Berbakti dan Mengasihi

Jurnalis : Dayar (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Dayar (Tzu Chi Bandung)

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi melayani para opa dan oma dengan mencukur rambut, memijat, menghibur dengan bernyanyi bersama, serta membagikan makanan pada kunjungan kasih yang diadakan pada tanggal 31 Agustus 2017.

Cinta kasih Tzu Chi terus menyebar dengan penuh ketulusan. Pada tanggal 31 Agustus 2017, relawan Tzu Chi Bandung mengadakan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi. Panti yang dihuni oleh 74 opa dan oma ini berlokasi di Jl. Jeruk No. 7, Bandung.

Dalam kunjungan kasih ini, relawan Tzu Chi memberikan pelayanan kepada opa dan oma sebagai wujud bakti dan kepedulian terhadap orang tua. Pelayanan yang diberikan oleh relawan kepada opa dan oma yakni mencukur rambut, memijat, menghibur dengan bernyanyi bersama, serta membagikan makanan untuk mereka.

Kegiatan yang diawali dengan sambutan dari pengurus panti yang telah menerima relawan dengan baik. Kemudian dilanjutkan pemeragaan isyarat tangan Satu Keluarga dan Sebuah Dunia yang Bersih. Tidak hanya relawan yang memeragakan isyarat tangan ini, para oma dan opa pun sangat antusias mengikuti setiap gerakan relawan dengan semangat dan penuh penghayatan.                    

Relawan Tzu Chi mengajak opa dan oma memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga dan Sebuah Dunia yang Bersih untuk mengawali kegiatan kunjungan kasih di Panti Wreda Senjarawi Bandung.


Oma dan opa juga menerima bulletin Tzu Chi yang dibagikan oleh relawan disela-sela kebersamaan di panti.

Para oma dan opa pun merasa bahagia dengan kehadiran relawan Tzu Chi, mereka merasa dikunjungi keluarga sendiri. Martha (85) salah satunya. Ia sangat senang dengan kedatangan relawan Tzu Chi. Selain terhibur, Martha juga menerima Buletin Tzu Chi yang dibagikan oleh relawan. Bahkan ia selalu menannyakan bulletin itu kepada relawan.

“(Relawan) amat baik. Saya juga seneng korannya ini,” ucap Martha sembari menunjukkan Buletin Tzu Chi. “Kalau saya sudah capek baca yang lain lalu saya baca koran ini, saya suka sekali sangat indah untuk menolong sesama. Bukan main pelayananya,” tuturnya.

Martha mengaku terinspirasi dengan apa yang dilakukan Tzu Chi. Ia pun mendoakan Tzu Chi agar bisa terus membantu sesame yang membutuhkan.

“Sangat mulia karena ini mengikuti kehendak Tuhan, Tuhan melayani manusia dan manusia melayani sesama manusia,” ungkap Martha.   

Meluangkan waktu untuk mengasihi dan berbakti terhadap orang tua diwujudkan dalam kunjungan kasih  bersama oma dan opa. Relawan Tzu Chi belajar arti dari rasa hormat dan menyayangi kepada orang tua, seperti yang dikemukakan oleh Dwi Yatni (40). Dwi adalah relawan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan kunjungan kasih bersama Tzu Chi.

“Saya jadi relawan Tzu Chi karena menurut saya Tzu Chi membantu orang tanpa melihat ras, suku, budaya, dan agama,” ujar Dwi.

Ia juga terkesan dengan para opa dan oma yang selalu ceria bersama relawan Tzu Chi. “Saya jadi inget dengan orang tua saya bagaimana tuanya, saya pengen tahu nanti saya bisa gak sih mengurus orang tua saya,” tukasnya. 

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Merayakan Ulang Tahun Dengan Berbakti pada Orang Tua

Merayakan Ulang Tahun Dengan Berbakti pada Orang Tua

18 April 2017

Minggu pagi, 16 April 2016 Tzu Ching dan para mahasiswa berkumpul di halaman Universitas Prima Indonesia (UNPRI) jam 08.00 WIB. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan kunjungan kasih ke salah satu panti jompo di daerah Titi Papan Kota Medan: Panti Jompo Harapan Jaya. 

Berbagi Berbagai Rasa Bersama

Berbagi Berbagai Rasa Bersama

06 Februari 2020

Kunjungan Kasih ke Wisma Sahabat Baru, bukan sekadar kunjungan secara jasmani, namun kunjungan dengan hati yang tulus untuk berbagi rasa bahagia, dengan mendengarkan keluh sepi sedih atau bersama menciptakan rasa syukur bahagia karena dikunjungi layaknya keluarga.

Ketegaran Menghadapi Ujian Kehidupan

Ketegaran Menghadapi Ujian Kehidupan

24 Juli 2019

Susanti, seorang pejuang penyakit autoimun (penyakit lupus) selama 14 tahun. Pada tahun 2019, dokter mendeteksi adanya tumor otak yang beresiko menyebabkan kebutaan bila tidak segera dioperasi. Sempat putus asa dan pasrah, semangat Susanti akhirnya bisa tumbuh berkat dukungan, bantuan, doa, dan pendampingan dari keluarga dan relawan Tzu Chi.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -