Berdana Berlaku Untuk Siapa Saja

Jurnalis : Supriadi Marthaen (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Pani Pan (Tzu Chi Palembang)
 
 

foto
Untuk pertama kalinya relawan Tzu Chi Palembang mengadakan kegiatan bedah buku. Kegiatan ini menjadi ajang para relawan menimba ilmu dan kebijaksanaan serta saling berbagi di antara relawan.

Untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada relawan Tzu Chi dan masyarakat Palembang, untuk pertama kalinya diadakan kegiatan bedah buku di Kantor Penghubung Tzu Chi Palembang pada Kamis, 4 April 2013. Buku yang dibahas adalah 20 Kesulitan dalam Kehidupan dengan pokok bahasan Bab 1 “Sulit Bagi Orang Miskin Untuk Berdana”. Fifi Oktaviani dan Septiani Sofijan Shijiebertindak sebagai koordinator kegiatan bedah buku ini.

 

Herman The Shixiong mengawali sharing dengan mengatakan bahwa dalam berdana kita harus memiliki tekad sebagaimana yang dikatakan oleh Master Cheng Yen: “Dengan tekad semua pasti bisa dilaksanakan". Kemudian ada juga sharing dari Hellen Shijie yang mengatakan pada dasarnya kaya atau miskin itu sesuatu yang relatif tergantung dari sudut mana kita lihat atau kita pandang. Kita melihat dari hatinya. Andaikata dia memiliki keterbatasan dalam dirinya dan dia tidak dapat bekerja juga dan memperoleh bantuan dari Tzu Chi, tapi dia menyisihkan dananya untuk berbuat baik maka orang ini termasuk kategori orang yang miskin dari segi materi, tetapi kaya batinnya. Inilah yang membuat kita berbagi rasa, merasa gan en atau bersyukur. Dengan tekad inilah kita bisa berbagi ke sana.

Selain itu juga ada beberapa sharing dari relawan lainnya, misalnya Fifi Shijie yang menekankan pentingnya penggalangan hati dan ketulusan yang harus mengiringi setiap kali kita berdana. Darwis Shixiong yang menekankan pentingnya memberi pengertian yang benar tentang berdana dan juga ada beberapa relawan lainnya yang juga memberikan sharing atau masukan tentang topik ini. Tetapi ada satu peristiwa menarik yang terjadi pada Bedah Buku perdana di Tzu Chi Palembang ini, yaitu Xiao Phu Sa Qing-Qing yang baru berusia 6 tahun berani memberikan pendapat pada sharing. Qing-qing mengatakan, “Berdana tidak harus selalu berupa uang dan materi. Membantu orang secara ikhlas dan tulus itu termasuk berdana yang nyata. Seperti kata pepatah mengatakan, ‘Apa yang tangan kanan lakukan, jangan sampai tangan kirimu mengetahuinya’.”  Sungguh keberanian dan semangat yang patut diteladani dari Xiao Phu SaQing-Qing ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Buku yang dibahas adalah 20 Kesulitan dalam Kehidupan dengan pokok bahasan Bab 1 “Sulit Bagi Orang Miskin Untuk Berdana” (kiri).
  • Di akhir kegiatan bedah buku Girinanda Shixiong membuat kesimpulan bahwa dalam berdana harus dilandasi keyakinan, tekad, dan keuletan, serta dalam pelaksanaannya dilakukan dengan penuh cinta kasih (kanan) .

Pada akhir bedah buku Girinanda Shixiong membuat kesimpulan bahwa dalam berdana harus dilandasi keyakinan, tekad, dan keuletan, serta dalam pelaksanaannya dilakukan dengan penuh cinta kasih. Bedah Buku kemudian ditutup dengan Lagu “Zui Mei De Xiao Rong” yang dinyanyikan bersama-sama oleh seluruh peserta.

 

 
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan untuk Warga Meulaboh, Aceh

Baksos Kesehatan untuk Warga Meulaboh, Aceh

07 November 2024

Tzu Chi Medan mengadakan baksos kesehatan umum di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Meulaboh dalam rangka memperingati 20 tahun Tsunami di Aceh. Targetnya adalah 1.000 pasien bisa mendapatkan layanan pengobatan. 

Menanamkan Karakter Positif

Menanamkan Karakter Positif

14 Februari 2019

Tepatnya pada 10 Februari 2019, kelas perdana bimbingan budi pekerti He Qi Pusat diadakan di Kantor ITC Mangga Dua Lantai 6. Sebanyak 53 orang anak murid bersama orang tua wali dengan sukacita mengikuti bersama sesi pengenalan berupa sharing, permainan, dan keterampilan tangan.

Bersumbangsih Memberikan Waktu dan Tenaga

Bersumbangsih Memberikan Waktu dan Tenaga

12 November 2014

Berawal dari niat tulus untuk bersumbangsih, Tina Shijie  berhasil memberikan satu jalan bagi orang lain untuk turut bersumbangsih dengannya. Walaupun bukan berbentuk materi, namun sumbangan tenaga tidak ada bedanya. Satu harapan yang selalu terbersit di benaknya saat tangannya bergerak lincah di tumpukan koin adalah, semoga dana yang masuk melalui celengan bambu bisa cepat tersalurkan bagi mereka yang membutuhkan.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -