Bermakna Bila Bisa Membantu Sesama

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya, Roann (He Qi Barat)
 
foto

* Relawan Tzu Chi memperagakan gerakan isyarat tangan dalam acara pembukaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-48 di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya pada tanggal 17 Mei 2008.

Bisa dibayangkan betapa bahagianya warga masyarakat yang selama bertahun-tahun menderita penyakit akhirnya bisa sembuh dan bekerja kembali. Mereka yang menderita bibir sumbing, setelah dioperasi pun bisa lebih percaya diri lagi.” (Wakapolda Jatim, Brigjen. Pol. Sugiyono)

Pagi itu, Sabtu 17 Mei 2008, tidak seperti biasanya halaman RS Bhayangkara Polda Jatim H.S. Samsoeri Mertojoso, Surabaya dipenuhi ribuan orang. Mereka yang hadir berasal dari beragam profesi dan status sosial.

Ada Polisi, pengusaha, relawan Tzu Chi, karyawan dan tentunya warga masyarakat lainnya. Kehadiran mereka ini dalam rangka pembukaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-48, bekerja sama dengan RS Bhayangkara Polda Jatim dalam menyambut perayaan Hari Waisak 2552 dan HUT Bhayangkara ke-62. Begitu ‘gong’ dibunyikan oleh Wakapolda Jatim, maka baksos besar yang baru pertama kali dilakukan Tzu Chi di Surabaya ini secara resmi dimulai. “Baksos ini memiliki arti yang sangat besar, belum pernah kami melaksanakan kegiatan baksos kesehatan sebesar ini,” kata Sudomo, relawan Tzu Chi Surabaya.

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam rangka memperingati 3 hari penting, yakni: Hari Waisak 2552, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi Sedunia, relawan Tzu Chi Surabaya melakukan berbagai kegiatan untuk menyambut perayaan ini. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain, pameran foto di Kantor Penghubung Tzu Chi Surabaya, baksos kesehatan besar, dan pada tanggal 31 Mei 2008, relawan Tzu Chi Surabaya rencananya akan mengadakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Dalam mempersiapkan baksos kesehatan ini, relawan Tzu Chi Surabaya dan pihak RS Bhayangkara telah bekerja keras mengerahkan segenap tenaga dan pikiran. Sejak 27 Februari 2008, kedua belah pihak telah menggerakkan 400 relawan, dan 200 tenaga dokter dan paramedis—mencari, mendata, dan screening pasien. “Kami sangat berterima kasih kepada pihak RS Bhayangkara yang telah memberikan dukungan, baik tempat, tenaga medis, dan juga teknis lainnya,” kata Sudomo, mewakili Ketua Kantor Penghubung Tzu Chi Surabaya.

foto   foto

Ket : - Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima cindera mata dari Wakapolda Jatim,
            Brigjen. Pol. Sugiyono, MM sebagai bentuk jalinan kerja sama antara Tzu Chi dan POLRI dalam
            baksos kesehatan. (kiri)
         - Wakapolda Jatim, Brigjen. Pol. Sugiyono memukul gong sebagai tanda dimulainya pelaksanaan
            baksos kesehatan Tzu Chi ke-48 di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya. (kanan)

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma mengajak semua pihak yang memiliki kemampuan—tenaga, waktu, dan lainnya—untuk bersama-sama meringankan penderitaan masyarakat kurang mampu. “Bila kita dapat melakukannya, maka kita adalah orang yang berwelas asih,” ujar Sugianto Kusuma. Dengan kepedulian ini, relawan Tzu Chi diharapkan dapat memberikan andil dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera serta dunia aman dari bencana.

Pendapat senada juga dikemukakan Kapusdokkes Mabes POLRI, Brigjen. Pol. Edi Saparwoko. “Dengan kesehatan yang prima, secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya. Edi juga berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal kesempatan baik ini untuk berobat. “Sebuah kegiatan yang sangat baik, di mana memberikan kesempatan yang langka kepada warga masyarakat kurang mampu untuk mengobati penyakitnya,” jelas Edi.

foto   foto

Ket : - Relawan Tzu Chi Surabaya dan Jakarta saling bahu-membahu dalam kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi
            ke-48 yang baru pertama dilakukan di Surabaya. (kiri)
         - Dengan penuh kehangatan, relawan Tzu Chi menghibur pasien penderita bibir sumbing agar tidak takut
            untuk masuk ruang operasi. (kanan)

Sementara Wakapolda Jawa Timur, Brigjen. Pol. Sugiyono, MM, mewakili Kapolda Jawa Timur menyambut baik kegiatan bakti sosial kesehatan semacam ini. “Mudah-mudahan baksos ini bisa dirasakan masyarakat. Bisa dibayangkan betapa bahagianya mereka yang sakit selama bertahun-tahun kemudian bisa sembuh dan bekerja kembali,” terang Sugiyono. Selain mengobati fisik, baksos kesehatan ini juga sangat menolong mereka yang memiliki kelainan sejak lahir atau bibir sumbing. “Dengan operasi, para penderita bibir sumbing ini ke depannya bisa lebih percaya diri,” harap Sugiyono. Dalam kesempatan mengunjungi lokasi baksos kesehatan dan pasien, Wakapolda menyatakan rasa kegembiraannya melihat antusiasme masyarakat dan pelayanan yang mereka terima. Meski jumlah pasien sangat besar, namun kualitas pelayanan medis tetap menjadi prioritas dalam baksos kesehatan ini. Semua pasien dilayani dengan baik, layaknya pasien rumah sakit biasa. “Kegiatan kemanusiaan ini tidak bisa dihitung dengan uang,” tegas Sugiyono yang ikut merasa bangga karena POLRI telah mengambil bagian dalam kesempatan baik ini. Dalam pelaksanaan baksos ini, sebanyak 708 pasien operasi, terdiri dari pasien katarak, hernia, bibir sumbing, dan bedah minor serta 1.500 pasien pengobatan umum, gigi, dan akupuntur.

Selain para dokter dan relawan Tzu Chi, banyak juga relawan baru yang berpartisipasi dalam baksos kesehatan ini. Salah satunya adalah Reni, dari Pakuwon Group. “Surprise dengan apa yang dilakukan Tzu Chi. Saya berharap dari Pakuwon Group bisa terus berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi lainnya,” kata Silvi. Senada dengan Reni, Silvi yang baru pertama kali ikut mengaku tidak kapok meski mengalami keletihan yang luar biasa dalam pelaksanaan baksos kesehatan ini. “Meski capek, tapi senang. Lain kali saya tetap mau ikut kegiatan Tzu Chi,” kata Silvi berjanji.

Kepedulian untuk Korban Bencana di Myanmar dan China
Kepedulian insan Tzu Chi di Indonesia, khususnya Surabaya tidak hanya kepada penderitaan masyarakat Indonesia saja, tapi juga masyarakat internasional. Seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi Surabaya dan Jakarta, usai kegiatan baksos kesehatan, malam harinya, pukul 18.30 WIB dilakukan acara penggalangan dana dan doa bersama untuk para korban Topan Nargis di Myanmar dan gempa di Sichuan, China. Sebanyak 50 orang, terdiri dari dokter, paramedis, dan relawan mengikuti dengan penuh haru acara ini. Bahkan, tak sedikit yang menitikkan air mata menyaksikan penderitaan warga di Myanmar dan China. Usai berdoa, sebuah kotak amal diedarkan kepada para hadirin. Hampir semua orang menyisihkan sebagian rezekinya untuk meringankan penderitaan saudara-saudara di Myanmar dan China.

foto   foto

Ket : - Relawan Tzu Chi melakukan doa bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban bencana alam
            di Myanmar dan Sichuan, China. (kiri)
         - Selain mendoakan para korban, relawan Tzu Chi Surabaya dan Jakarta juga mengadakan pengumpulan
            dana untuk korban bencana alam di Myanmar dan Sichuan, China di RS Bhayangkara Polda Jatim. (kanan)

“Kita sangat prihatin dengan jumlah korban tewas yang terus bertambah di Myanmar dan China. Kita tahu Master Cheng Yen sangat peduli dengan masalah ini, tapi yang kita bantu hanya bisa seperti ini (pengumpulan dana) dan berdoa,” kata Vivian, Ketua Kantor Penghubung Tzu Chi Surabaya. Sementara Erwin Suryalaksana, Direktur Tjiwi Kimia yang hadir dalam acara tersebut menyatakan kekagumannya terhadap relawan Tzu Chi yang berhasil masuk dan membantu di Myanmar, meski negeri itu tertutup pada bantuan internasional. “Sangat kagum, berarti Tzu Chi memiliki sumber daya manusia yang begitu baik,” puji Erwin.

 

Artikel Terkait

“Anak Sehat, Anak Bahagia”

“Anak Sehat, Anak Bahagia”

24 November 2022

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Lampung mengadakan penyuluhan pencegahan kurang gizi kronis (stunting) dan pemberian makanan tambahan kepada warga Desa Batu Ampar.

Belajar dari Sekeliling Kita

Belajar dari Sekeliling Kita

26 November 2012 Acara pun dimulai tepat pukul 09.00Wib. Sebagai kelanjutan dari kegiatan dua minggu lalu, 21 Oktober 2012, dimana anak-anak mengunjungi Opa dan Oma di panti jompo. Kali ini anak-anak diminta untuk sharing mengenai pengalaman mereka setelah kesana secara bergantian.
Baksos Tzu Chi ke-120: Pelayanan Kesehatan di Pulau Terluar Banten

Baksos Tzu Chi ke-120: Pelayanan Kesehatan di Pulau Terluar Banten

25 September 2017

Di hari kedua pelaksanaan bakti sosial kesehatan Tzu Chi ke-120 yang bekerja sama dengan TNI dalam rangka HUT TNI ke-72, seluruh tim medis kembali bergerak. Apabila hari pertama tim medis menangani pasien di Pulo Panjang, hari kedua ini (23/9/17) mereka habiskan untuk melayani pasien di Pulau Tunda, Serang, Banten.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -