Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Tambora: Setelah Api Padam, Uluran Tangan Datang

Jurnalis : Fikhri Fathoni , Fotografer : Fikhri Fathoni

Secara simbolis, relawan Tzu Chi menyerahkan bantuan paket kebakaran yang berjumlah 172 paket untuk warga korban kebakaran di Kelurahan Duri utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.


Mentari pagi baru saja menyapa, ketika itu juga kobaran api dari salah satu rumah warga melahap 88 rumah warga di Kelurahan Duri utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Senin, 21 Juli 2025. Kejadian begitu cepat, kobaran api tidak bisa diprediksi akan bergerak kemana. Dalam situasi panik, Sariyah (57) berusaha menyelamatkan diri. Dalam hitungan detik, kobaran api di rumahnya semakin membesar dan melahap rumah beserta isinya. "Ya namanya api, tiba-tiba gede aja, ada yang teriak ‘kebakaran, kebakaran’. Yaudah saya lari nyelametin apa yang ada aja, cuma kebawa surat-surat sama tas aja,” cerita Sariyah penuh haru.

Ketika musibah datang, kepedulian terhadap sesamalah yang menjadi penyangga harapan. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia datang dengan rasa kepedulian pada Jumat, 25 Juli 2025. Terlihat sederhana, namun penuh makna untuk mereka yang berduka.  Relawan Tzu Chi datang membawa bantuan paket kebakaran yang terdiri dari: selimut, baju layak pakai, alat mandi, sandal, ember, air mineral yang dikemas dalam boks kontainer. Peralatan ini dapat digunakan warga untuk keperluan sehari-hari. Bantuan ini mendapat sambutan bahagia dari Sariyah dan keluarga. Tak lupa ia mengucapkan rasa terima kasih untuk Tzu Chi. “Ya Alhamdulillah, ada bantuan dr Tzu Chi, ada peralatan sehari-hari seperti ember, selimut, sandal, baju dan banyak lagi yang bisa dipakai untuk sehari-hari juga,” ucap Sariyah.

Imas, salah satu korban kebakaran dengan perasaan bahagia membuka boks kontainer yang berisi paket bantuan dari Tzu Chi.

Sejak pagi, dengan penuh semangat relawan menyiapkan paket bantuan untuk korban kebakaran di Tambora.

Hal serupa juga dirasakan Imas Maryamah (41) atau yang akrab disapa Imas. Saat kejadian, Imas yang sedang bekerja mendapat kabar telah terjadi kebakaran di lingkungan rumahnya. Dengan terburu-buru, sepupunya menyusul Imas ke tempatnya bekerja. Saat itu Imas dilanda kebingungan dan rasa cemas karena memikirkan kedua anak perempuannya. “Sepupu saya menyusul saya ketempat kerja, kasih tau dilingkungan kita terjadi kebakaran. Yang pertama saya pikirin tuh anak-anak, karena anak-anak saya tinggal di rumah, dititipin sama kakak. Sampai rumah aku liat dulu anak-anak gimana,” penuh haru Imas bercerita.

Dengan penuh kepanikan, Imas tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Rumah yang sejak kecil ia tempati bersama keluarga kini hanya tersisa tembok dan puing bangunan. Di dalam pengap dan panasnya tenda pengungsian, ia merasa sedih dengan kondisi saat ini.  “Ngenes (sedih), bingung mau tinggal dimana, terus mikir lagi nanti kedepannya gimana? Berapa uang lagi yang keluar untuk membangun? Untuk sementara sih bantuan cukup untuk makan, air mineral dan lain-lainnya,” ucap Imas.

Senyum bahagia warga korban kebakaran saat menerima bantuan dari Tzu Chi. Dengan adanya paket bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka.

Relawan membagikan kupon untuk warga korban kebakaran. Nantinya, kupon tersebut dapat ditukarkan dengan paket bantuan yang telah disiapkan relawan Tzu Chi.

Uluran Tangan Relawan
Setelah api padam di Tambora, relawan Tzu Chi komuitas He Qi Pusat langsung meninjau lokasi untuk memastikan bantuan apa saja yang dibutuhkan para korban. Kurniawati, salah satu relawan yang rumahnya tidak jauh dari lokasi juga melihat langsung kondisi saat terjadi kebakaran di Tambora. “Pada saat dengar ada kebakaran, aku datang sebelum survei. Waktu itu kita juga belum bisa dikasih masuk karena masih ada api. Besoknya kita baru datang lagi survei,” cerita Kurniawati.

Aroma tak sedap tercium jelas dari bahan bangunan dan benda-benda yang hangus terbakar, hal tersebut tak menyurutkan relawan untuk meninjau lokasi terjadinya kebakaran. Rumah ke rumah mereka datangi, namun nahasnya begitu banyak rumah yang terbakar tak tersisa. Pengelihatan itulah yang meyakinkan Kurniawati dan relawan lainnya untuk membantu korban kebakaran di Tambora. “Saya datangi lokasi, rumah-rumahnya habis, sampai di dalam gang-gang itu juga habis,” ungkapnya.

Kondisi rumah-rumah warga pascakebaran di Tambora. Sebanyak 88 rumah habis di lahap api.

Kondisi tenda pengungsian warga korban kebakaran. Suasana haru masih menyelimuti para korban di dalam tenda. Kondisi inilah yang menggerakan hati relawan untuk meringankan beban mereka.

Kurniawati berharap bantuan paket kebakaran yang berjumlah 172 ini, dapat bermanfaat untuk warga korban kebakaran di Tambora. “Saat saya datang survei warga sudah tinggal ditenda-tenda. Sedih juga sih, kehilangan rumah, mungkin juga barang-barang yang tidak sempat diselametin. Tidur ditenda-tenda ini juga dicampur, ada ibu-ibu, anak-anak, dan Lansia, miris juga lihatnya. Semoga bantuan yang kita berikan bisa meringankan penderitaan dan bisa membantu mereka,” harap Kurniawati.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

17 Maret 2015 Tiada firasat jika pada siang itu, bencana kebakaran sedang melanda komplek perumahannya yang terletak di Jalan Kebon Pala, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah yang  ia huni  bersama putri dan ibunya  beserta 40 rumah sekitar hangus terbakar.
Paket untuk Warga Kali Baru

Paket untuk Warga Kali Baru

28 April 2016

Paket bantuan kebakaran sebanyak 121 paket kontainer, 120 ember, 69 terpal, dan 120 dus air mineral ukuran 600 ml diberikan kepada warga Jalan Kali Baru Timur Dalam, Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada 26 April 2016.

Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Tambora: Setelah Api Padam, Uluran Tangan Datang

Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Tambora: Setelah Api Padam, Uluran Tangan Datang

28 Juli 2025
Sebagai bentuk kepedulian dan uluran tangan, Tzu Chi membantu korban kebakaran di Kel. Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat. Ada 172 paket yang diberikan kepada warga yang mengungsi. 
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -