Berbagi Kasih di Bulan Ramadan

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
 
 

fotoDi bulan suci Ramadan, semua orang berharap dapat melaluinya dengan sukacita. Begitu pun relawan Tzu Chi berharap dapat berbagi kebahagiaan dengan orang yang membutuhkan materi maupun perhatian.

Menyambut datangnya bulan Ramadan, relawan Tzu Chi Lampung mengadakan kegiatan pemberian paket bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

 

Sebelumnya relawan telah melakukan survei dan akhirnya memutuskan untuk merajut tali kasih kepada masyarakat kurang mampu, para penghuni panti asuhan, dan panti jompo.

Penyerahan paket bantuan ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010. Kunjungan dimulai dari Desa Sukajaya Laut, Lempasing. Di daerah pinggir pantai ini sebanyak 61 paket sembako yang terdiri dari 3 kg beras, 1 kg gula, 1 liter minyak, 1 botol sirup, kue kering, dan pakaian diberikan kepada para warga yang mayoritas pekerjaannya adalah nelayan.

foto  foto

Ket : - Setelah mensurvei kamar tidur anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan/Pesantren Miftaahul Uluum, para             relawan memutuskan untuk memberi bantuan kasur alas tidur. (kiri)
        - Para relawan berharap agar anak-anak yang kehilangan keluarga dan orang tua sejak kecil pun dapat            merasakan kebahagiaan menyambut Lebaran. (kanan)

Penuh Kebahagiaan

Berikutnya insan Tzu Chi menuju Panti Asuhan/Pesantren Miftaahul Uluum di Way Halim Bandar Lampung, yang menampung anak-anak usia sekolah dari SD, SMP, dan SMA. Kedatangan insan Tzu Chi bersama bantuan disambut gembira oleh anak-anak panti karena mereka sekarang mempunyai kasur baru sehingga dapat tidur lebih nyaman. Sebanyak 20 Kasur lipat, 12 lemari pakaian, 57 kain sarung, dan uang saku menjadikan bulan Ramadan bagi anak-anak panti menjadi lebih bahagia.

Rombongan Tzu Chi bergerak ke Panti Sosial Tresna Wreda di Natar Lampung Selatan. Di sana mereka disambut gembira oleh opa dan oma yang sudah menunggu kedatangan Tzu Chi. Selain memberikan bantuan dalam bentuk 10 pampers, 200 perlak, 106 kain sarung, dan uang saku untuk opa oma, insan Tzu Chi juga mengibur mereka yang umumnya tidak memiliki sanak saudara lagi.

foto  foto

Ket : - Mak Ritah, salah seorang Oma yang tinggal di Panti Jompo Tresna Wreda ikut menyanyi memberi               kegembiraan pada semua orang. (kiri).
         - Untuk menyambut Lebaran, maka relawan juga memberi kain sarung baru bagi Oma dan Opa agar             dapat mereka kenakan di hari raya nanti. (kanan)

Kemudian rombongan berangkat menuju lokasi pembagian sembako untuk warga di Kelurahan Tanjungraya. Sebanyak 62 paket bantuan dibagikan. Aldat Saleh, salah satu pasien Tzu Chi yang pernah mendapatkan pengobatan gratis juga bersyukur atas kepedulian insan Tzu Chi Lampung yang tetap memperhatikan warga yang kekurangan. Tidak hanya itu, pembagian paket ini kembali dilakukan pada Minggu, 29 Agustus 2010 di Kelurahan Kaliawi  Tanjungkarang Pusat. Dengan adanya bantuan dari Tzu Chi, diharapkan masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan penuh sukacita.

  
 
 

Artikel Terkait

Indahnya Menjadi Guru yang Berbudaya Humanis Tzu Chi

Indahnya Menjadi Guru yang Berbudaya Humanis Tzu Chi

17 Juli 2017

Mengawali tahun ajaran baru 2017/2018, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng selalu mengadakan pelatihan guru yang bertujuan memperkenalkan para guru yang baru bergabung. Tidak hanya itu, pelatihan ini juga untuk memotivasi guru dalam mengajar.  

Indahnya Penglihatan

Indahnya Penglihatan

13 Mei 2009 Beberapa bulan terakhir, di pertengahan tahun 2008, keceriaan seolah telah sirna dari diri Suyani Hajis. Yang ada hanyalah raut wajah yang murung, perasaan yang bimbang, dan emosi yang tinggi. Pasalnya di bulan April 2008, Hajis menderita sakit katarak. Penglihatannya menjadi terganggu, dan bahkan ia sudah sulit melihat dengan jelas.
Suara Kasih: Cinta Kasih di Afrika Selatan

Suara Kasih: Cinta Kasih di Afrika Selatan

26 Juli 2010
Saat mendistribusikan bantuan, dua orang penerima bantuan mengeluarkan sesuatu. Yang satu dibungkus dengan kertas, sedangkan yang lain dengan kantong plastik usang. Benda tersebut terlihat cukup berat. Apakah isinya? Itu adalah koin yang mereka kumpulkan sedikit demi sedikit.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -