Berbagi dan Tebarkan Cinta Kasih Menjelang Bulan Suci Ramadan

Jurnalis : Clarissa Ruth, Atika (He Qi Muara Karang), Fotografer : Clarissa Ruth, Henry Tando (He Qi Muara Karang)

Relawan membagikan kupon sembako kepada para nelayan di tempat pelelangan hasil laut Wadas, Serang.

Menyambut datangnya bulan Suci Ramadan, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama PT. Samudra Marine Indonesia (SMI), kembali berbagi untuk warga yang kurang mampu, janda dan juga anak yatim, dengan membagikan 1.300 paket sembako untuk empat desa yaitu Desa Bojo Negara, Desa Karang Kepuh, Desa Mangkunegara, dan Desa Kertasana, di Serang, Banten, Sabtu, 2 Maret 2024. Bantuan ini disambut dengan sangat antusias oleh para warga mengingat harga bahan pangan di pasaran tengah melonjak tinggi dan membuat warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan pedagang kesusahan memenuhi kebutuhan. Tak kalah antusias dengan warga, 70 relawan Tzu Chi, DAAI TV, Tzu Chi Hospital, PT. Samudera Marine Indonesia, dan PT. Batu Alam Makmur, bersatu hati dalam kegiatan pembagian paket tersebut dan tentunya dipenuhi sukacita.

Relawan Tzu Chi memeriksa dan menuliskan nama penerima batuan pada kupon.

“Kali ini kenaikan harga sembako yang lumayan tinggi amat terasa berat untuk masyarakat. Jadi warga merasa amat sangat terbantu sekali dengan adanya paket ini, mereka menerima dengan senyuman dengan penuh kegembiraan,” ucap Agus Minan, relawan Tzu Chi dan Koordinator kegiatan. “Tadi contohnya ada beberapa ibu-ibu yang datang ambil paket, sempat saya sapa terlihat mereka sangat senang sekali, merasa sangat terbantu dengan adanya paket cinta kasih ini. Kami berharap dengan bantuan sekarang yang ada bisa membantu dan bermanfaat untuk mereka bisa meringankan beban mereka walau hanya sedikit,” harap Agus.
Ia pun ingin ke depannya bisa melanjutkan berbagai kegiatan di wilayah ini mengingat kondisi sekitar yang masih membutuhkan banyak sokongan. “Semoga kedepannya kami bisa menciptakan berkah yang lebih banyak dan semoga memungkinkan untuk menggelar baksos kesehatan atau lainnya,” lanjutnya.

Semangat Yang Tidak Pernah Surut
Kegiatan pembagian paket ini berdasar dari niat baik para relawan untuk bersumbangsih menebarkan kebaikan. Melihat adanya masyarakat yang kesusahan relawan Tzu Chi selalu berusaha menolong, dengan senang hati dan semangat yang tidak pernah henti. Terbukti dengan perjuangan para relawan yang sejak awal sudah merencakan pembagian paket ini dengan sangat baik dari awal hingga akhir kegiatan. Dimulai dari pembagian kupon yang dilakukan pada hari Minggu 25 Februari 2024, sebanyak 91 orang relawan berkumpul di hotel Deluma, komplek SMI (Samudera Marine Indonesia) untuk menyebarkan kupon ke empat desa.

Agus Minan (kiri) sangat bahagia bisa kembali berjodoh dengan masyarakat Serang, Banten. Ia berharap ke depannya Tzu Chi bisa terus membantu mereka yang membutuhkan.

 

Kupon sembako yang diberikan terdiri dari 890 kupon untuk para nelayan, 268 kupon untuk para janda yang membutuhkan, dan 142 kupon diluar dua kelompok tersebut. Sedangkan kuota pembagian kupon sembako adalah 387 kupon untuk 4 desa dan 20 kampung serta 771 kupon untuk perahu nelayan.

Banyak cara relawan untuk menuju wilayahnya, ada yang mengendarai mobil maupun sepeda motor. Cuaca hari itu juga tidak terlalu bersahabat, beberapa wilayah mulai turun hujan, saat para relawan memulai tugasnya membagikan kupon. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat relawan, saat hujan turun mereka berteduh dan menunggu hujan reda, setelah menunggu beberapa saat hujan pun reda dan relawan melanjutkan untuk membagikan kupon. Ada yang menyusuri gang-gang kecil di kampung, mendatangi perahu-perahu nelayan ataupun mendatangi para nelayan di tempat pelelangan hasil laut.

Kebahagiaan dari masyarakat sudah dirasakan saat mereka mendapatkan kupon paket sembako, senyum mereka terpancar saat para relawan mendatangi rumah mereka satu persatu. Hal itu pun di rasakan oleh para relawan salah satunya Shinta dari He Qi Utara 1 yang sudah kedua kalinya datang ke Serang untuk bersumbangsih kepada masyarakat sekamir sana.

Senyum dan rasa syukur para penerima paket sembako bisa dirasakan oleh para relawan dari awal dimulai pembagian hingga selesainya kegiatan pembagian sembako.

“Ini kali ke2, saya ke Serang. Tahun lalu saya mendapatkan kelompok yang door to door, tapi kali ini saya dapat kelompok yang kumpul di satu tempat dan para nelayan datang untuk mengambil kupon. Mereka (warga) tampak antusias dan senang. Saya pun merasa senang melihat para nelayan bisa kompak dan teratur dalam pembagian kupon ini. Semua berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Shinta.

Bersyukur, Dikelilingi oleh Orang-orang Baik
Pembagian paket kali ini sedikit berbeda Tzu Chi dan SMI sama-sama saling merangkul dan peduli kepada para Janda dan anak yatim yang dari segi ekonominya memang terbilang kurang mampu. Seperti Cici Susilawati (44), seorang ibu tunggal dari 3 orang anak dimana ia juga masih dalam keadaan duka setelah tiga minggu lalu suaminya meninggal dunia karena tumor otak. Kepergian suaminya meninggalkan luka yang dalam untuk Cici terlebih ia juga harus berjuang sendiri membesarkan anak-anaknya. Sebelumnya Cici hanyalah ibu rumah tangga tetapi setelah ditinggal oleh suaminya Cici harus mencari cara untuk bisa menafkahi anak-anaknya. Dengan dukungan dari orang-orang di sekelilingnya Cici pelan-pelan bangkit dari kesedihannya, dan dengan kepercayaan dari sang kakak kini ia mengelola warung gado-gado yang berada di parkiran Makam Gunung Santri.

Cici Susilawati (44) merasa banyak orang-orang yang baik dan peduli dengannya dan ketiga anaknya setelah ditinggal suaminya 3 minggu lalu karena tumor otak yang diderita suaminya. Cici pun sangat bersyukur atas paket sembako yang di dapatnya dari Tzu Chi di tengah-tengah kondisi harga sembako yang sedang melunjak tinggi.

“Berat banget tapi harus dijalanain, anak-anak yang membuat saya harus kuat dan berjuang biar mereka tetap sekolah sampai selesai, sekarang apa saja saya kerjain. Alhamdullilah saya di percayain buat dagang di warung kakak saya, bikin gado-gado. Lumayan ada penghasilan dari situ untuk hidupin anak-anak,” ungkap Cici, salah satu penerima bantuan sembako.

Ketika mengetahui dirinya mendapat bantuan sembako dari Tzu Chi dan SMI itu menjadi kabar bahagia bagi Cici pasalnya beras di rumahnya kebetulan sudah habis dan sempat kebingungan untuk membelinya sedangkan harga beras dan sembako sudah mulai melonjak tinggi.

“Harga sembako udah tinggi, saya ngerasa cukup berat apalagi di tahun ini harus lewatin tanpa suami. Nggak tahu tahun-tahun berikutnya akan seperti apa saya hanya serahkan sama Allah,” cerita Cici, tanpa kuasa untuk menahan air matanya. “Bersyukurnya saya dikelilingi orang-orang baik, ada aja bantuan dari saudara-saudara dari dan pihak-pihak lain seperti hari ini ada bantuan dari Tzu Chi dan SMI, ini benar-benar berarti banget buat saya, sangat membantu untuk beberapa hari ke depan. Alhamdulillah saya ucapkan banyak terima kasih, udah peduli sama kami yang sudah tidak ada suami ini (janda),” ungkap Cici.

Kholifa (25) mengaku bantuan sembako ini amat sangat bisa membantunya di tengah duka yang masih ia rasakan sepeninggalan suaminya satu bulan lalu.

Cerita yang serupa juga dialami Kholifah (25) seorang ibu tunggal satu anak yang baru saja ditinggal suaminya 1 bulan yang lalu. Pekerjaan sebagai nelayan mengharuskan suami Kholifah berlayar mencari nafkah, namun cuaca yang buruk di lautan mengakibatkan suami Kholifah tersambar petir dan tidak bisa diselamatkan.

“Saat dapat kabar itu saya kaget langsung lemas, karena tiba-tiba dan sangat sedih sekali seperti tidak mampu menjalani hari-hari. Sedih juga anak saya selalu nanya bapaknya, nggak kuat dengarnya,” cerita Kholifah sambil menangis.

Kholifah kini hidup dengan putri semata wayangnya dan tinggal di tempat orangtuanya. Support dari orang-orang terdekat lah yang membuat ia lebih kuat menjalani hari-harinya. Bantuan dari Tzu Chi dan SMI ini juga membantunya bangkit dari kesedihan, ia pun mengerti kalau banyak orang yang peduli padanya dan anaknya.

Alhamdullilah terbantu sekali, beras dan sembako bisa dipergunakan untuk makan sehari-hari saya dan anak mungkin sampai seminggu ke depan. Karena harga sembako yang lagi tinggi juga jadi ini bener-bener terbantu. Buat Tzu Chi yang membantu anak yatim dan janda seperti saya dan lainnya, saya ucapkan terima kasih banyak, saya senang sekali,” ungkap Kholifah dengan mata berkaca-kaca.

Marcella (kiri) merasa bahagia dapat membantu penerima bantuan membawa paket sembako mereka, walau paket tersebut berat tetapi senyum yang terpancar dari penerima bantuan membuat rasa letihnya hilang.

Dalam setiap kegiatan bakti sosial bukan hanya penerima bantuan yang berbahagia tetapi juga para relawan dan pihak-pihak yang mendapat kesembatan ladang berkah untuk menebarkan cinta kasih. Begitu juga yang dirasakan Marcella Mariana (29) relawan dari DAAI TV yang baru pertama kali ini mengikuti bakti sosial bersama Tzu Chi. “Biasanya saya di belakang layar meliput kegiatan sosial untuk DAAI, nah kali ini menjadi pelakunya langsung yang terlibat itu benar-benar membuat saya sadar ternyata memang perbuatan baik yang DAAI dan Tzu Chi berikan kepada karyawan-karyawannya membawa dampak positif untuk kami semua,” cerita Marcella.

Marcella yang sempat juga membantu para penerima membawa sembako mengaku awalnya merasa paket tersebut berat tapi setelah melihat para penerima senyum dan senang saat paket mereka ia bantu bawakan, rasa lelah atau berat yang dirasakan Marcella hilang begitu saja. “Seperti ada kesenangan dan kepuasan tersendiri. Pelajaran yang saya dapat dalam kegiatan ini, jangan lupa untuk berbagi. Berbagi itu indah kok, berbagi itu bisa membuat kami jadi sadar kalau masih banyak orang di sekitar kami yang perlu kami pikirkan juga. Dengan berbagi membuat kami sadar kalau nggak selamanya kami selalu di atas, adakalanya kami di bawah jadi kami harus selalu menolong sesama kapan pun dan dimana pun,” ungkap Marcella.

Semoga Bantuan Sembako Ramadan ini dapat meringankan beban para penerima dan menjadi berkah bagi semuanya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Paket Sembako untuk Warga Kamal Muara

Paket Sembako untuk Warga Kamal Muara

30 November 2020

Minggu 29 November 2020, Tzu Chi Indonesia menyalurkan bantuan sembako cinta kasih bagi warga Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebanyak 750 paket sembako dibagikan kepada warga yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19 seperti komunitas nelayan dan lansia. 

Perhatian yang Tulus bagi Warga yang Mengandalkan Nafkah dari TPA Sarimukti

Perhatian yang Tulus bagi Warga yang Mengandalkan Nafkah dari TPA Sarimukti

25 September 2023

Kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat sejak 19 Agustus 2023 lalu mengundang keprihatinan. Tzu Chi Bandung pun menyalurkan 400 paket sembako untuk warga yang terdampak.

Tzu Chi Pekanbaru Salurkan 498 Paket Sembako di Kelurahan Sri Meranti

Tzu Chi Pekanbaru Salurkan 498 Paket Sembako di Kelurahan Sri Meranti

20 Mei 2020

Tzu Chi Pekanbaru menyalurkan paket sembako dari rumah ke rumah bersama dengan Bhabinkamtibmas (Polri), Babinsa (TNI) dan aparat setempat (RT/RW) kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru pada Kamis, 14 Mei 2020.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -