Berita Internasional: Makanan Hangat untuk Korban Gempa Sichuan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Dokumentasi Tzu Chi

 

 
 

foto Relawan Tzu Chi memasuki Kabupaten Lu Shan, Kota Yaan, Sichuan yang merupakan lokasi yang mengalami kerusakan paling parah setelah gempa. Pemandangan sepanjang jalan dipenuhi dengan kerusakan. Warga yang tidak mendapat terpal terpaksa membangun tenda dengan kain plastik seadanya.

Setelah gempa berkekuatan 7.0 SR terjadi di Yaan, Sichuan, lima relawan Tzu Chi memasuki Kabupaten Lu Shan, daerah yang mengalami kerusakan paling parah untuk melakukan survey pemberian bantuan. Untuk bisa sampai ke lokasi bencana, relawan harus mengantri panjang. Karena kendaraan untuk menyalurkan bantuan tidak berhenti masuk ke lokasi bencana, mengakibatkan kepadatan lalu lintas yang berujung pada kemacetan. Ditambah lagi korban bencana banyak yang membangun tenda di bahu jalan, bagi warga yang tidak mendapat terpal mereka terpaksa membangun tenda dengan kain plastik seadanya.

 

 

Sejak terjadinya gempa hingga sekarang, pasokan untuk air dan listrik dihentikan, banyak warga yang sudah tidak makan makanan hangat selama berhari-hari, mereka hanya makan biskuit dan minum air mineral untuk meredakan rasa lapar mereka. Salah seorang warga menyatakan bahwa untuk sementara ada yang menyumbangkan mie instan dan air minum, ini merupakan hal yang paling mereka syukuri.

Saat survey berlangsung, salah seorang korban menceritakan bahwa saat gempa terjadi, mereka sekeluarga saling tolong monolong  untuk bisa keluar dengan selamat, “Di rumah ada cucu saya yang masih berusia delapan bulan, saat ingin menggendong dia keluar, tapi guncangannya kencang sekali, jadi terpaksa saya menunggu guncangan reda dulu, baru masuk ke rumah lagi untuk menolong dia dan seisi keluarga, dan pada saat itu genteng atap rumah sudah berjatuhan. ”

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi memasuki Lu Shan untuk melakukan survei, dengan harapan bisa membantu korban bencana dengan menyalurkan bantuan yang paling mereka butuhkan, dalam waktu sesingkat mugnkin.

Saat gempa terjadi, ada orang tua yang tidak sempat melarikan diri, dan terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Ada beberapa warga dan relawan menggambarkan kondisi sekolah di sekitar, “Sekarang sekolah sudah kosong, terus bangunannya juga sudah runtuh, seperti kamar dan ruangan lainnya, memang sudah bisa dipakai lagi.”

Saat mencurahkan perhatian ke korban, relawan juga melihat banyak tentara yang menyediakan kebutuhan dasar para korban, mereka memasak di samping tenda-tenda penampungan warga, menyediakan makanan hangat untuk mereka. Pemimpin Tentara, Yu Da Xiao mengatakan bahwa “sekarang kita utamakan kebutuhan dasar korban, paling tidak mereka satu hari bisa dapat satu porsi makanan hangat, karena ada banyak sekali orang tua dan anak kecil yang sudah dua hari tidak makan sama sekali, bahkan ada yang tidak minum sama sekali.”

Saat malam tiba, terdapat mesin diesel untuk memasok aliran listrik sehingga lokasi gempa tidak sampai gelap gulita. Ada banyak warga sekitar yang berinisiatif membantu proses pembagian bantuan, dan mereka terpaksa tidur di atas lantai. Sampai detik ini, masih banyak kendaraan pemberi bantuan yang menyalurkan bantuan sehingga mengakibatkan kemacetan yang parah. Sejak gempa sampai sekarang, warga masih harus bertahan hidup tanpa listrik dan tanpa air. (Diterjemahkan oleh: Desvi Nataleni, sumber: http://tw.tzuchi.org/)

 

  
 
 

Artikel Terkait

Menyadari Kebutuhan Pasien Geriatri

Menyadari Kebutuhan Pasien Geriatri

18 Agustus 2015

Pada Sabtu, 8 Agustus, diadakan Seminar Farmasi dan Workshop bertajuk “Asuhan Kefarmasian Pasien Geriatri” di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Kunjungan ke Rumah Susun Marunda

Kunjungan ke Rumah Susun Marunda

17 September 2015 Setelah beberapa kali yayasan-yayasan sosial dan aparat pemerintah melakukan kunjungan ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat, tim pengelola Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi pun diundang untuk mengunjungi salah satu rumah susun (Rusun) di DKI Jakarta.
Bersyukur Bisa Membantu Orang Lain

Bersyukur Bisa Membantu Orang Lain

23 Juni 2015 Di dalam misi Amal Tzu Chi, relawan menganggap Gan En Hu dan anak asuh seperti keluarga sendiri. Di mana kita ikut merasakan secara batiniah permasalahan yang dihadapi dan membantu mereka untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -