Berbagi Kasih di Bulan Penuh Rahmat

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
 
 

foto
Setiap warga yang mendapat bantuan sembako, akan di survey terlebih dahulu, sehingga bantuan ini menjadi tepat sasaran.

 

Di bulan suci Ramadan tahun ini, relawan Tzu Chi Lampung berbagi kasih dengan warga di sekitar  Kantor  Penghubung Tzu Chi Lampung, di mana sebagian besar warga bekerja sebagai buruh nelayan, buruh pengangkut barang di pasar, tukang becak, dan tukang cuci pakaian. Hari Rabu, tanggal 1 Agustus 2012, jam 8.30 pagi, relawan mulai berkumpul di Kantor Penghubung Tzu Chi Lampung.  Hari itu para relawan akan melakukan survei dan pembagian kupon paket sembako.  Sebanyak 300 paket sembako yang berisi 3 kg beras, 10 bungkus mi instan, 1 liter minyak sayur, dan 1 kg gula pasir.

 

 

Perasaan gembira dan haru juga disampaikan oleh Rosita (55), salah seorang penerima kupon paket sembako kepada Rieke Shijie dan Sutiyah Shijie. Rosita sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang sudi datang ketempatnya untuk melihat langsung kehidupan mereka yang sulit. Suaminya hanyalah buruh nelayan, bekerja di kapal tradisional penangkap ikan. Penghasilan perhari sang suami tidak menentu, kadangkala sehari hanya menerima upah Rp.30,000,-. Pernah juga setelah 5 hari melaut hasil tangkapan tidak seberapa sehingga tidak ada penghasilan yang dibawa pulang, beruntung majikan kapal berbaik hati memberikan pinjaman untuk makan sehari-hari.

foto   foto

Keterangan :

  • Dengan santun dan ramah, relawan berkunjung ke rumah warga dan menjelaskan tujuan mereka berkunjung kepada warga sekitar (kiri).
  • Di bulan suci nan penuh berkah ini, Relawan Tzu Chi menjalin jodoh baik dengan warga sekitar dengan cara memberikan kupon bantuan sembako(kanan).

“Terimakasih Tzu Chi atas bantuan sembako yang berguna dimasa puasa ini,” ujar Paijo yang bekerja sebagai penarik becak. Paijo merasa puasa di tahun ini menjadi lebih berat dari pada sebelumnya karena penghasilan yang ia dapat makin menurun,dulu sehari Paijo bisa mendapat 8 sampai 10 penumpang perharinya. Sekarang jika sedang mujur,  paling banyak  5 orang yang menggunakan jasanya. Hal ini dikarenakan orang-orang lebih suka menggunakan ojek motor.

Bu Yati 60 tahun seorang janda yang dikunjungi relawan terlihat terpana begitu dijelaskan bahwa  akan diberi kupon untuk menerima bantuan sembako.Menurutnya dalam keadaan ekonomi yang sulit ini bantuan tersebut sangat berarti. Ketika waktu menunjukkan pukul 12.30 siang kegiatan survei dan pembagian kupon selesai dilakukan. Para relawan kembali ke kantor dengan hati yang penuh sukacita karena ladang berkah telah selesai dilakukan. Seperti kata Master Cheng Yen dalam 108 kata perenungan, “ Kehidupan tidak akan berlalu dengan sia-sia buila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antar manusia.” Setelah pembagian kupon selesai, para relawan Tzu Chi akan mempersiapkan perlengkapan dan barang  untuk acara puncak nanti yaitu pembagian paket bantuan sembako pada hari Minggu,tanggal 12 Agustus 2012 di kantor Tzu Chi Lampung.

 

 
 

Artikel Terkait

Sukacita Bersumbangsih

Sukacita Bersumbangsih

17 Maret 2015 Hari Minggu, 8 Maret 2015 Tzu Chi Bali mengadakan acara donor darah yang  rutin diadakan setiap 3 bulan sekali. Pada kesempatan ini, donor darah diadakan di lantai 1 kantor Tzu Chi Bali Lantai 1. Walaupun cuaca pagi itu gerimis namun tidak menyurutkan niat relawan dan pendonor untuk mengikuti acara donor darah.
Menjalin Jodoh dengan Masyarakat

Menjalin Jodoh dengan Masyarakat

11 Januari 2013 Baksos ini bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu, dan memberi perhatian kepada balita dan lansia.
Masyarakat Sehat, Negara Kuat

Masyarakat Sehat, Negara Kuat

05 November 2009
Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan bekerja sama dengan TNI melaksanakan kegiatan bakti sosial kesehatan dalam rangka memperingati HUT TNI ke-64 pada Sabtu, 17 Oktober 2009.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -