkan diri sebagai donatur celengan bambu. “ Saya tahu tentang Tzu Chi dari kakek. Ini pertama kalinya saya datang ke sini, dan saya mau menyisihkan uang jajan, di masukkan ke celengan, supaya bisa menolong orang lain.” Kilah Ayu dengan polos.

Hakim Shixiong, selaku Ketua panitia Baksos Kesehatan juga menambahkan ,“Baksos ini bukan semata-mata hanya untuk bantuan pengobatan, namun juga untuk menjalin jodoh baik, menjalin tali persaudaraan, karena dengan adanya persaudaraan, dapat menghindarkan timbulnya masalah. Seperti yang pernah di ajarkan oleh Master Cheng Yen, selain pengobatan, kita juga harus menggugah hati mereka untuk  saling peduli, saling membantu satu sama lain” .

Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Artikel Terkait

Suara Kasih: Membimbing ke Jalan yang Benar

Suara Kasih: Membimbing ke Jalan yang Benar

05 Desember 2011 Asalkan kita selalu memiliki hati yang penuh syukur, ingin terus belajar, dan merasa diri sendiri belum cukup, maka kesombongan dalam hati akan berkurang bahkan lenyap sama sekali.
Desa Kecil Cinta Kasih Besar

Desa Kecil Cinta Kasih Besar

27 Juni 2011
Desa Tualang adalah salah satu desa yang mempunyai penduduk terpadat dengan total penduduk sekitar 12.000 jiwa dan banyak diantaranya hidup dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan, sehingga masalah kesehatan pun menjadi terabaikan.
Sumbangsih Setetes Keringat

Sumbangsih Setetes Keringat

07 April 2010
Dengan penuh semangat, para mahasiswa dan mahasiswi STABN Sriwijaya mulai mengangkat lembar demi lembar zincalum (lembaran seng besi yang dipergunakan sebagai atap bangunan) untuk dipindahkan ke sisi atas bangunan.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -