Berbagi Dalam Menyambut Lebaran

Jurnalis : Tony Honkley (Tzu Chi Medan), Fotografer : Delsin (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoRelawan dan kepala desa secara simbolis memberikan paket sembako kepada warga.

“Ikhlas memberi dengan sukacita” berarti mau menyumbangkan tenaga dengan perasaan gembira. (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan kegiatan bakti sosial pembagian paket sembako kepada 10.893 KK, pada hari Minggu 29 Agustus 2010. Bakti sosial ini bertujuan untuk meringankan beban hidup warga kurang mampu, terutama saudara-saudara dari kalangan Muslim, dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri ini. Paket berupa 10 kg beras, 2 kg gula putih dan 2 liter minyak makan ini diserahkan secara bersamaan ke tangan warga pada 5 titik pembagian di Medan dan 1 titik pembagian di Tebing Tinggi, yakni Kompleks Perumahan Imperium, Halaman Istana Maimun, Lapangan Olahraga Perguruan Bandung Kec. Percut Sei Tuan, Lapangan Gajah Mada, Kantor Lurah Rengas Pulau, dan Sekolah Perguruan Ir. H. Djuanda Tebing Tinggi.

Sebelumnya, sesuai dengan prinsip Tzu Chi yang tepat waktu, langsung dan prioritas, relawan Tzu Chi telah melakukan survei dan pembagian kupon sembako dari rumah ke rumah warga. Sejak pagi jam 09.00 WIB, ratusan relawan Tzu Chi dengan ditemani Kepala Lingkungan/Kepala Dusun setempat mengadakan kunjungan ke rumah warga, selain untuk verifikasi keakuratan data warga kurang mampu, insan Tzu Chi juga mencoba untuk memahami penderitaan warga. Seperti yang sering dikatakan Master Cheng Yen, “Dengan menyaksikan penderitaan orang lain, kita akan dapat menyadari betapa diri kita masih lebih beruntung, hendaknya bisa bersyukur dan mau lebih banyak bersumbangsih demi orang lain.”

foto  foto

Ket : - Juwari Sx membantu mengangkat paket sembako dari seorang ibu lanjut usia layaknya seperti keluarga            sendiri. (kiri)
        - relawan membantu mengangkat Paket sembako. (kanan)

Dalam baksos pembagian sembako ini, relawan terlihat sangat sigap dalam membantu warga berusia lanjut mau pun ibu hamil atau yang membawa anak-anak. Mereka memikulkan beras dan menghantarkannya sampai ke tepi jalan. Dalam kesempatan pembagian paket sembako kali ini, relawan Tzu Chi tidak lupa mengajak para penerima bantuan paket sembako untuk ikut bersumbangsih. Pemberian sedekah bukan dinilai dari besar kecilnya jumlah uang, tetapi terpenting adalah hati cinta kasih dan keikhlasan yang terkandung di dalamnya. Dengan adanya rasa saling peduli dan memberi, akan tercipta masyarakat yang lebih sejahtera.

Menurut penanggalan kalendar Imlek, bulan ini adalah bulan tujuh, sering disebut juga dengan bulan Ulambana. Pada tahun ini, peringatan tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Master Cheng Yen berpesan, makna Ulambana adalah untuk menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Semoga bantuan yang diberikan ini dapat membuat warga agar merayakan Lebaran dengan penuh suka cita.

foto  foto

Ket : - Berdana bukan hak monopoli orang kaya, semua orang dapat melakukannya. (kiri).
         - Menghargai dan berterima kasih kepada mereka yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk            berbuat kebajikan. (kanan)

Dalam pembagian sembako kali ini, turut hadir 7 anak kelas 1 SMA dari Sekolah Buddhis Boddhicitta. Mereka diajak oleh guru sekolahnya untuk hadir di acara bakti sosial di lapangan olahraga Perguruan Bandung Jl. Pengabdian Bandar Setia, Kec. Percut Sei Tuan. “Untuk membantu acara bakti sosial kali ini, daripada keluyuran kemana-mana di hari Minggu mendingan membantu para relawan, selain itu saya ingin mengajak mereka aktif untuk melestarikan lingkungan,” ujar Suwasto, guru yang membawa para siswa mengikuti bakti sosial ini. “Hari ini saya sangat senang, dapat menghargai apa yang telah saya terima saat ini sebab begitu banyak orang lagi yang masih membutuhkan bantuan serta saya berterima kasih kepada semesta alam ini,” ujar Jenny, siswa SMA 1 ini. Sementara Ali Umar (47 tahun), Kepala Lingkungan di Keluarahan Aur mengungkapkan, “Sangat berterima kasih kepada Tzu Chi karena sudah peduli pada warga yang tidak mampu.”

  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menggarap Ladang Berkah

Suara Kasih: Menggarap Ladang Berkah

30 Mei 2012 kita harus menyadari berkah setelah melihat penderitaan dan menempatkan diri di posisi orang lain. Melihat orang lain mengalami kelaparan, kita hendaknya berempati dan mendukung pola makan 80 persen kenyang serta menyisihkan 20 persen untuk menolong sesama.
Menuju Hidup yang Lebih Baik

Menuju Hidup yang Lebih Baik

13 Agustus 2009 Walaupun tidak sempat melakukan kunjungan langsung ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, antusias Moh. Saedi Kia, selaku Menteri Perumahan Iran pun terlontar dalam perbincangannya dengan Hong Tjhin. “Di Iran, Tzu Chi juga membangun perumahan untuk orang-orang tidak mampu. Dan mereka juga memegang teguh komitmen dalam mendampingi para warga di perumahan tersebut,” ucapnya.
Melihat, Merasakan, dan Menyebarkan Cinta Kasih

Melihat, Merasakan, dan Menyebarkan Cinta Kasih

11 Desember 2018

Sebelum relawan Tzu Chi di Medan Timur membagikan 8 ton beras pada 16 Desember 2018 di Tanjung Morawa, relawan terlebih dahulu melakukan pembagian kupon beras cinta kasih. “Karena ini merupakan pembagian beras untuk pertama kalinya di Tanjung Morawa dan relawan Tanjung Morawa juga hanya ada 7 orang, maka relawan Tzu Chi Medan datang mendampingi dan mengarahkan,” tutur Imelda, koordinator pembagian beras.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -