Benih Cinta Kasih Tzu Chi Tumbuh Hingga Ujung Barat Indonesia

Jurnalis : Ronaldo (Tzu Chi Aceh), Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Ronaldo (Tzu Chi Aceh), Liani, Kamin (Tzu Chi Medan

Sylvia Chuwardi, dalam sambutannya berharap kegiatan baksos kesehatan ini dapat memberikan akses layanan bagi masyarakat, meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, serta membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kota Sabang, semua orang tentu pernah mendengar kota yang terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Meskipun terletak di ujung barat Indonesia, banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri datang untuk menyaksikan langsung pesona alam yang dimiliki negeri ini. Tak hanya itu, benih-benih kebaikan Tzu Chi pun mulai tumbuh di pulau nan indah ini.

Pada 19 Oktober 2025 lalu, Tzu Chi Medan, bersama komunitas Tzu Chi Sabang dan Banda Aceh, mengadakan bakti sosial peduli kesehatan di SD Negeri 2 Sabang, Jalan Nyak Adam Kamil No. 59, Kuta Ateueh, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh.

Bakti sosial ini berupa pengobatan umum bagi masyarakat. Sebelumnya, relawan telah membagikan kupon kepada warga sebagai tanda pendaftaran. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, beserta Wakil Wali Kota Sabang, Drs. H. Suraji Yunus, dan istrinya, Erwai Mutia. Turut hadir pula Kapolres Sabang AKBP Sukoco, Dandim 0112/Sabang Letkol Kav Edi Purwanto, S.I.P., Sekda Kota Sabang Andri Norman, serta Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Sabang, dr. Edi Suharto.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kota Sabang, Bapak Thantawi, S.Pd., juga turut menyambut kegiatan ini bersama para relawan dan tim medis TIMA dari Medan, Tebing Tinggi, Banda Aceh, dan Sabang, dengan total 169 orang peserta.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Ibu, relawan, dan tim medis TIMA yang telah mendukung kegiatan bakti sosial kesehatan di Sabang sehingga berjalan dengan baik. Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi masyarakat Sabang dan membantu meningkatkan kesehatan mereka. Semoga pula barisan relawan Sabang terus bertambah dalam menjalankan misi Tzu Chi,” jelas Yuventius Gunawan, koordinator kegiatan bakti sosial Sabang.

Wali Kota Sabang, H. Zulkifli H. Adam, menyampaikan apresiasi atas bakti sosial kesehatan yang dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membuat warga Sabang semakin sehat.

Relawan mendampingi pasien Rozy Waldi saat pelaksanaan bakti sosial kesehatan di Sabang.

Antusiasme warga Sabang yang mengikuti bakti sosial kesehatan begitu luar biasa. Meski ramai, peserta tetap tertib mengantre dan mengikuti arahan dari para relawan.

Alur pemeriksaan dimulai dari pendaftaran ulang, agar identitas serta keluhan kesehatan warga dapat tercatat dengan baik. Selanjutnya dilakukan penimbangan berat dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi dan kondisi fisik peserta. Kemudian warga menjalani skrining kesehatan berupa pengecekan tekanan darah dan konsultasi singkat dengan tenaga medis.

Tahap berikutnya adalah pemeriksaan darah sederhana, termasuk pengecekan gula darah, asam urat, dan kolesterol, sesuai dengan indikasi medis pasien. Setelah proses konsultasi dengan dokter umum maupun spesialis (anak, THT, dan kulit), pasien mendapatkan vitamin dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keluhan yang paling umum ditemukan di Sabang antara lain diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, asam urat, masalah lambung, vertigo, tekanan darah tinggi, dan nyeri sendi

“Baksos kali ini menjadi tantangan tersendiri karena akses logistik menuju Sabang cukup sulit. Namun kami tetap semangat, karena kegiatan ini sangat positif dan menyentuh hati. Melihat langsung kondisi masyarakat yang membutuhkan membuat saya lebih bersyukur dan termotivasi untuk terus membantu sesama,” ujar dr. Wilson Arthur Zein, M.Biomed, Koordinator TIMA Baksos, penuh semangat.

Koordinator baksos Sabang, Yuventius Gunawan, bersama relawan mengunjungi rumah pasien Rozy Waldi. Meski kehilangan penglihatan, Rozy tetap memperbaiki barang elektronik untuk menghidupi keluarganya, dengan dukungan dan semangat dari istri serta anaknya.

Ita Susanti, pasien stroke yang didampingi suaminya, datang berobat ke baksos Tzu Chi. Ia bersyukur mendapat pemeriksaan, obat, serta edukasi untuk perawatan yang lebih baik.

Dalam kegiatan ini, terdapat 85 tenaga medis yang berpartisipasi, dari Medan: 32 orang, dari Aceh: 36 orang, dan dari Sabang: 17 orang. Tim medis dan relawan bekerja sama mengatur jadwal, membagi tugas, serta menyiapkan alat medis seperti timbangan, alat ukur tinggi badan, tensimeter, alat skrining, obat-obatan, dan vitamin.

Kegiatan ini bertujuan memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Sabang, sekaligus meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan, termasuk kesehatan gigi. Melalui pemeriksaan dan konsultasi medis, kegiatan ini juga membantu mendeteksi dini berbagai penyakit agar dapat segera ditangani, serta memberikan vitamin dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan masyarakat.

“Harapan kami, masyarakat Sabang dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan semakin banyak pihak yang mendukung demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan produktif,” lanjut dr. Wilson Arthur Zein, M.Biomed.

Acara dibuka dengan sambutan dari Wali Kota Sabang, H. Zulkifli H. Adam, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat: “Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan pelayanan medis kepada warga kota Sabang. Dengan ketulusan Bapak/Ibu sekalian, kegiatan baksos ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat kami. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dengan dukungan semua pihak, agar warga Sabang menjadi lebih sehat,” ujar Wali Kota.

Warga dengan kondisi kurang sehat mendapat pendampingan relawan agar lebih mudah mengikuti baksos kesehatan.

Dalam penyuluhan kesehatan, tim dokter gigi memberikan edukasi kepada 56 anak tentang cara menyikat gigi yang benar dan memilih makanan sehat seperti buah dan sayur. Mereka juga diingatkan untuk menghindari makanan manis seperti permen dan cokelat yang dapat merusak gigi.

Wakil Ketua Pelaksana Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Sylvia Chuwardi, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Ia berharap kerja sama yang baik ini terus terjalin untuk menebar cinta kasih. “Selama 20 tahun Tzu Chi hadir di Aceh, kami berupaya menjalankan pesan Master Cheng Yen: hal baik hendaklah terus dilakukan. Hari ini kami hadir di Sabang untuk memberikan pelayanan kesehatan dan menumbuhkan semangat welas asih,” ujarnya.

Suasana haru dan kebersamaan terasa saat para relawan mempersembahkan lagu isyarat “Satu Keluarga” bersama seluruh hadirin. Simbol pengalungan nomor antrean kepada pasien juga dilakukan secara seremonial oleh para pejabat dan perwakilan Tzu Chi.

Sebagai bentuk apresiasi, piagam penghargaan diberikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya baksos kesehatan di Sabang. Selain pengobatan, kegiatan ini juga menghadirkan penyuluhan kesehatan gigi. Sebanyak 56 anak mengikuti kelas edukasi tentang cara menyikat gigi yang benar, memilih makanan sehat seperti buah dan sayur, serta menghindari makanan manis seperti permen dan cokelat.

“Edukasi kesehatan gigi penting dilakukan untuk menurunkan angka karies. Anak-anak diajari cara merawat gigi, mengenal jenis dan fungsi gigi, serta waktu terbaik untuk menyikat gigi, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur,”jelas drg. Yumira.

Wali Kota Sabang dan warga turut berdonasi, saling membantu, dan bersama menjalankan misi kemanusiaan Tzu Chi agar aliran cinta kasih terus mengalir.

Sambil menunggu obat, pasien diajak mengikuti sosialisasi tentang sejarah serta visi dan misi Tzu Chi oleh para relawan.

Rozi Waldi (47 tahun), warga Sabang yang mengalami kebutaan akibat glaukoma, turut berobat dalam kegiatan ini. “Saya sudah tidak bisa melihat, tapi semangat saya tidak padam. Saya masih memperbaiki barang-barang elektronik untuk menafkahi keluarga. Hari ini saya berobat di baksos Tzu Chi dan merasa sangat diperhatikan. Setelah diperiksa, ternyata kolesterol saya tinggi. Saya diberi obat dan nasihat untuk menjaga pola hidup. Terima kasih kepada Tzu Chi atas perhatian dan kasih sayangnya,” ungkapnya haru.

Kisah lain datang dari Ita Susanti, penderita hipertensi dan stroke selama tiga tahun. “Saya datang berobat bersama suami. Tim medis Tzu Chi memberi obat dan semangat agar saya bisa pulih. Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan,” ujarnya penuh rasa syukur.

Di tengah suasana penuh kasih, warga Sabang menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan. Melalui kegiatan ini, benih cinta kasih Tzu Chi tumbuh semakin subur di ujung barat Indonesia — membawa harapan agar Sabang menjadi kota yang sehat, harmonis, dan penuh welas asih.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Screening Baksos Kesehatan ke-149 Tzu Chi di Kota Pahlawan

Screening Baksos Kesehatan ke-149 Tzu Chi di Kota Pahlawan

15 Juli 2025

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya mengadakan screening pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-149 di RS Tingkat III Brawijaya, Surabaya pada 12 Juli 2025.

Layanan Kesehatan Gratis Bagi Warga Kecamatan Kongbeng dan Muara Wahau

Layanan Kesehatan Gratis Bagi Warga Kecamatan Kongbeng dan Muara Wahau

11 Oktober 2024

Relawan Tzu Chi Sinar Mas (Xie Li Kaltim 1) melayani warga 10 desa di Kec. Muara Wahau dan Kongbeng, Kutai Timur, Kalimantan Timur dalam kegiatan baksos kesehatan umum.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -