Berbagi Kebahagiaan

Jurnalis : Miki Dana (Tzu Ching), Fotografer : Miki Dana & Helen Yuliyanti (Tzu Ching)
 
 

fotoSebanyak 17 anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan 28 relawan mahasiswa dari STIE Trisakti dan Universitas Tarumanegara mengadakan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Hati Suci yang berlokasi di Hati Suci, Kampung Bali, Jakarta.

Hari Minggu, 17 April 2011 pukul 13.00 WIB, 17 anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan 28 relawan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Trisakti dan Universitas Tarumanegara mengadakan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Hati Suci yang berlokasi di Hati Suci Kampung Bali, Jakarta Pusat.

Anak-anak yang tinggal di panti asuhan ini seluruhnya adalah perempuan. Mereka juga menuntut ilmu di Sekolah Hati Suci yang berada di dalam kompleks panti asuhan. Dalam panti asuhan ini terdapat 49 anak perempuan yang berusia mulai dari 5 sampai dengan 18 tahun. Ekspresi gembira dan penasaran terukir di wajah polos mereka saat anggota Tzu Ching  tiba di panti asuhan tersebut.

Saat itu, dari 49 anak panti asuhan ada 3 orang yang tidak bisa ikut dalam kunjungan kasih hari itu. Mereka tidak dapat hadir karena keesokan harinya harus menempuh Ujian Nasional (UN) untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) seluruh Indonesia.  Satu sikap yang harus kita contoh dari mereka yang tetap fokus belajar agar dapat lulus dengan hasil yang memuaskan.

foto  foto

Keterangan :

  • Anggota Tzu Ching ini tampak akrab menjalin komunikasi dengan seorang adik panti. Tak saling mengenal bukan berarti kita tak bisa memulai jalinan jodoh yang baik. (kiri)
  • Inilah celengan hasil buatan adik-adik panti yang terbuat dari bekas tempat kok bulu tangkis. Semuanya indah dan menarik untuk dijadikan tempat menabung. (kanan)

Dalam kunjungan kasih itu, anak-anak panti diajarkan membuat celengan bambu yang terbuat dari tempat shuttlecock (bola di permainan bulutangkis) yang sudah tidak terpakai lagi dan kemudian dihias agar menjadi lebih menarik. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat belajar memanfaatkan barang-barang bekas agar dapat dipergunakan kembali sekaligus menggali kreativitas mereka. Celengan yang sudah jadi tersebut nantinya dapat dipergunakan anak-anak panti untuk belajar menabung. “Kami sangat terbuka atas kehadiran dari insan Tzu Chi karena dengan kegiatan ini anak-anak bisa belajar bersama. Tadi juga dengan membuat celengan bambu, hal ini dapat menggali kreativitas mereka,” ujar Ibu Lisiana, pengasuh Panti Asuhan Hati Suci yang sudah pernah mengikuti kegiatan sosialisasi relawan Tzu Chi di Kantor Tzu Chi Jakarta.  

Hari itu para anggota Tzu Ching juga tidak lupa mengajak adik-adik ini mengenal dan belajar isyarat tangan yang merupakan salah satu budaya humanis Tzu Chi. Setiap gerakan isyarat tangan yang diajarkan membuat adik-adik ini tersenyum gembira. Mereka sangat menikmati dan mengikuti setiap gerakan yang dibawakan oleh anggota Tzu Ching. Sebagai kado kecil, para Tzu Ching memberikan buku tulis dan cokelat.

foto  foto

Keterangan :

  • Perbedaan bukan halangan untuk menjalin kebersamaan di antara para Tzu Ching dan relawan mahasiswa dengan adik-adik panti. (kiri)
  • Usai membuat celengan, anggota Tzu Ching, relawan mahasiswa, dan para adik-adik Panti Asuhan Hati Suci berfoto bersama. (kanan)

Saat mereka bermain bersama pun tidak kalah serunya. Games yang kali ini dibawakan adalah semua Tzu Ching dan adik-adik panti dibagi menjadi 12 kelompok. Setiap kelompok diikat menjadi satu lingkaran. Tugas mereka adalah mencari harta karun terpendam yang berupa kertas dengan bentuk dan warna yang telah disiapkan sebelumnya oleh panitia. Sore itu hari semakin meriah karena para Tzu Ching dan adik-adik panti saling sorak dan tarik-menarik di antara mereka. Inti kesuksesan dari permainan ini adalah setiap orang yang bermain harus dapat kompak berkerja sama dalam upaya mencari harta karun yang terpendam.

Hadi Swantara, koordinator kunjungan kasih mengaku merasa gembira dan puas dapat berbagi kebahagiaan dengan adik-adik panti ini. “Kalau kita ingin mengajarkan sesuatu kepada orang lain, maka harus kita mulai dari yang kecil dulu. Kalau dari kecil sudah terdidik dengan benar maka ke depannya anak tersebut dapat menjadi anak yang baik. Jadi dengan melakukan kunjungan ke panti asuhan, saya ingin bisa membagikan budaya humanis Tzu Chi kepada anak-anak panti,” ujar Hadi yang menurutnya hal itu sesuai dengan Kata Perenungan dari Master Cheng Yen berikut ini: “Kebahagian adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.”

  
 

Artikel Terkait

Menggarap Ladang Berkah Bersama Tzu Chi

Menggarap Ladang Berkah Bersama Tzu Chi

26 Maret 2015 Dalam pelatihan ini, relawan baru juga dikenalkan dengan tata krama berpakaian dan tata krama makan yang terdapat di Tzu Chi melalui drama singkat. Dalam tata krama berpakaian, para relawan mengajak agar berpakaian dan berpenampilan yang sopan dan benar.
Suara Kasih: Sifat Hakiki Manusia

Suara Kasih: Sifat Hakiki Manusia

25 April 2012 Sifat hakiki manusia adalah bajik dan murni. Akan tetapi, akibat pengaruh lingkungan, manusia terus memupuk berbagai kebiasaan buruk sehingga kita semakin menjauh perlahan-lahan dari sifat hakiki ini.
Agatta Kini Jadi Relawan Tzu Chi

Agatta Kini Jadi Relawan Tzu Chi

06 April 2022

Keinginan Agatta untuk menjadi relawan Tzu Chi akhirnya terlaksana pada Minggu 3 April 2022. Kegiatan pertama yang ia ikuti adalah Gathering Penerima Bantuan Tzu Chi di Komunitas He Qi Timur yang dilaksanakan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -