Bedah Buku : Sebuah Pemahaman Benar Tentang Makna Ulambana
Jurnalis : Vero (He Qi Barat), Fotografer : Hendrik W (He Qi Barat)
|
| ||
Seperti menyembelih hewan untuk persembahan, membakar kim cua (uang dari serbuk bambu yang digunakan untuk upacara kematian bersetempel emas) atau gin cua (uang dari serbuk bambu yang digunakan untuk upacara kematian bersetempel perak), membakar dupa, memasang lilin dan lain-lain. Semua itu mereka yakini dapat menyelamatkan orang tua atau leluhur mereka yang telah tiada dari alam peta, dan juga merupakan suatu bentuk bakti terhadap orang tua dan leluhur. Namun tanpa mereka sadari dengan membakar kertas, hio, lilin dan membunuh hewan-hewan mereka telah berpartisipasi dalam perusakan lingkungan hidup. Sesungguhnya sejak tahun 1974 Master Cheng Yen telah terus mengimbau orang-orang untuk tidak membakar kertas sembahyang dan bervegetaris. Dan sudah menjadi tugas untuk insan Tzu Chi yang telah memahami makna sebenarnya ulambana, untuk meluruskan pandangan yang salah kepada masyarakat umum. Salah satunya ialah melalui kegiatan Bedah buku. Seperti tema dalam bedah buku yang dibawakan oleh Kumuda shixiong pada tanggal 4 september 2013, yaitu "Sebuah Pemahaman Benar Tentang Makna Ulambana". Tema bedah buku dan pembicara kali ini, seperti kembali mengajak insan Tzu Chi untuk terus mensosialisasikan dan menjalankan pandangan benar tentang bulan penuh berkah ini.
Keterangan :
Cinta kasih membawa berkah dan kembali ke jalan yang benar Bumi ini tidak lagi muda. Bencana, kelaparan, kekeringan dan kerusakan-kerusakan lainnya telah terjadi. Dengan jelas Master Cheng Yen mengatakan bahwa "Sesungguhnya, setan selalu ada di sekeliling orang yang berpandangan tidak benar. Pengetahuan dan pandangan keliru inilah yang disebut hati setan. Pepatah mengatakan, kecurigaan melahirkan setan dalam hati. Ini karena kita diliputi kegelapan batin. Akibat ketamakan, kebencian, dan kebodohan, manusia saling bertikai dan merampas. Dengan begitu, setan memenuhi batin kita sehingga kita melihat semua orang bagai setan. Karena itu, orang-orang secara keliru berpikir bagaimana agar di bulan tujuh ini mereka terhindar dari pengaruh buruk atau gangguan setan". Akibat ulah manusia dengan keserakahan dan ketamakan dalam batin yang kotor, bumi ini menjadi rusak dibuat manusia. Marilah kita melakukan pertobatan untuk menyucikan hati dan mulailah berjalan di jalan yang benar demi masa depan bumi ini dan kelangsungan hidup manusia di masa depan. | |||
Artikel Terkait
Buka Puasa yang Penuh Makna di Rumah Singgah Tzu Chi
19 Maret 2025Buka puasa bersama ini meski sederhana, namun berhasil mengobati kerinduan keluarga Gan En Hu (pasien) asal luar kota akan suasana kebersamaan di rumah. Ini juga memberikan mereka semangat dan kehangatan di tengah perjuangan mereka.
Belajar dengan Gembira
14 Juni 2017Pagi itu merupakan pagi yang membahagiakan bagi guru-guru dan orang tua murid TK Sekolah Tzu Chi Indonesia. Sebanyak 166 siswa TK diwisuda dan bersiap melanjutkan jenjang pendidikan tingkat SD.

Bantuan Bencana Banjir Desa Jak Luay
31 Mei 2022Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 2 menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Desa Jak Luay, Kecamatan Muara Wahau.