Belajar untuk Berdana

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
 
 

fotoKegiatan donor darah ini diadakan untuk membantu PMI Cabang Lampung memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat Lampung.

 

Relawan Bong Kiun Pin menerangkan jika mendonorkan darah baginya adalah sebagai salah satu bentuk menyumbang selain uang. Hal ini disampaikannya pada saat mendonorkan darah untuk yang ke-35 kalinya di Kantor Yayasang Buddha Tzu Chi Lampung. "Saya juga ingin membantu sesama, tetapi karena keterbatasan ekonomi saya tidak bisa,  hanya mendonorkan darah inilah yang dapat saya lakukan,” ujar  Bong Kiun Pin. Ia mengenal Tzu Chi sejak tahun 2005 ketika ada kegiatan pembagian beras, dimana ia turut terlibat sebagai relawan.

 

Kegiatan donor darah yang diadakan rutin setiap bulannya di Kantor Penghubung Tzu Chi Lampung ini diikuti oleh 49 orang. Sebagian besar  donor  adalah  mereka yang telah rutin mendonorkan darahnya setiap kali Tzu Chi Lampung mengadakan kegiatan donor darah. Acara yang diadakan pada tanggal 24 September 2011 ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bandar Lampung. PMI Cabang Bandar Lampung merasa gembira dan bangga terhadap Tzu Chi yang peduli terhadap sesama. “Tzu Chi di Lampung termasuk organisasi yang diharapkan bisa menjadi sumber (pemasok) darah bagi PMI secara rutin dan konsisten. Tidak banyak yang seperti Tzu Chi. Mengumpulkan 40-60 kantong darah untuk PMI secara rutin tidaklah mudah,” ucap salah satu anggota PMI Cabang Bandar Lampung. Semangat inilah yang mendorong Shixiong Suherman Harsono selaku Ketua Tzu Chi Lampung untuk mengadakan kegiatan donor darah secara rutin dan dilaksanakan di perusahaanya agar bisa terkumpul kantong-kantong darah yang sangat berarti untuk sesama.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bong Kiun Pin juga turut mendonorkan darahnya. Mendonorkan darah merupakan salah satu bentuk bersumbangsih selain dengan dana dan harta.(kiri)
  • Indra, Yeni, dan putrinya sedang mendaftarkan diri untuk mendonorkan darah mereka. Pasangan ini sengaja mengajak putri mereka agar kelak putrinya bisa terinspirasi untuk bersumbangsih kepada sesama.(kanan)

Andi Ardiansyah (42), seorang karyawan bank  datang dengan terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Begitu sampai di Kantor Tzu Chi Lampung, ia merasa lega hatinya karena kegiatan donor masih berjalan. Andi sudah 2 kali mengikuti donor darah di kantor Tzu Chi ini. Menurutnya, ada kepuasan batin jika dapat memberikan darahnya bagi sesama. “Darah adalah bagian dari tubuh yang tidak dapat dinilai dengan uang.Tidak banyak orang yang rela atau ikhlas memberikannya, sedangkan kebutuhan darah tidak pernah berhenti. Jadi kalau bukan kita siapa lagi katanya?” ujar Andi.

Sedikit berbeda dengan Andi,  Rigo Hartono Winta (34) mengikuti kegiatan donor darah pada awalnya karena coba-coba hingga lama-lama menjadi kebiasaan. Sekarang ia telah 6 kali melakukan donor darah bersama Tzu Chi. “Setelah donor darah yang pertama,  saya merasa tidak ada masalah dan tidak ada efek negatifnya, jadi mengapa tidak diteruskan?” tutur Rigo kepada Indra Halim Shixiong, koordinator kegiatan ini.

Pasangan yang rutin mendonorkan darahnya yaitu Indra dan Yeni, kali ini membawa putrinya yang masih duduk di kelas 1 SD. Tujuannya untuk membuat si kecil terbiasa menyumbangkan darahnya. Selama darahnya diambil, si kecil Felisa duduk menemani sang ibu di samping ranjang tanpa rasa takut. ”Semoga nanti kalau telah besar bisa menjadi pendonor darah juga,” kata Indra kepada relawan. Sungguh sebuah teladan yang sangat baik bagi kita semua.

 

  
 

Artikel Terkait

Uluran Kasih Relawan Tzu Chi

Uluran Kasih Relawan Tzu Chi

21 Juni 2012 Para relawan Tzu Chi yang berada di lokasi kejadian juga turut ambil bagian membantu para korban. Para relawan membagikan makan siang dan air mineral kepada para warga. selain itu, relawan Tzu Chi juga memberikan paket bantuan.
Menutup Luka yang Tergores di Lombok

Menutup Luka yang Tergores di Lombok

02 Agustus 2018
TTD Tzu Chi Indonesia selama dua hari (31 Juli-1 Agustus 2018) memberikan santunan kepada korban luka berat gempa Lombok, NTB. Dalam kegiatan ini sebanyak 47 santuan berhasil dibagikan kepada korban yang dirawat di penampungan dan beberapa rumah sakit di Lombok.
Penyuluhan Kesehatan dan Bersumbangsih Kepada Masyarakat

Penyuluhan Kesehatan dan Bersumbangsih Kepada Masyarakat

25 Juni 2018
Sabtu, 23 juni 2018, relawan Tzu Chi Biak mengadakan sosialisasi kesehatan dan SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) bagi warga Desa Dofyo Wafor. Selain sosialisasi, para warga desa juga mendapatkan celengan bambu.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -