Berderma untuk Mengikis Ego serta Menolong Orang Lain

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Mie Li, Wiyzhien, Calvin (Tanjung Balai Karimun)

Berderma untuk Mengikis Ego serta Menolong Orang Lain

Salah satu toko yang ikut menuangkan Celengan Bambu

Pagi itu para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah berada di sepanjang Jl. Nusantara Tanjung Balai Karimun. Para relawan yang jumlahnya 40 orang ini tengah bersiap untuk mengumpulkan dan menuangkan Celengan Bambu di sepanjang jalan Nusantara. Sebelum bergerak, Lissa sang koordinator memberikan sedikit pengarahan terutama bagi relawan yang baru mengikuti kegiatan ini. Sebanyak empat kelompok dibagi untuk melaksanakan kegiatan ini yang masing-masing ditemani oleh satu relawan Zhen Shan Mei.

Para relawan berjalan dengan rapi dan tidak lupa mengoleskan “Cream Tzu Chi” yaitu senyum yang tulus. Cuaca yang cerah menambah semangat relawan saat menyusuri toko yang berada di sepanjang Jalan Nusantara. Sebelum memasuki toko, relawan memberi sapaan  Selamat Pagi dan mengenalkan diri.  Tidak lupa relawan juga menjelaskan maksud dan tujuan datang ke toko mereka. Pemilik toko yang langsung menyadari kehadiran relawan, langsung mengeluarkan celengan cinta kasih mereka. 

Berderma untuk Mengikis Ego serta Menolong Orang Lain

Relawan menawarkan Celengan Bambu bagi yang belum memilikinya, dan disambut mereka dengan antusias. 

Berderma untuk Mengikis Ego serta Menolong Orang Lain

Relawan menjelaskan tentang penyaluran dana dari Celengan Bambu.

Semangat Para Relawan

Cuaca yang cerah pada Minggu, 20 November 2016 ini berubah menjadi gerimis tidak menyurutkan semangat para relawan. Sesampainya relawan di salah satu toko Pasar Sri Karimun, pemilik toko menyambut relawan dengan baik.

Gina Juliani (19 tahun) terkesan dengan kegiatan ini. “kegiatan ini baik, bagus juga buat masyarakat yang kurang mampu kan, misalnya untuk mereka yang mau berobat biar,” kata Gina Juliani. Ia juga berharap kegiatan ini terus berjalan sehingga orang yang betul-betul tak mampu bisa tertolong.

Kesan yang sama diungkapkan Chris Jericho (15 tahun). Siswa SMA kelas X ini menilai kegiatan ini patut didukung. “Kegiatan ini menarik, karena dari pada saya malas-malasan di rumah, lebih baik saya ikut bersumbangsih dalam kegiatan ini,” kata Chris Jericho

Chris Jericho sendiri sudah pernah mengikuti kegiatan di Tzu Chi. Ia pertama kali mengikuti kegiatan di Tzu Chi saat Kantor penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan One Day Camp, kegiatan yang melibatkan Tzu Shao. Sejak saat itu Chris kerap ikut dalam kegiatan yang melibatkan Tzu Shao.

Berderma untuk Mengikis Ego serta Menolong Orang Lain

Sebanyak 40 relawan mengikuti kegiatan ini. 

Para Tzu Shao juga tak kalah semangat.

Bagi para relawan, kegiatan ini sungguh melatih jiwa kebijaksanaan, serta dapat menolong orang yang membutuhkan. Dari dana yang terhimpun akan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dari kegiatan ini, banyak pula warga yang mendukung dengan cara bersumbangsih melalui Celengan Bambu.


Artikel Terkait

SMAT: Denintel Kembali Memberikan Celengan Bambu

SMAT: Denintel Kembali Memberikan Celengan Bambu

03 Juni 2014 Penuangan celengan ini adalah yang kedua kalinya dan para anggota Denintel Kodam termasuk salah satu yang konsisten. Pada pagi itu terkumpul sebanyak 93 celengan bambu yang hampir 80% dari celengan itu terisi penuh. Ini merupakan hasil yang baik dan tentunya tidak terlepas persepsi yang baik para anggota intel pada Tzu Chi.
Menanti Celengan Bambu

Menanti Celengan Bambu

07 April 2014 Menurut Akuang, bersumbangsih telah membuatnya merasa bahagia, merasa memiliki arti, dan satu-satunya cara untuk berucap bersyukur. “Sulit saya katakana, tapi dari hati saya memang ingin bersumbangsih.
Bermuara dalam Lautan Cinta Kasih

Bermuara dalam Lautan Cinta Kasih

23 Agustus 2016

Untuk mewujudkan niat baik yang digenggam oleh para karyawan Toko Sejahtera General Houseware, sebanyak 27 karyawan bersama-sama menuangkan kumpulan tetesan cinta kasih pada kegiatan penuangan celengan bambu pada 9 Agustus 2016. Koin yang terkumpul disalurkan untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -