Bersama Bersumbangsih untuk Bumi Tercinta

Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Eric VS (He Qi Pusat)

Para relawan saling berbagi kesan yang didapatkan setelah melakukan pemilahan barang-barang daur ulang.

Isu pemanasan global sudah sejak lama digaungkan, tetapi seberapa banyak orang yang peduli akan hal ini? Berapa banyak dari kita sebagai manusia, yang telah melakukan langkah nyata?

Meningkatnya suhu Bumi menjadi kisaran 27,74 derajat Celcius (April 2024), dari layaknya berkisar 14 - 14,5 derajat Celcius sungguh telah memberikan sinyal peringatan agar manusia segera mengubah pola hidupnya menjadi ramah lingkungan dan berbasis melindungi kehidupan.

Sejak Maret 2014, Tzu Chi komunitas Sunter (bagian dari wilayah komonitas relawan He Qi Pusat) secara konsisten mengadakan kegiatan yang bernama pelestarian lingkungan. Berbagai cara juga telah dilakukan, salah satunya memperkenalkan perilaku ramah lingkungan yang dapat dilakukan dengan pembagian flayer informasi door to door ke rumah-rumah warga Sunter Metro, pemilahan barang daur ulang, hingga acara ramah-tamah memperkenalkan pola makan berbasis non-hewani (vegetarian). Sudah memasuki 10 tahun-an, sumbangsih dari para relawan Tzu Chi berusaha mengajak warga untuk turut bersama. Seutas jalinan jodoh baik dengan para petugas kebersihan dan keamanan juga sudah terjalin baik.

Olahraga senam bersama dilakukan agar para relawan lebih bugar dan bersemangat menjalani kegiatan hari itu.

Meski begitu, minat warga untuk turut serta melakukan pelestarian lingkungan masih naik-turun semangatnya. Warga mayoritas lebih memilih untuk menjadi “donatur” barang-barang daur ulang ketimbang melakukan pemilahan barang daur ulang bersama relawan Tzu Chi setiap bulannya. Meskipun menghadapi kesulitan di lapangan, hal ini tidak menyurutkan semangat Eric (relawan Tzu Chi), selaku koordinator kegiatan pelestarian lingkungan untuk tetap mengenggam waktu dan kesempatan untuk terus secara rutin mengadakan kegiatan tersebut pada Minggu ke-3 setiap bulannya. “Warga yang sudah menyumbangkan barang-barang daur ulang juga berarti telah berdana, memupuk kebaikan di ladang yang tepat. Semoga lebih banyak lagi orang yang tertarik untuk bergabung dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini,” kata Eric.

Hari Minggu pagi, 19 Mei 2024, kegiatan pelestarian lingkungan kali ini lebih ramai dari biasanya. Ada 12 relawan Tzu Chi yang terlibat (7 relawan berseragam, 5 relawan kembang). Sebelum memulai pemilahan mereka terlebih dahulu bersama-sama melakukan olahraga ringan untuk menyegarkan tubuh.

Lima relawan kembang (calon relawan) yang hadir, terlebih dahulu diberikan pengarahan singkat tentang tata cara pemilahan oleh relawan Tzu Chi, karena rata-rata mereka baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.

Brigitta, Zella, Thevanny (ke kiri) sedang kosentrasi dalam melakukan pemilahan botol plastik.

Satu persatu botol-botol plastik kemasan, kaleng, kardus, dan lainnya yang merupakan hasil sumbangan warga maupun relawan dipilah mulai dari pukul 08.00 – 11.00 WIB. Relawan kembang diantaranya ada Zella Adrienne yang datang bersama anaknya bernama Brigitta Andrea Joarina (20) ke Taman Kantor Sekretariat RW 04, Sunter Metro, dengan telah membawa sarung tangan dan gunting bersiap untuk mengikuti pemilahan barang daur ulang.

“Ini pertama kalinya saya mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan, sebelumnya telah mengikuti baksos gigi dan baksos degeneratif. Kegiatan ini menambah pengetahuan saya mengenai sampah, mana yang bisa di-recycle dan mana yang tidak. Ini membuka wawasan Saya. Lingkungan yang sehat dan bersih, pasti akan memberikan dampak positif buat aspek kehidupan kita. Dan, jika bukan kita yang menjaga lingkungan kita, ya siapa lagi? Marilah kita mulai memilah sampah sebelum kita membuangnya (sampah),” ujar Zella. Ia pun, berharap anaknya Brigitta dapat belajar mendapat pengetahuan lingkungan dan bertumbuh kesadaran menghargai lingkungan yang dimulai dari hal-hal kecil.

Para relawan mengabadikan momen kebersamaan mereka saat itu. Badan sehat, lingkungan bersih dan lestari.

“Capek, panas ada pastinya,” terang Setia Santi, relawan kembang sambil tersenyum, “tetapi, ini adalah hal baru yang pernah Saya lakukan. Jadi berkesan.”

“Kegiatan PL (pelestarian lingkungan) ini bagus, bisa ikut bersumbangsih senang,” ujar Thevanny (relawan kembang).

“Ya, ini pertama kalinya saya melakukan ini. Saya tau kegiatan ini positif, jadi setimpal meskipun mengantuk dan harus berjuang untuk bangun pagi, tidak tidur lagi,” ujar Lenny, relawan kembang.

Dengan bertambahnya orang yang mengerjakan, tentunya pemilahan barang daur ulang lebih cepat terselesaikan. Di akhir kegiatan, para relawan saling membagikan kesan batinnya dan kegiatan hari itu ditutup dengan mengabadikan momen kebersamaan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Pelestarian Lingkungan di Pulau Gusung

Pelestarian Lingkungan di Pulau Gusung

13 Oktober 2016
Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi) Makassar menggelar kegiatan pelestarian lingkungan di Pulau Gusung, 8 dan 9 Oktober 2016. Kegiatan yang mengusung tema Mengubah Sampah Menjadi Emas, Emas Menjadi Cinta Kasih ini diikuti sebanyak 47 relawan dari berbagai universitas yang ada di Makassar.
Bersama Bersumbangsih untuk Bumi Tercinta

Bersama Bersumbangsih untuk Bumi Tercinta

24 Mei 2024

Kegiatan pelestarian lingkungan di wilayah Sunter Metro kali ini terasa lebih ramai dari biasanya, ini karena ada 12 relawan Tzu Chi (7 relawan berseragam, 5 relawan kembang) yang ikut bersumbangsih.

Apresiasi Atas Sumbangsih Pelestarian Lingkungan

Apresiasi Atas Sumbangsih Pelestarian Lingkungan

01 Juli 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima penghargaan "Paper to People" dari Universitas Bina Nusantara. “Paper to People” merupakan salah satu kampanye yang didengungkan oleh Fakultas Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Jakarta tahun 2016 berkaitan dengan aksi pelestarian lingkungan.
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -